Awas banyak typo:!
Hari pertama di Hari libur membuat seorang gadis berambut pendek itu sangat bosan. Sedari tadi, gadis itu hanya berkutat dengan buku, buku dan buku. Ia melihat jam beker yang berada di atas nakas. Waktu menunjukan pukul 09.05. Gadis itu segera beranjak dari kasur dan berjalan ke arah dapur.
Ia melihat sang Oma yang baru saja keluar dari kamar dengan pakaiannya yang rapih. "Oma mau kemana?" tanya Naisila.
"Oma mau ke toko kue. Udah seminggu gak kesana. Nanti Queen dirumah sama Mbok ya," ujar Oma Ila.
"Iya Oma. Hati-hati di jalan. Oma pake taksi kan?" tanya Naisila memastikan.
"Iya. Kalau gitu Oma berangkat, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Setelah Oma pergi. Gadis itu kemudian memikirkan sesuatu. Ia berniat untuk mencari tahu tentang orang tuanya yang berada di kamar sang Oma.
Setelah berada di depan pintu. Gadis itu kemudian beguman. "Oma, maafin Queen ya. Soalnya masuk kamar tanpa izin."
Ia kemudian membuka pintu perlahan. Setelah berada di dalam kamar. Naisila bergegas ke arah laci yang berada di samping tempat tidur. Tidak ada yang anrh di sana. Langkahnya kemudian mengarah ke lomari pakaian. "Oma, maafin Queen." gadis itu kemudian membuka lemari milik sang Oma.
Tangannya kemudian menarik sorogan yang terdapat di dalam lemari. Hanya ada berkas. Dan, sebuah foto yang terbalik. Naisila mengambil foto itu dan mengembalikan gambarnya.
Disana terlihat empat orang yang duduk di atas sofa. Disana terlihat dua bayi yang digendong oma. Juga anak laki-laki yang berkisaran 5 tahun yang memegang lolipop.
"Foto bayi lagi?" heran gadis itu. Naisila kemudian menutup pintu lomari dan bergegas ke kamar. Ia mengambil foto pertama dan membandingkannya. Foto bayi nya sama. Tapi, anak laki-laki itu siapa?
Ia kemudian menghempaskan badannya ke kasur. Naisila menghela nafas pelan. Mengapa banyak sekali teka-teki yang harus ia pecahkan. Foto yang pertama aja belum selesai. Ini ada lagi yang baru. Bisa-bisa otaknya mendadak blank gara-gara teka-teki baru.
"Kata Oma, bayi itu itu Gaga. Kata Om Leri, dia kembaran nya Nai. Ya ampun ... Sebenarnya dia siapa sih!" kesal gadis itu.
"Terus, ini ada lagi yang baru. Apa Nai tanya lagi ke Om Leri lagi? Eh, kayanya enggak usah. Tapi Nai mau nanya ke siapa?" Naisila terlihat prustasi. Gadis itu kemudian memejamkan matanya.
"Gaga dimana?" Lirih gadis itu.
°°°°
"Queen," panggil Oma Ila dari arah balik pintu kamar Naisila. Ia mengetuk pintu kamar cucunya.
Naisila keluar dengan rambut yang agak berantakan. Ia baru bangun tidur. Setelah apa yang barusan ia pikirkan membuatnya nya pusing. Dan memutuskan utuk tidur saja.
"Oma butuh sesuatu?" tanya Naisila dengan suara yang agak pelan.
"Cucu Oma baru bangun? Cepetan cuci muka. Ada temen kamu yang datang," ujar sang Oma.
"Siapa? Dera?"
"Bukan, tapi Langit."
"Langit," beo gadis itu. Ia segera berjalan ke arah kamar mandi untuk memcuci muka. Tidak ada polesan apapun di mukanya. Gadis berambut pendek itu terlihat cantik dengan wajah naturalnya.
"Ali," panggil Naisila.
Laki-laki yang sedang duduk di sofa singgle sambil memainkan handphone itu menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAISILA [SEGERA TERBIT]
Teen FictionNote: Cerita sudah END dan proses revisi Happy Reading♥ "Kita itu apa?" "Al Nanya sama Nai?" tanya Gadis itu begitu polos. "Terus sama siapa lagi? di sinikan cuma ada aku sama kamu," jawab laki-laki itu gemas. "Masa Al enggak tau! Kita itu manusia y...