#22. Bantuan Papa

122K 7.4K 809
                                        

📷👆 Luna


"Jun,nih perjanjian lu sama Vella yang waktu itu nyuruh gua bikinin" ucap Septian sambil melempar sebuah map yang isinya kertas perjanjian.

Setelah kejadian tadi Arjuna memutuskan untuk menyuruh teman temannya berkumpul di rumah Reihan dan menceritakan semuanya.

Tentu saja mereka semua terkejut dengan berita kali ini.

Arjuna menatap map yang di lempar Septian tanpa minat.

"Udah gak berlaku tolol!!lo telat"ketus Julian. Septian hanya cengengesan menanggapinya.

"Ya maaf gua sibuk sama channel youtube gua" ucap Septian sambil duduk di sofa yang ada di dalam kamar Reihan.

"Youtube apaan?"bingung Reihan.

"Vlog" jawab Septian santai.

"Lu gak tau nama channel youtube Septian apaan?"

Septian melotot mendengar ucapan Julian.

"Apaan?"

"SepSep Channel"

Bffftttttt

Reihan tertawa kencang saat mendengar ucapan Julian. Berbeda dengan Septian yang sudah emosi.

"JULIAN ANJING LO!"

Arjuna menatap perdebatan di depannya malas.

"Gua pulang dulu. Septian bakar aja surat perjanjiannya" ucap Arjuna santai.

"Gua rela relain bikin surat perjanjian itu disaat channel gua lagi rame ramenya dan LO NYURUH GUA BAKAR?!" Teriak Septian kesal.

"Kuping gua bangsat" omel Julian kesal sambil menggosok gosok telinganya.

Arjuna mengangkat bahunya acuh.

"Nanti gua traktir sebagai gantinya"

"ANJAAYYYYY"

-🕊-

Arjuna memarkirkan motornya di garasi rumahnya. Ia menatap heran mobil di sampingnya. Serasa familiar.

Ia memasuki rumahnya dengan raut wajah lesu.

"Arjuna" panggil seseorang dengan suara beratnya.

"Benar dengan apa yang ada di berita itu?"

Arjuna tak bodoh untuk mengerti apa maksud dari perkataan papa nya barusan.

Ia tau yang di maksud adalah permasalahan di restoran tadi.

Mama nya membawa segelas teh hangat dan duduk di sofa keluarga.

"Lagian kamu tuh kenapa sih udah punya tunangan masih aja jalan sama anaknya Waryz itu?"omel mama nya.

Arjuna menghela nafasnya.

"Arjuna kaya gini demi Vella mah" jelas Arjuna pelan.

"DEMI APANYA?!BUKTINYA VELLA MALAH NGEBATALIN PERTUNANGAN INI" Teriak mama nya.

"Mama masuk kamar ya,biar papa yang ngomong sama Juna" ucap sang suami pengertian. Merlin menghembuskan nafasnya kasar sebelum memasuki kamar.

"Duduk" perintah papa nya tegas.

"Ceritain maksud omongan kamu tadi"

VELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang