Naisila #Sepuluh

2.9K 136 4
                                    

Happy Reading^^
°°°°°°°°°°
Awas banyak typo:!

"Oma," panggil gadis itu pelan. Oma Ila yang sedang menonton televisi itu menoleh. "Iya ada apa?"

Gadis itu memberikan foto yang ia itu temui di kamar sang Oma. "Itu foto siapa?" terlihat sangat jelas raut terkejutannya sang Oma.

"Queen dapat dari mana?" Oma Ila balik bertanya. "Waktu Queen ambil obat, tiba-tiba foto itu jatuh. Terus Queen lihat, itukan fotonya Queen, tapi, bayi yang satunya lagi siapa," jelas Naisila.

"I-itu foto Queen sama, eum sama." gadis itu melihat sang Oma seperti berpikir sesuatu.

"Sama?"

"Alga, iya sama Alga."

"Hah?"

"Iya sayang. Queen sahabatan sama Alga dari bayi." Naisila menunduk ia agak kecewa dengan jawaban sang Oma. Oma nya berbohong. "Wah, beneran." gadis itu kemudian mengubah eskpresinya seperti terlihat bahagia. Oma Ila mengangguk.

"Ah, Oma. Nai jadi kangen sama Gaga kan." Oma Ila menusap punggung gadis itu. "Lain kali kalau ada waktu, kita ke rumah yang dulu." Naisila mengangguk. Gadis berambut pendek itu meminta izin untuk pergi ke kamar. Besok hari libur, dan malam ini, ia akan menghabislan-nya dengan membaca buku yang gadis itu beli bersama Dera.

Ada perasaan sesak ketika mendengar kebohongan sang Oma. Apa dirinya masih terlalu kecil untuk mengetahui semuanya. Oh ayolah ... Ia sudah SMA Oma selalu melihat dirinya seperti anak TK yang tidak akan mengeti apa-apa. Ah satu lagi. Ia juga harus menanyakan hal itu kepada Gaga. Sahabat kecil tersayang. Namun, sudah 2 tahun ia tidak bertemu lagi dengan Alga yang Naisila panggil dengan sebutan Gaga.

°°°°

Mentari bersinar begitu terik, hingga gadis berambut pendek itu terusik dari tidur nyenyak-nya. Ia melihat jam waker, ternyata sudah jam 07:58 lumayan hampir siang. Gadis itu sangat pulas karena tadi malam ia tidur jam 12:15. Bergadang demi membaca buku.

Libur di hari minggu. Tidak ada yang spesial bagi gadis berambut pendek itu. Karena memang tidak ada kegiatan sedikitpun. Ia terlalu mager untuk melakukannya. Biasanya gadis itu akan membuat kue bersama Oma atau, pergi bersama Dera.

"Nasila Main yuk!" seru Dera yang berada di luar kamar. Naisila yang sedang rebahan di kasur itu kemudian berdiri dan membukakan pintu. Terlihat seorang gadis berambut panjang dengan kaca mata pink miliknya itu.

"Ayok, Nai bosen banget di rumah." Naisila kembali ke dalam dan mengganti pakaiannya dan meminta izin sama Oma untuk pergi bersama Dera.

"Kita mau kemana?" Naisila betanya ketika keduanya berada di dalam mobil milik Dera. "Cafe."

"Mau ngapain?"

"Wifi-an."

"Dera enggak punya kuota ya."

Gadis itu mendengkus. "Yakali Nai, ya. Dari pada di rumah aja kan bete. Mending kita ke sana. Ada acara life musik juga kok." Naisila mengangguk. Terserah Dera saja lah. Ia hanya mengikuti gadis itu pergi.

Setelah sampai, kedua gadis itu memasuki cafe dan hal pertama yang ia lihat di sana adalah sebuah panggung kecil yang berisikan personil band. Gadis berambut pendek itu juga melihat seorang Arvin di sana. Laki-laki itu sedang memainkan handphone miliknya.

"Hello Apin," sapa Naisila.

Laki-laki itu mendonggak ke arah asal suara itu. "Eh, ada Nabila sama Dora." Dera yang mendengar pelesetan namanya itu mendengus kesal. Sedangkan Naisila, gadis itu sudah mulai biasa dengan panggilan Arvin terhadap dirinya. Toh, ia juga memanggil laki-laki itu dengan sebutan Apin.

NAISILA  [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang