Kini Aiden tengah berada di sebuah mall bersama dengan Maggie.
Karena sebelumnya Aiden sudah berjanji untuk menemani Maggie berbelanja.
Hampir 3 kali ia memutari setiap sudut dari mall tersebut, karena Maggie dan mall bagaikan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.
Terlihat sudah banyak sekali Paper bag yang mereka bawa. Aiden pun sampai tak habis pikir padahal setaunya barang barang Maggie cukup banyak dan masih bagus, namun gadis itu tidak pernah merasa puas.
Sekilas, terlintas bayang bayang Alita dalam pikirannya.
Mengingat kejadian tadi pagi, bagaimana antara Alita dan dirinya, membuat Aiden tersenyum seketika.
"Aiden, ada apa?". Tanya Maggie membuat lamunan Aiden menjadi buyar seketika.
"E-eum, Tidak ada Magg". balas Aiden lembut.
"Kau sudah membeli semua yang kau butuhkan?". Lanjut Aiden.
"Ya, Tinggal satu yaitu membeli parfum di tempat favoritku, Tapi tak apa, kita bisa makan dulu, karena aku sudah mulai lapar".
"Baiklah".
~~~~~~~~~~~
Setelah selesai makan, Aiden dan Maggie langsung menuju toko parfum yang Maggie katakan.
Maggie kini tengah sibuk untuk memilih berbagai macam aroma parfum.
"Aiden, menurutmu aroma ini enak tidak?". Ujar Maggie memberikan secarik kertas yang sudah dilumuri aroma parfum itu.
Aiden pun segera mengambilnya dan langsung mengendus aromanya.
"Ya, wanginya enak, aku suka". Balas Aiden santai.
"Ya aku juga suka aroma nya Aiden, dulu dad memberi parfum ini sebagai hadiah ulang tahunku, dan aku langsung jatuh hati pada aroma nya". Ucap Maggie antusias.
Hadiah? Aiden melupakan sesuatu, ia berjanji akan memberikan sesuatu kepada Alita.
Terlintas di benak Aiden, untuk memberikan Alita parfum sepertinya tidak terlalu buruk.
"Eum, mba aku ingin mencoba parfum yang beraroma manis". Ujar Aiden kepada pelayan toko.
Sekilas Maggie langsung menatap Aiden dengan heran.
"Tidak perlu Aiden, aku sudah menemukan aroma parfum yang tepat". Ucap Maggie dengan percaya diri.
"Ti-tidak Magg, a-aku, ingin membelikan eumm. Maksudku, aku ingin membelikan mom parfum". Balas Aiden kikuk.
"Mom? kau sudah berbaikan dengan tante cindy?". Tanya Maggie kembali sambil mengerutkan dahinya kebingungan.
"Ah yaa... lebih tepatnya sebagai permintaan maaf". Aiden mencoba untuk menyakinkan Maggie.
~~~~~~~~~~~~
Dan kini, Aiden sudah berada di apartement nya.
Setelah mengantarkan Maggie pulang, ia bergegas menuju toko kado, untuk membungkus parfum yang akan Aiden berikan kepada Alita.Aiden akan memberikan parfum beraroma Vanilla yang begitu manis, sepertinya akan cocok jika berada ditubuh Alita.
Namun saat ia memasuki Apartement nya Aiden tidak mendapatkan keberadaan Alita.
biasa Alita selalu berada di ruang tengah sambil menonton televisi.
Ah, mungkin Alita sedang di dalam kamar.
Aiden pun melangkahkan kakinya kembali menuju kamarnya
Setelah sampai di dalam kamarnya ia pun masih tidak menemukan sosok Alita.
Dimana gadis itu? Ah, dia tidak mungkin berani melangkahkan kakinya untuk keluar dari Apartement miliknya.
Tiba tiba Aiden mendengar suara benda jatuh dari belakang, lebih tepatnya dari arah dapur miliknya.
Aiden pun bergegas melangkah menuju dapurnya.
Dan yah? apa yang sedang gadis itu lakukan di dapurnya?
"Alita? apa yang kau lakukan?". Ucap Aiden, membuat gadis itu refleks menoleh kearahnya.
"Aiden, ma-maafkan aku, aku membuat semuanya berantakan, tapi aku janji akan membereskan semuanya". Balas Alita seperti orang yang sedang ketakutan.
Aiden menaruh barang yang ia bawa diatas meja makan, dan langsung menghampiri Alita.
"Apa kau sedang memasak?". Tanya Aiden kembali. tapi kali ini, terdengar lebih lembut.
Alita menganggukan kepalanya.
Aiden menghampiri rak piring lalu mengambil sebuah sendok untuk mencicipi sup buatan Alita.
"Kau membuat sup?". Tanya Aiden memastikan.
Alita hanya menganggukan kepalanya dengan raut polos.
"Kau ini cuma menang cantik, urusan memasak kau bukan ahlinya".
Mendengar kritikan dari Aiden membuat wajah Alita berubah menjadi murung seketika.
Apa yang Aiden katakan? padahal dirinya sudah berusaha untuk membuatkannya makan malam untuk mereka berdua.
"Maaf". ucap Alita lirih.
Mendengar permintaan maaf dari Alita, spontan membuat Aiden menatapnya kebingungan.
Apa Alita tersinggung dengan ucapannya tadi?
"Kau ingin pergi makan malam bersama ku?".
Ujar Aiden membuat Alita terperangah."Ma-makan malam?".
"Yah, bersiap siap lah". Aiden menatap Alita sedikit lebih lembut.
Entahlah, Alita merasa bahwa Aiden mulai memberikan ruang untuknya.
Apa Aiden sudah mulai mempunyai rasa kepadanya?Aiden pun sama, ia sendiri tidak mengerti mengapa ia begitu damai ketika melihat Alita tersenyum.
"Baiklah Aiden, setelah aku membereskan semuanya, aku akan segera bersiap siap, ". Wajahnya murung kini tergantikan oleh rona kegembiraan.
"Alita". panggil Aiden membuat Alita menghentikan langkahnya dan segera berbalik badan untuk menatap Aiden.
"yah?". balas tanya Alita dengan wajah polosnya.
"Aku ada sesuatu untukmu".
"Sesuatu? untukku?". tanya Alita dengan memicingkan matanya.
Aiden pun mengambil kotak yang berada di atas meja dan memberikannya kepada Alita.
"Semoga kau suka". Aiden tersenyum simpul.
"Terima kasih, Aiden". Balas Alita terharu.
Dirinya .Aiden membalasnya dengan tersenyum hangat.
***********
#Tbc🎉
Jangan lupa buat vote and komment:)
Mohon tandai jika masih ada typo🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
The little Alita (Menuju ending)
Teen Fiction(ON GOING) Mature konten(21+) Mohon kebijakannya dalam membaca🙏 >>DONT COPY PASTE MY STORY!<< 1"Spoiledgril". 17/11/19 1"Wonderfull". 18/12/19 3"Alita". 18/12/19 7"Aiden". 18/12/19 "Siapa?". Alita memberanikan diri untuk bertanya. "Maggie". Jawab A...