Meet him again

4.3K 157 4
                                    

Setelah melakukan penerbangan yang cukup lama, akhirnya Aiden sampai pada tujuannya. Switzerland atau yang sering di kenal sebagai Swiss sedang turun salju yang cukup lebat rupanya.

"Aku begitu lelah, carikan aku penginapan di dekat sini." tutur Aiden kepada Rita.

"Tapi sir, anda harus bertemu dengan Mr. Linderman," balas Rita patuh.

Aiden menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Baiklah, atur cepat pertemuannya."

Aiden mengamati pemandangan di kota Luzern. Salah satu kota indah yang berada di Swiss. Begitu asri, mampu merehatkan pikirannya sejenak. Aiden begitu larut dalan perjalanannya, hingga pandangannya terarah kepada wanita yang tidak asing menurutnya.

"Seperti Alita, mungkinkah ia? Ah, mana mungkin lagian wanita itu dalam kondisi sedang hamil." gumam Aiden merutuki pikirannya.

Benarkah ia begitu merindukan Alita? sampai sampai ia melihat bayangannya pada orang lain.

"Sir, anda sudah sampai." Rita mencoba untuk memberitahukan Aiden.

Aiden segera turun dari mobil mewahnya dan di ikuti oleh Rita.

~~~~~~~~~~~~~

Setelah selesai dengan tugasnya, yang membahas tentang pembangunan resort mewah di Swiss, Aiden memutuskan untuk pamit.

"Kau tidak ingin makan siang bersama denganku Mr. Smith?" Steve membuka suara.

"Tidak terima kasih. Sebaiknya saya beristirahat saja, karena perjalanan ini membuat saya begitu lelah," Aiden mencoba untuk ramah.

"Baiklah kalau begitu saya duluan." lanjut Aiden kemudian meninggalkan Steve yang masih termangu di tempatnya.

Dari tempatnya Aiden masih membayangkan tentang sosok wanita yang ia lihat di amperan jalan Luzern.

Mungkinkah itu benar benar Alita?.
Shit! apakah dirinya benar benar merindukan gadis itu. Aiden meremas rambutnya dengan frustasi.


Disisi lain Alita kembali memasuki cafe miliknya yang terlihat cukup ramai.

"Darimana saja kau?"

Alita langsung menoleh ketika mendengar suara tersebut. Dan yah, Emma sedang memperhatikannya dengan seksama, ia menunggu Alita untuk membuka suara.

"Aku habis membelikanmu camilan terenak," Alita kemudian memberikan kantong yang sedari tadi berada di tangannya.

"Kau mencoba merajukku dengan ini?" rupanya Emma masih menampilkan raut kesalnya.

"Ok fine, I'm sorry... Aku hanya berjalan jalan sebentar." Akhirnya Alita pasrah, ia tidak mau berdebat panjang dengan Emma.

"Sendirian? bagaimana jika terjadi sesuatu padamu al,"

Shit! benar dugaan Alita, Emma terlalu posesif terhadap dirinya.

Alita beranjak dari tempatnya, dan menuju bagian kasir, namun tentu saja langkahnya diikuti oleh Emma.

"I'm fine Em, kau tidak perlu khawatir," ucap Alita, sembari melayani pelanggannya dengan ramah, karena di dalam cafe nya begitu ramai hari ini.

"I know you're worried about me, but I'm fine," sekali lagi Alita mencoba untuk menyakinkan Emma.

Emma menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Lain kali, aku tidak mau kau seperti ini lagi Al, jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa bilang padaku."

"Thank you Emma, I love you," Alita berucap tulus.

"Love you too Al,"

"Baiklah aku akan kebelakang untuk mengecek disana, kau tidak apa apa jika ku tinggal?" lanjut Emma kemudian.

"Ya silahkan,"

Alita sedikit kewalahan untuk menangani para pelanggan yang silih berganti, ditambah dengan keadaannya perutnya yang mulai membesar, namun dirinya mencoba untuk tetap tenang. Padahal dirinya sudah dibantu oleh lima karyawan yang bekerja di cafe nya.

"American espresso, satu,"

"Maaf tuan, american espresso sedang ko-"
kata kata Alita mengapung di udara, tubuhnya menegang seketika. Benerkah yang ia lihat sekarang?

"S-ste..ve," Alita bersusah payah mencari pasokan udara untuk paru parunya.

Benarkah ini? apakah Alita sedang tidak bermimpi.

"Alita," ucap Steve tak kalah sama terkejutnya.

"Ryn, kau tolong urus ini sebentar, aku ada sedikit urusan" Alita berucap kepada salah satu karyawannya.

"Baik ma'am"

Alita kemudian buru buru keluar dari tempatnya dan segera menghampiri Steve yang masih ada di posisinya.

"Hai Steve, long time no see," ucap Alita sedikit canggung.

Steve tidak membalas perkatannya, dirinya sibuk memperhatikan perubah pada diri Alita, dan pandangannya terkunci pada perut yang membuncitnya.

"Aku tau pikiranmu, aku bisa menjelaskan semuanya tapi tidak disini." ujar Alita seakan tau apa yang dipikirkan oleh Steve.

~~~~~~~~~~~~

"Kau tau, aku mencarimu kemana mana, ternyata kau ada disini," Steve tersenyum simpul, sebelumnya Alita mengajaknya untuk berbincang di cafe lain.

"Benarkah?" Alita membalas ucapan Steve.

"Kau membuatku khawatir," Steve memandang nanar ke arah Alita.

"Maafkan aku." Alita menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Jadi kau menutupi ini semua dari Aiden dan keluarganya?" pertanyaan Steve hanya di balas anggukan lemaha oleh Alita.

Ya, sebelumnya Alita sudah menceritakan semuanya kepada Steve. Mengapa ia pergi kemari, dan alasan ia menutupi ini semua dari Aiden dan keluarganya. Alita pun memohon kepada Steve, setelah mengetahui ini semua ia tidak boleh mengatakan apapun kepada keluarga Abhivandya's.

"Kau tau, cepat atau lambat keluarga Aiden pasti mengetahui semua ini."

Ucapan Steve kali ini, membuat tubuh Alita menegang seketika.

"Tenang saja, aku sudah berjalan sejauh ini. Dan akan kupastikan semuanya akan baik baik saja," balas Alita mencoba untuk tetap tenang, ia tidak mau memikirkan sesuatu yang membebankan dirinya.

"Apa kau yakin?" Steve sedikit memandang ragu kepada Alita.

Alita kembali menganggukan kepalanya, mencoba untuk menyakinkan Steve.

"Apa kau tau, jika Aiden sedang ada disini, di kota ini."

"Kau pasti bercanda Stev."

"Tidak Al, dia benar benar ada disini, bahkan kami baru saja selesai rapat bersama disini."

SKAK! tubuh Alita menjadi begitu lemas seketika.

Kali ini ucapan Steve benar benar membuatnya takut. Oh ayolah, bagaimana reaksi Aiden dan keluarganya jika mereka mengetahui bahwa Alita menyembunyikan darah daging mereka. Alita tidak mau jika suatu saat nanti, Aiden mengambil paksa anaknya nanti. Sungguh, Alita benar benar tidak bisa membayangkan itu.








*****



Hollaa, i'm back🌻

Mohon maaf, udah ngilang lama banget😭😭, semoga kalian tetep stay ama cerita ini yah.. thxuuu❤️

Tbc...

The little Alita (Menuju ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang