VELLA

Extra Part (2)

'Hanya perlu waktu dan semuanya kembali seperti dulu'
-Smith's family-

-🕊-

Vella menatap mansion megah di depannya dengan senyum senang. Sudah bertahun tahun dirinya meninggalkan mansion keluarganya.

Vella mengedarkan pandangannya ke penjuru halaman mansion. Tidak ada yang berubah---hanya ada tanaman bunga matahari di sudut kanan mansion.

Ia mengangkat kedua bahunya acuh. Mungkin mama-nya yang menanamnya mengingat mama-nya sangat menyukai tanaman.

Tok..tok..tok..

Cklek.

"Non Vella?"sapa salah satu pelayan di mansion-nya.

Pelayan itu menunduk hormat namun tak ayal dirinya begitu senang mendapati anak perempuan majikannya akhirnya kembali dengan wajah yang sangat cantik.

Akhirnya keluarga majikannya bisa berkumpul kembali seperti beberapa tahun lalu.

"Mama sama papa ada bi?"tanya Vella sambil menggeret kopernya dan mendudukkan dirinya di sofa empuk di ruang keluarganya.

"Tuan masih di kantor kalo nyonya ada di kamar non"

"Bi ada siapa?---loh sayang kamu kok gak bilang udah dateng"ujar Ferita,mama-nya yang langsung berlari pelan memeluk dirinya.

Pelayan yang tadi berpamitan mengundurkan diri dari aksi temu kangen mama dan anak ini.

Vella terkekeh sambil membalas pelukan singkat mama-nya.

"Bang Dave gak pulang ke sini mah?"

"Kenapa nyariin?kangen heh?" Ujar suara laki-laki muda yang baru saja datang menuruni tangga dengan style santai-nya.

Kakak laki-laki nya memang memutuskan untuk berhenti menjadi dokter karena papa-nya menyuruhnya untuk mengambil alih perusahaan pusat keluarga Smith.

Sedangkan dirinya mendapat bagian menjadi bos di fotography's Smith.

Namun sebelum itu papa-nya menyuruhnya untuk berkuliah di jurusan yang sama.

Ya,Vella si jadi anak nurut nurut aja selagi ujung ujungnya dapet duit banyak hehe.

"Wish bang makin ganteng aja lu---tapi sayangnya jomblo"ledek Vella sambil memasang wajah songongnya.

Dave yang mendengar ledekan dari adiknya mendelik kesal.

"Awas aja nanti abang sekalinya punya pacar itu lebih cantik dari kamu!biar kamu insecure sekalian!"ketus Dave kesal.

Ferita tertawa senang mendengar perdebatan kecil kedua anaknya. Akhirnya keluarga kecilnya kembali.

"Nak,kamu taroh koper kamu dulu di kamar kamu ya"ucap Ferita lembut.

Vella mengangguk. "Kamar Vella masih sama kan mah?"