Happy Reading^^
°°°°°°°°°°
Awas banyak typo:!"Makasih udah mau nganterin Nai," ujar Naisila.
"Sama-sama."
Ketika gadis itu hendak pergi. Sebelah tangan mungilnya di raih oleh Ali. Naisila menaikan alisnya seperti memberi kode 'Ada apa'.
"Enggak mau nawarin masuk gitu?" tanya Ali.
"Emangnya Ali mau mampir?" tanya Naisila balik.
"Kalau di tawarin sih boleh," kode Ali.
"Yaudah ayo masuk." Ajak gadis itu. Tidak menyia-nyiakan kesempatan. Laki-laki itu memarkirkan motor kesayangan nya di halaman rumah Naisila.
Keduanya berada di hadapan pintu berwarna coklat. Gadis berambut pendek itu mengetuk pintu. Tak lama, seorang wanita yang tak lagi muda muncul dari dalam. Ali rasa, wanita tua itu Omanya Naisila.
Laki-laki itu mengucap salam juga menyalami Oma Naisila. Gadis itu juga melakukan hal yang sama.
"Dia siapa Queen?" tanya Oma Ila.
"Dia temen nya Queen Oma, Namanya Ali," jawab Naisila.
"Oh ... Temen. Yaudah masuk yuk, Oma baru selesai masak tadi," ajak Oma Ila.
Keduanya masuk ke dalam rumah. Oma Ila menyuruh gadis berambut pendek itu untuk berganti pakaian. Sedangkan Ali, laki-laki itu tengah duduk di sofa ruang tamu sambil memperhatikan sekelilingnya.
Ali hanya melihat foto Oma Ila dengan Naisila saja. Laki-laki itu juga heran. Mengapa di sana tidak ada foto kedua orang tua Naisila. Apa mereka sudah meninggal? Ah, sudalah. Ali tidak mau terlalu kepo untuk urusan keluarga gadis itu. Karena semua orang butuh privasi masing-masing tanpa orang lain ketahui.
"Maaf lama," ujar Naisila yang baru saja keluar dari kamar.
"Enggak kok, santai aja," sangkal Ali. Ketika gadis itu baru saja hendak duduk di sofa. Suara Oma Ila di arah dapu menyuruh keduanya untuk ke sana.
"Kedapur yuk. Oma udah manggil," ajak gadis itu. Ali hanya mengangguk dan mengikuti langkah Naisila.
Ketika sampai di meja makan, Ali melihat perempuan yang tak lagi muda itu sedang menata makan. Laki-laki itu duduk berhadapan dengan Naisila. Sedangkan Oma berada di samping gadis berambut pendek. Ketiga orang yang berbeda usia itu menikmati makanan dalam keheningan. Karena Oma Ila tidak menyukai perbincangan ketika sedang makan.
"Nak Ali sekelas ya sama cucunya Oma?" tanya Oma Ila.
"Enggak Oma, Ali sama Queen beda kelas," sahut Naisila. Ali mengangguk. Sekarang ketiganya sedang berada di ruang tamu sambil berbincang-bincang hangat.
"Iya Oma. Ali kelas Ips kalau Naisila kelas Ipa. Kebetulan kita waktu mos satu gugus, dan saat ulangan semester juga kita satu ruangan," jelas Ali.
"Yaudah, Nak Ali ... kalau gitu Oma ke dapur dulu ya mau Oma buatin kue. Kalian ngobrol aja dulu," titah Oma Ila.
"Eh, enggak usah Oma. Ngerepotin jadinya. Ali bentar lagi mau pulang kok. Soalnya takut Bunda khawatir," tolak ali secara halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAISILA [SEGERA TERBIT]
TeenfikceNote: Cerita sudah END dan proses revisi Happy Reading♥ "Kita itu apa?" "Al Nanya sama Nai?" tanya Gadis itu begitu polos. "Terus sama siapa lagi? di sinikan cuma ada aku sama kamu," jawab laki-laki itu gemas. "Masa Al enggak tau! Kita itu manusia y...