#39. Luna Beraksi(Lagi)

103K 5.7K 762
                                        

Arjuna mengerutkan keningnya begitu ada notifikasi pesan masuk dari handphone-nya.

Luna
Gw tunggu di cafe kompleks lu,see you syg😘

Arjuna berdecih saat membaca pesan dari Luna.

Mau ngapain lagi sih. Ga kapok ama keluarganya gua bikin bangkrut.

Mau tak mau Arjuna mengambil kunci mobilnya. Bodo amat sama penampilan. Ketemu sama nenek lampir ini bukan bidadari Vella.

"Bang mau kemana?" Tanya Satya yang melihat abangnya baru saja keluar dari kamarnya.

"Ke cafe deket kompleks"

"Ikut bang"

Tanpa berfikir lagi Arjuna langsung mengiyakan saja. Toh daripada dirinya harus berduaan sama nenek lampir itu.

Satya bersorak senang sambil mengekori abangnya di belakang.

"Izin dulu ke mama" ucap Arjuna.

"Mama lagi tidur udah lanjut aja bang" ucap Satya.

Tak butuh lama akhirnya sampai juga di cafe. Arjuna mengedarkan pandangannya mencari sosok nenek lampir yang barusan mengiriminya pesan.

Cih. Kalo bukan karena Arjuna penasaran mah sebenernya males.

"Abang mau ketemuan sama siapa sih?" Tanya Satya bingung yang melihat abangnya seperti mencari seseorang.

"Nyari kuntilanak"

"Dih?mana ada di cafe"

Satya sedikit terganggu saat terdengar jeritan kaum hawa yang seumuran kakaknya memuji dirinya terang terangan.

Bahkan ada yang mengira dirinya baru kelas 1 SD.

Woi gua udah kelas 6 SD kali.

Wajah Satya memang terkesan imut seperti wajah anak masih kelas 1 SD. Jadi tak ayal banyak yang mengira dirinya baru memasuki dunia sekolah dasar.

Satya mengikuti abangnya yang duduk di depan perempuan yang menurutnya lebih cocok di panggil--Tante.

Lah kok selera abang jadi turun banget. Cakepan juga kak Pella kemana mana.

Luna mengalihkan pandangannya ke anak kecil yang memiliki wajah imut. Ia tersenyum sambil menyapa dengan nada sok lembut membuat Satya bergidik jijik.

"Hai ganteng" sapa Luna.

Satya memutar bola matanya. "Nama aku Satya bukan ganteng!"

Bfffttttt.



Arjuna menahan tawanya mati matian saat mendengar ucapan Satya yang membuat raut wajah Luna berubah seketika.

Luna menghela nafasnya. "Iya maksudnya Satya"

"Mau apa lo nyuruh gua kesini?" Tanya Arjuna To The Point.

"Kalo gua bilang gua bakal ngelakuin apapun buat Vella ngejauh dari lu and---gua milikin lu seutuhnya gimana?"

Tercetak dengan jelas seringai di wajah Luna. Ia merasa puas saat ini dengan ucapannya.

Arjuna mengerutkan keningnya.

"Ya lu mikir lah!mana mau gua sama cewek jablay kaya lu" celetuk Arjuna.

Beginilah sifat Arjuna yang asli kalau udah benci sama orang. Bermulut pedas.

Luna mengepalkan tangan kanannya di bawah meja. Mencoba mengontrol emosinya supaya tidak meledak karena mengingat disitu ada adik nya Arjuna.

VELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang