Awas banyak typo:!
Bel pulang sudah berbunyi sedari tadi. Naisila masih sibuk berkutat dengan buku tulisnya. Ia belum selesai mencatat, sedangkan yang lain sudah siap dengan tas yang akan mereka gendong.
Dera juga sudah selesai dengan catatannya. Ia melirik Naisila yang masih sibuk menulis. "Nai, lo bisa pinjem bukunya di gua kok. Sekarang udah waktunya balik loh," ujar gadis itu.
"Dikit lagi," jawab Naisila.
Dera menghembuskan nafas pelan. Mau tidak mau, gadis itu harus menemani sahabatnya yang sendirian. Dari arah pintu, Arsila datang dengan wajah yang begitu berseri-seri. Ia menghampiri Teman, juga sepupu nya yang masih stay di atas kursi.
"Kalian belum pulang?" tanya Sila.
"Bentar, satu paragraf lagi ya," sahut Naisila.
Arsila menatap sepupu-nya jail. "Der, gua tau alasan lo putus sama Yarsa," katanya sambil tersenyum menjengkelkan.
Dera menatap tajam ke arah Arsila. "Apa yang lo tau?"
"Lo putusin Yarsa karena dia lebih sering mentingin sahabatnya kan? Lo di nomor duain sama Yarsa walaupun lo itu beratatus sebagai pacar. Lo juga sebenarnya masih sayang sama Yarsa. Soalnya, pacaran selama 2 tahun itu engak sebentar."
Dera semakin melotot ke arah Arsila. "Jangan bilang lo tau dari Nasila," tuding Dera.
Naisila yang sudah menyelesaikan tugasnya itupun menatap keduanya. Apalagi Dera yang menatap gadis itu tajam. "Lo cerita ke Sila Nai?"
Naisila mengangguk. "Sila kan Nanya, jadi Nai jawab dong."
Dera menghela nafas pelan. Oke, semua rahasi yang ia simpan ternyata telah terbongkar.
"Yang lo sebutin semuanya benar Sil, gua gak tahan sama sikap Yarsa selama ini. Dan yang bikin gua galau kali ini itu...." Gadis itu menatap Naisila dan Arsila bergantin.
"Kemarin dia ngajak balikan."
"Balikan!" seru Naisila dan Arsila bersamaan.
"Jangan bilang, Dera engak bisa muve on dari Yarsa," tuduh Naisila.
"Betul itu betul," timpal Arsila.
"Tau ah, gua galau sumpah," Keluh Dera.
"Lo pasti sedang gegana," ejek Arsila.
"Apa itu?" tanya Naisila.
"Gelisah galau merana." Naisila hanya menganggukan kepalanya.
"Eh, Nai, gua mau kasih tau seseorang yang gua suka. Tapi lo harus cari tau sendiri," kata Arsila pada Naisila.
"Sila gimana sih! Katanya mau kasih tau, kenapa Nai harus cari tau lagi," keluh Naisila
"Pulang aja yuk," ajak Dera.
"Gua suka sama temen cowok lo Nai," ungkap Arsila.
Naisila terdiam di tempat. Ia menatap Arsila lamat-lamat. Teman cowok katanya? Naisila punya teman dekat. Arvin atau Alga? Tapi Naisila belum pernah melihat mereka berdua mendekati Arsila.
Dari arah pintu, Langit datang dan menghampiri mereka bertiga. Dera dan Arsila terdiam. Apalagi Arsila yang terus memperhatikan Langit.
"Sila, Dera, kalian belum pulang?" tanya Langit.
Dera menggeleng. "Kamu ngapain ke sini?"
Pertanyaan itu keluar dari mulut Arsila. "Gua mau ajak Naisila pulang bareng," jawab Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAISILA [SEGERA TERBIT]
Teen FictionNote: Cerita sudah END dan proses revisi Happy Reading♥ "Kita itu apa?" "Al Nanya sama Nai?" tanya Gadis itu begitu polos. "Terus sama siapa lagi? di sinikan cuma ada aku sama kamu," jawab laki-laki itu gemas. "Masa Al enggak tau! Kita itu manusia y...