"Katanya mau manja-manjaan sama gua?"
-Arjuna--🕊-
Vella menatap nanar room chatnya dengan Syila beberapa menit lalu dimana disana tertera bahwa dirinya seakan akan membatalkan janji mereka padahal sebenarnya tidak!
Justru Vella sangat menginginkan.
Vella menggeram kesal saat tau siapa dalang di balik semua ini. Vella tau Syila pasti kecewa dilihat dengan balasan chat dari sahabatnya itu.
Oh oke Vel.
Vella menghembuskan nafasnya perlahan. Ia menghampiri Arjuna yang sedang menonton tv.
Arjuna mengangkat kepalanya saat menyadari ada seseorang yang memperhatikannya.
"Apa liat liat?"sewot Arjuna.
Vella berdecih.
Harusnya gua yang ngomel ngapa nih bocah jadi yang sensi.
Arjuna yang sebenarnya sudah tau bahwa Vella akan marah marah hanya tersenyum kecil.
"Sini!mending duduk di samping gua. Katanya mau manja manjaan ama gua"goda Arjuna dengan alis yang di naik turunkan.
Vella memasang wajah ingin muntahnya dengan mengapit hidungnya dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Arjuna tertawa puas saat melihat respon Vella.
"Puas lo ketawa?!"ketus Vella.
"Banget"
"Bacot ah!"dengan kesal Vella membanting sling bag nya di sofa sambil menselonjorkan tubuhnya di karpet bawah.
"Pesen makanan sana!laper gua!"suruh Vella sambil memainkan handphone nya.
"Kenapa ga masak?"tanya Arjuna sambil menatap Vella gemas karena perempuan itu malah memonyong monyongkan bibirnya.
"Mau dicium itu bibir?"
"Heh!kalo ngomong?!minta di sunat tuh bibir?!"kesal Vella.
"Pake bibir kamu tapi ya"ucap Arjuna menggerling nakal. Dengan sigap Vella melempar tas sling bagnya dan dengan cepat juga Arjuna menahan lengan Vella.
"Bercanda elah"
"Gak lucu tau gak!"kesal Vella sambil menyilangkan tangannya.
Ting nong...
"Vel ada tamu noh"
"Buka gih"ucap Vella sambil berdiri dan berjalan ke arah kamar.
"Dih yang punya apart kan elu anjir!"
"Bawel banget si jadi orang!"
"Ck!iya iya" dengan malas Arjuna membuka pintu untuk sang tamu yang sepertinya tidak sabar. Terdengar dengan jelas suara bel yang berbunyi terus menerus.
"Bang Juna!!"
Arjuna melotot saat melihat siapa gerangan tamu yang merecoknya. Siapa lagi jika bukan adiknya yang seperti tuyul ini namun sayangnya wajahnya sangat tampan.
Masih gantengan gua. -Arjuna.
"Ngapain dih lu disini?!balik sana balik" usirnya sambil mendorong dorong tubuh mungil Satya.
Dengan cekatan Satyaberlari masuk ke arah apartemen Vella dan merebahkan dirinya di sofa panjang nan empuk.
"Heh di larang tidur tiduran disini ya anjir!pulang sono lu elah"
"Gak mau!Satya kangen kakak cantik" ucap Satya sambil memanyunkan bibirnya.
"Yang lu bilang cantik itu pacar gue!"
"Bodo amat!gak peduli!" Ledek Satya sambil menjulurkan lidahnya.
Arjuna mengacak acak rambutnya kesal.
"Adek durhaka lo!pasti nih usulan mama yang nganter nih tuyul kesini" gerutu Arjuna sambil duduk di sofa single yang tak jauh dari tempat Satya duduk.
"Siapa yang dat--loh Satya?!"
Satyaberlari memeluk Vella saat melihat perempuan itu yang baru saja berganti pakaian dengan baju yang sedikit santai.
"Gak usah peluk peluk!haram!" Kesal Arjuna sambil menarik kerah baju Satya keras membuat sang empu merasa tercekek.
"ARJUNA SIALAN INI ADEK LO ANJIR"
Arjuna meringis saat merasakan getaran di telinganya yang sangat dahsyat.
"Haha rasain"ledek Satya sambil bersembunyi di balik tubuh mungil Vella.
Arjuna mendelik menatap adiknya tajam seakan akan berkata 'Awas aja nanti!'
"Bang Jun pesen makanan bang"rengek Satya lucu. Vella yang melihatnya terkekeh geli.
Dengan sisa kekesalannya Arjuna membuang wajahnya acuh.
"Kaya ada yang ngomong perasaan" sindir Arjuna. Satya yang mendengar ucapan kakaknya lantas mengerucutkan bibirnya.
"Satya mau makan apa?" Tanya Vella lembut seraya mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh pendek Satya.
Arjuna memutar bola matanya malas.
Adiknya ini memang pandai mencari perhatian."Hmmm....Satya mau burger king" ujar Satya bersemangat.
"Oke lets go! Sebentar kakak ngambil cardigan dulu" ucap Vella semangat sambil berlari pelan ke arah kamar.
"Ikut ga?"ketus Vella sambil mengenakan cardigannya. Arjuna mengerucutkan bibirnya kesal.
"Giliran sama Satya aja di lembut lembutin!" Rajuk Arjuna sambil menelusupkan wajahnya ke ceruk leher Vella.
Tubuh Vella menegang.
Jantungnya berdetak tak karuan.
Bagi Arjuna mungkin hal seperti ini sepele.
Namun tidak untuk tubuhnya dan jantungnya.
"Eemm--Jun berat tau gak" ucap Vella pelan sambil mencoba menjauhkan wajah Arjuna dari lehernya.
Arjuna menghela nafasnya dan menjauhkan wajahnya,lalu mengambil kunci mobil dan handphone berlogo apple itu di atas meja.
Beruntung Arjuna membawa mobilnya.
Kalau tidak mungkin adiknya itu akan ia ikat di ban.
"Yaudah ayo.."
"Oke berangkatt!!"teriak Vella dan Satya semangat.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-_________________________________________
-Bersambung-
>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<

KAMU SEDANG MEMBACA
VELLA
Teen Fiction"Dasar cowo gila!seenak jidat ngeklaim gua!" -Vella Rachellia Smith. "lo gak akan pernah bisa lepas dari gue setelah apa yang lo lakuin pertama kali sama gue" -Arjuna Ghio Majahessa. https://my.w.tt/LXn5OwJFy6 https://my.w.tt/ZeGfi6LFy6