'Gua berasa udah punya keluarga kalo kaya gini mah. Hehe..keluarga kecil yang bahagia'
-Arjuna--🕊-
Vella menekuk wajahnya. Begitupun dengan Satya yang sejak tadi terus membrutal memukuli lengan Arjuna.
Arjuna hanya santai melihat respon keduanya.
Arjuna mendadak membelokkan mobilnya ke arah sebuah restoran yang berada di dekat Burger King.
Lagi-lagi sifat sok ngatur ngaturnya kambuh! -Vella.
"Baangggg...Satyaa maunya di burger king"rengek Satya sejak tadi. Namun tak di gubris sama sekali oleh Arjuna.
"Ayo Sat kita ke sono berdua aja!"
Arjuna melotot. Menatap Vella tajam saat perempuan keras kepala itu berdiri dari tempat duduknya dan menarik lengan Satya pelan.
Bisa di lihat Satya yang nampak senang dengan ajakan Vella membuat Arjuna mendengus.
"Duduk Vella!" Perintah Arjuna tegas.
Vella sebenarnya mendengarnya. Namun ia berpura pura menulikan pendengarannya yang baru saja mendengar suara perintah dari gorila maybey.
"Lu milih duduk sendiri?atau duduk di pangkuan gua?"
Skakmat!
Vella dibuat mematung dengan ucapan lelaki itu. Dengan susah payah ia menatap bola mata indah milik Arjuna yang nampak menajam.
"Emm--Satya mendadak perut kakak sakit. Kakak lupa belom makan dari kemarin. Jadi kapan kapan aja ya ke sana nya"ujar Vella dengan lembut.
Bohong. Semua yang ia katakan bohong. Justru Vella mengisi perutnya sebelum berangkat hangout bersama sahabatnya dan berakhir gagal.
S
atya menatap Vella kecewa. Vella yang di tatap pun merasa bersalah.
Tak lama pesanan mereka datang. Arjuna memberikan nasi goreng porsi besar ke arah Vella beserta minumannya.
Vella menatap makanan di depannya horor. Bagaimana mungkin ia bisa menghabiskan makanan sebanyak ini?
Benar benar orang ini.
Arjuna setan!!
Sialan!!
Ia tau Arjuna sedang mengerjai nya. Di lihat dari senyum miring yang ia berikan untuknya.
Vella mendengus.
"Makan sayang. Abisin. Tadi bilang belom makan kan?" Ucap Arjuna penuh penekanan di setia katanya.
Vella mendumel dalam hati. Menyumpah serapahi makhluk menyebalkan di hadapannya.
"Nih buat adek gua paling stress. Karena abang lu ini berbaik hati jadi gua beliin lu burger spesial" ujar Arjuna sambil meletakkan piring berisi burger ke hadapan Satya.
Satya menatap burger di hadapannya dengan mata berbinar.
"Oke thanks good bang Junaa" pekik Satya. Arjuna membalasnya dengan tersenyum simpul.
Pelayan tadi pun pamit mengundurkan diri setelah selesai dengan tugasnya.
Vella berdecih dalam hati.
'Cih!baik dari mana nya. Baik pantatnya jebol kali'
Arjuna menutup mulutnya dengan punggung tangannya untuk menyembunyikan senyum geli nya saat melihat wajah Vella yang sangat imut.
Wait?!!
Imut?!!
Arjuna tak waras kah?
Arjuna menggelengkan kepalanya. Ia menjadikan Vella tunangan karena untuk pembalasan dendam waktu mereka pertama kali bertemu. Dengan gadis di hadapannya ini yang memalukannya di depan umum.
Tapi kenapa makin kesini hatinya nyaman berada di dekat gadis bar bar ini?
Vella yang melihat kelakuan aneh dari makhluk astral di depannya menautkan kedua alisnya bingung.
"Lu ngapa?keracunan?Alhamdulillah akh----
Tuk.
Vella meringis saat sendok melayang di jidat mulusnya. Biadap!!
"Sakit bodoh!!"
"Maaf" ucap Arjuna dengan wajah polosnya.
Mungkin jika orang lain yang melihat akan terpana dengan wajah Arjuna saat ini yang mirip babyface.
Namun tidak dengan Vella. Ia muak sungguh. Rasanya ia ingin mencakar wajah polos Arjuna yang lebih mirip dengan boneka santet.
Vella mengelus dadanya pelan.
Sabar. Sabar.
"Lu sakit jantung Vel?"
Vella melotot menatap Arjuna dengan tatapan maut nya.
"MODAR LO ANJING!!!!"
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
VELLA
Teen Fiction"Dasar cowo gila!seenak jidat ngeklaim gua!" -Vella Rachellia Smith. "lo gak akan pernah bisa lepas dari gue setelah apa yang lo lakuin pertama kali sama gue" -Arjuna Ghio Majahessa. https://my.w.tt/LXn5OwJFy6 https://my.w.tt/ZeGfi6LFy6