"Gua gak tau perasaan gua ke dia kaya apa. Intinya gua suka liat dia bahagia karna gue"
-Arjuna--🕊-
Tring!
Reihan
Wehh lu udh dmna?Parkrn
(Send)Arjuna turun dari motornya setelah membalas pesan dari Reihan. Ia merapihkan sedikit rambutnya yang terlihat acak acakkan.
Dengan kaos oblong hitam,celana levis coklat susu dan di padukan dengan jaket levis yang membuat dirinya dua kali lebih tampan di hadapan para wanita.
Dengan santai Arjuna berjalan memasuki cafe. Bahkan ia mengabaikan jeritan para kaum hawa ketika melihat dirinya datang.
Arjuna menaiki tangga menuju lantai teratas dimana biasanya tempat mereka menongkrong setiap malam sabtu.
"Lama amat lu jalan!timbang naik tangga ampe 10 menit"celetuk Septian.
"Lu pikir setiap lantai tangganya cuma 3 biji?!"sewot Arjuna sambil merebut kentang goreng milik Julian.
"Eh anjir lah kentang gue cok!"
"Berisik!pesen lagi sana"dengan santai Arjuna memakan kentang goreng tanpa melihat wajah Julian yang sudah cemberut.
"Nih cafe tumben rame amat gak kaya biasanya"ucap Reihan sambil melihat sekelilingnya. Banyak sekali orang yang berpasang pasangan atau mungkin weekend bersama teman temannya.
Septian mengangkat bahunya acuh. "Lagi pada laper kali makanya nongkrong di sini"
"Sok tau lu malih!" Tangan kanan milik Reihan mendarat dengan mulus di jidat Septian membuat sang empu mengerang.
"Sakit bego!"
"Lah elu nanya tapi di kasih tau malah sewot"ucap Julian.
Arjuna yang sedari tadi hanya memakan kentang goreng mengambil minuman miliknya yang sudah di pesan sebelumnya oleh ketiga sahabat nya ini.
"Hari ini lagi ada diskon gitu lah. Makanya pada rame" ucap Arjuna.
Reihan menganggukkan kepalanya lalu pandangannya terkunci oleh pemandangan di depannya. Tepat di belakang Arjuna yang saat ini sedang duduk di hadapannya.
"Guys?"
"Hm.."
"Gua punya tantangan. Siapapun orang yang bisa bikin luluh tuh cewek yang di ujung sana. Dia bakal gua traktir makan seminggu di kantin"
Sontak ketiga orang itu menoleh menatap objek yang di maksud Reihan.
"Oke siapa takut?"
-🕊-
"Kita mau kemana nih?"ucap Rani yang fokus mengemudi mobilnya.
Vella yang duduk di sebelah Rani lantas menoleh kebelakang meminta pendapat dari kedua sahabat nya yang lain.
"Ke cafe biasanya aja gimana?"saran Jeje.
Syila nampak berfikir sebentar. "Boleh juga tuh udah lama kita gak kesono"
"Oke meluncur!"
12 menit mereka telah sampai di cafe tempat biasanya yang di maksud sama Jeje.
Rani memarkirkan mobilnya tepat di sebelah mobil sedan putih. Syila mengernyit saat melihat mobil tersebut. Merasa familliar dengan mobil sedan putih itu apalagi ketika melihat plat mobil nya.
B 1234 RF
Syila menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan fikirannya. Masa iya mobilnya Reihan?
Banyak kan yang punya mobil kaya gitu?tapi platnya---
"Syil lu gak mau turun?"
Syila tersadar dari lamunannya saat Jeje menepuk pundaknya.
"Ah i-iya"
Saat memasuki pintu cafe Vella merasa familliar dengan motor ninja merah yang terparkir di dekat pintu cafe.
Ia merasa sering melihatnya. Seperti motor milik Arjuna.
Entahlah Vella tak tau.
Tak ingin ambil pusing Vella berjalan santai menuju lantai teratas di cafe ini untuk menikmati udara malam.
Mereka duduk tepat di dekat pagar pembatas. Dimana mereka dapat menyaksikan langsung keramaian jalanan malam ini.
Rani mengangkat tangannya memanggil pelayan.
"Mas nasi gorengnya satu sama milkshake rasa vanila satu" -Rani.
"Saya Ice tarolatte sama Crispy Chicken" -Vella.
"Mc punch sama makanannya kentang goreng aja" -Syila.
"Frappucino sama spagetti aja mas" -Jeje.
Pelayan tersebut membungkukkan sedikit badannya lalu pamit untuk menyampaikan pesanan mereka.
Vella menajamkan pengelihatannya ketika melihat sesuatu di hadapannya yang entah mengapa membuat hatinya sesak seketika.
Ada apa ini?
Setetes air mata turun dari kedua mata indah milik Vella.
"Arjuna?" Lirihnya.
Di hadapannya.
Seorang Arjuna Ghio Majahessa. Yang berstatus menjadi tunangannya kini berlutut di hadapan perempuan memakai dress berwarna maroon.
Entah keberanian darimana Vella berdiri lalu berjalan ke tempat dimana ada Arjuna disana.
Ketiga sahabatnya yang bingung karena tingkah Vella ikut berdiri dari bangku mereka masing masing.
Syila menatap Vella bingung saat melihat pipi Vella basah karna air mata.
"Arjuna?" Panggil Vella lirih saat ia sudah dekat di belakang lelaki itu diikuti ketiga sahabatnya yang memasang wajah terkejut.
"Vel--
"Gua kecewa sama lo!
"VELLA TUNGGU!!!"
Bersambung~

KAMU SEDANG MEMBACA
VELLA
Teen Fiction"Dasar cowo gila!seenak jidat ngeklaim gua!" -Vella Rachellia Smith. "lo gak akan pernah bisa lepas dari gue setelah apa yang lo lakuin pertama kali sama gue" -Arjuna Ghio Majahessa. https://my.w.tt/LXn5OwJFy6 https://my.w.tt/ZeGfi6LFy6