(COMPLETED)
Isinya ketidakmungkinan yang selalu fans impikan. Semua berawal dari nekatnya seorang fangirl. Gak, semua berawal dari kebucinannya pada Haechan.
📌Kadang baku kadang tidak
📌Mengandung bahasa kasar
📌Seoul rasa Sunda
Karakter dari cast...
Sepanjang jalan pulang Tami menangisi perpisahannya. Dia gak pernah menyangka kalo ternyata hubungannya sampai di titik akhir. Tami juga gak pernah berpikir akan mengorbankan cintanya itu demi Haechan.
Sedangkan Haechan yang mau gak mau nerima kata pisah dari Tami itu cuma bisa pasrah. Haechan pergi tanpa tahu arah tujuan, dia kelayaban hingga dini hari. Dia berjalan hingga terdiam di suatu jembatan. Angin malam dengan hujan gerimis yang tiba-tiba turun itu bikin Haechan tambah sedih. Rasanya hancur sehancur-hancurnya.
Keduanya gak pernah berharap lebih dari hubungannya itu bahkan mereka juga gak pernah membayangkan akan berpisah. Mereka hanya menjalani semuanya dengan nyaman. Tapi ternyata takdir berkata lain, mereka harus berpisah.
Tami berpikir kalo jalan yang akan dia lewati berbeda dengan Haechan, itulah alasannya dia melepas Haechan dan membiarkan Haechan menemukan jalannya sendiri. Tentunya jalan yang bakal bikin Haechan bahagia. Sedangkan bahagia gak akan pernah hadir jika Haechan bersamanya.
Berbeda dengan pemikiran Haechan yang saat itu malah berpikir ini saatnya dia memilih Tami sebagai jalan terakhirnya. Justru Haechan gak pernah merasakan kebahagiaan seperti kebahagiaan yang dia rasakan karena Tami. Haechan bersyukur karena Tami adalah salah satu dari jutaan fansnya, dimana sayangnya Tami yang Haechan yakini itu gak akan berubah.
Malam itu bikin Haechan berpikiran yang aneh-aneh. Rasa sesak di dadanya membuat ia ingin sekali mati. Sesaat dia memejamkan mata dan menarik nafasnya dalam-dalam, bayangan Tami ada disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Inget! Hidupmu bukan cuma milik kamu, tapi juga milikku- Tami
Perkataan yang selalu Tami lontarkan kalo Haechan lagi butuh motivasi. Kata-kata itu gak pernah berubah, sama kayak waktu pertama mereka ketemu di Jeju. Haechan yang jadi terbayang memori dari awal mereka ketemu bikin badannya ambruk ke jalan. Tangisnya gak terbendung lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penyesalan yang amat dalam terus Haechan rasakan. Dia juga tetap mencari jalan keluar meskipun dia tau sendiri bahwa udah gak ada jalan lagi buat hubungan mereka.
