#32. SHE IS MINE

120K 6.3K 584
                                    

'Lo itu cowok,tapi tingkah lo kaya cewek. Lenjeh'
-Arjuna-

-🕊-

Bel istirahat berbunyi. Vella dan ketiga sahabatnya hendak ke kantin jika saja tidak ada sebuah tangan mencekal pergelangan tangan Vella.

Vella menatap Zaro malas.

"Semudah itu lu lupain kenangan gua sama lu Vel" lirih Zaro.

Rani mengangkat sebelah alisnya. Kenapa seakan akan si Zaro yang tersakiti.

Vella menghela nafasnya.

"Gak ada lagi kata kita Zar,jalanin kehidupan masing masing selayaknya kita ga pernah saling kenal"

"Apa bener lu udah tunangan?"

Ternyata Zaro masih mengingat perkataan Syila tadi. Syila tersenyum meremehkan. Ngapain juga gua boong sama dia ga guna banget ya kan.

Vella mengangguk.

"Iya bener,jadi gua harap lu gak gangguin kehidupan gua lagi" ucap Vella sambil berlalu pergi namun lagi dan lagi Zaro menahannya.

"Vel--

Bugh.




"JANGAN SENTUH DIA BRENGSEK"

Vella membelalakkan matanya terkejut saat menyadari kehadiran Arjuna di kelasnya.

Beruntung kelas sedang sepi karena mengingat jam istirahat.

"Jun--

"LO CUMA MASA LALU NYA!JADI--GAK USAH NGATUR NGATUR VELLA!SHE IS MINE!" ucap Arjuna dengan penekanan di akhir kata.

Zaro tersenyum kecut sambil mengusap darah di sudut bibirnya.

"Baru tunangan kan?belum nikah?jadi boleh dong---

Bugh.

"ARJUNA!!"

"Juna anak orang bisa mati bego!" Teriak Reihan yang langsung berlari untuk menahan Arjuna.

"Juna lu mikir apa bege!dia baru sehari disini!belom ngerasain sekolah baru udah lu bikin mati" gerutu Septian.

Rani menoyor kepala Septian jengkel.

"Bego kok di pelihara!" Ketus Rani.

Vella berlari untuk memeluk Arjuna. Ya saat ini Vella hanya ingin menenangkan Arjuna. Walaupun Zaro masa lalunya yang brengsek namun ia tak mau Arjuna terlibat dalam masalah perkelahian yang mengundang salah satu masuk rumah sakit.

"Juna stop" lirih Vella dengan suara yang teredam di pundak jangkung Arjuna.

Arjuna berusaha mengatur nafasnya lalu membalikkan tubuhnya untuk memeluk tubuh mungil Vella.

"Maaf.."

Vella menggeleng pelan. "Kamu gak salah"

Arjuna mencium puncak kepala Vella berkali kali.

"Udah mending kita ke kantin daripada ngurusin nih bocah" ujar Julian sambil merangkul pundak Jeje dan berlalu keluar.

Syila menatap Jeje cengo.

Oke dia terlangkahi oleh gadis lugu sejenis Jeje.

Ketika gerombolan Vella dan Arjuna keluar seorang perempuan berlari dengan air mata menghampiri Zaro yang nampak lemas.

"Lu bego!gak seharusnya lu ngelakuij ini!"

Zaro tersenyum tipis lalu mengusap air mata gadis di depannya.

VELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang