Awas Banyak typo:!
Naisila baru saja keluar dari kamar mandi. Gadis itu berjalan ke arah Kayla juga dua orang Laki-laki yang memunggungi-nya.
Kedua laki-laki itu menoleh ketika melihat seseorang yang mendekati Kayla. Gadis berambut pendek itu tersenyum ke arah Darvin juga Kalvin.
"Jadi Kak Nai, beneran ada di sini." Naisila mengangguk membenarkan ucapan Kalvin.
"Kamu kenal sama Naisila, Dek?" tanya Kayla pada anak Laki-laki-nya itu.
Kalvin mengangguk. "Kak Nai pernah bantuin Adek waktu itu. Dia juga temen-nya Bang Arvin."
"Apa ayah kamu bernama Leri?" sahut Darvin. Laki-laki itu terus menatap Naisila. Wajah gadis itu seperti tidak asing bagi dirinya.
"Bu—"
"Apa kamu mengenal gadis yang bernama Arvina?" tanya Darvin memotong ucapan Naisila.
Kedua bola mata kayla membulat. Perempuan itu menatap ke arah Naisila. Sedangkan Kalvin—laki-laki itu menatap heran ketiga-nya.
Naisila mengangguk. "Dia sepupu-nya Nai, Om," jawab Naisila sedikit gugup. Ia seperti sedang di Introgasi kali ini.
"Kamu bisa mempertemukan saya dengan Arvina?" tanya Darvin.
Naisila merasa ada keanehan dalam dirinya. Kenapa ia menjadi begitu gugup?
"O-Om mau ketemu sama Vina?" Naisila bertanya begitu hati-hati.
"Iya, saya ingin bertemu dengan an—"
"BUNDA, AYAH, KALVIN. BURUAN SIAPIN KUE-NYA! BANG ARVAN BARU AJA DATANG!" teriakan Arvin yang berada di ruang tamu memotong ucapan Darvin.
Naisila bingung. Apa gadis itu lebih baik pulang saja? Naisila melihat ke arah Kayla yang sedang menyiapkan Bolu ulang tahun. Dengan lilin angka 21 yang berada di atas Bolu.
"Tante," panggil Naisila.
"Iya sayang?"
"Nai izin pulang ya?"
"Ngapain? Bentar lagi kita mau bikin surprise buat Arvan. Kamu di sini aja," pinta Kayla.
"T--tapi Tan."
"Gausah banyak tapi. Ayo ke depan." Kayla menarik tangan Arvina. Mereka berjalan ke arah pintu utama.
Dengan Arvin yang membawa Bolu, dan Kalvin yang memegang balon yang baru saja laki-laki itu tiup. Tak lupa dengan garpu yang ia pegang.
Naisila berdiri di sisi Kayla. Gadis itu bingung ingin melakukan apa. Pintu mulai bergerak dengan perlahan. Kalvin sudah siap dengan balon yang aka ia letus kan. Bulu yang dipegang oleh Arvin berpindah tangan ke Kayla.
Pintu terbuka bersamaan dengan suara ledakan balon yang di pecahkan oleh Kalvin.
"HAPPY BERT DAY!" semua orang mengucapkan-nya secara bersamaan, termasuk Naisila.
Namun sayang. Yang berada di depan pintu bukanlah Arvan. Melainkan seorang perempuan yang menggunakan kaos putih yang dibalut cardigan berwarna navy.
"Kak Hani!" seru Arvin dan Kalvin secara bersamaan.
Perempuan yang bernama Hani tersenyum canggung. "Kalian mau kasih suprise ke Arvan ya?"
Arvin mengangguk juga yang lain-nya. Hani menunjuk ke arah belakang mereka. Semua yang menghadap Hani berbalik ke arah yang di tunjuk Hani.
"SURPRISE," teriak Arvan ketika semua orang berbalik ke arahnya.
Semuanya orang melongo di buat Arvan. Laki-laki itu tertawa kencang karena surprise yang dibuat keluarganya gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAISILA [SEGERA TERBIT]
Teen FictionNote: Cerita sudah END dan proses revisi Happy Reading♥ "Kita itu apa?" "Al Nanya sama Nai?" tanya Gadis itu begitu polos. "Terus sama siapa lagi? di sinikan cuma ada aku sama kamu," jawab laki-laki itu gemas. "Masa Al enggak tau! Kita itu manusia y...