"Dasar cowo gila!seenak jidat ngeklaim gua!" -Vella Rachellia Smith.
"lo gak akan pernah bisa lepas dari gue setelah apa yang lo lakuin pertama kali sama gue" -Arjuna Ghio Majahessa.
https://my.w.tt/LXn5OwJFy6
https://my.w.tt/ZeGfi6LFy6
Setelah melakukan perdebatan panjang akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke pasar malam yang letaknya tak terlalu jauh dari apartemen nya.
Vella nampak antusias melihat lihat permainan yang ada di pasar malam ini.
Dirinya mengingat ingat terakhir kesini,Ah mungkin 2 tahun yang lalu.
"Bang naik itu yuk" pinta Vella sambil menunjuk sebuah bianglala.
Dave mengerutkan keningnya. "Dek seriusan?gak ah tar takut ambruk"
"Dih enggak lah!itu kan khusus orang dewasa bang,ah norak nih"decak Vella sebal.
Dave meringis saat melihat banyak pasangan kekasih yang memilih menghabiskan waktunya di dalam bianglala itu.
Gila aja gua naik gituan. Bisa ancur reputasi gua jadi dokter tampan.
"Bang!"
"Eh--ah i--iyyaa udah ayo" ucap Dave akhirnya.
Vella yang terlalu bersemangat langsung menarik tangan kakaknya kencang membuat Dave terkejut.
Anjrit jantung gua hampir ketinggalan.
Vella tersenyum senang saat dirinya duduk di bianglala yang sudah mulai berjalan. Sesekali dirinya melihat pemandangan di bawahnya dengan pandangan takjub.
Diam diam Dave tersenyum kecil melihat senyum adiknya yang tak pernah luntur dari wajahnya sejak tadi.
Sudah lama ia tak menghabiskan waktunya untuk adik kesayangannya ini semenjak dirinya di tugaskan menjadi dokter di Francis.
Setidaknya Dave bisa membuat senyum manis adiknya itu terukir sebelum dirinya menceritakan suatu hal besar yang mungkin saja akan membuat adiknya down kembali.
Ya,masa lalunya Vella.
Zaro.
Bukan Dave yang akan menjelaskan hal yang terjadi ketika gadis itu memutuskan untuk tinggal di Indonesia. Melainkan Zaro sendiri bersama----Mawar.
"BANG LIAT KITA PALING ATAS" teriak Vella antusias. Ia sesekali memotret pemandangan lampu lampu pasar malam dari atas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Awas handphone lu jatuh nanti" peringat Dave ketika menyadari ada lubang yang besarnya sebesar handphone jika dari samping.
Jadi tidak ada kemungkinan bukan jika handphone Vella bisa terjatuh.
Dirinya sih tidak masalah,toh bisa beli baru lagi. Orang kaya mah bebas.
Tapi Vella--handphone itu handphone kesayangannya. Ya walaupun memang keluaran tahun lalu tapi cukup bersejarah bagi Vella--karena handphone itu di belikan oleh Dave ketika dirinya mendapat gaji pertama sebagai seorang dokter.
Tentu saja Vella tak akan membuang sia sia hasil jerih payah kakaknya itu.