Ferita menangis kencang di kursi tunggu tepatnya di depan pintu operasi yang sejak 1 jam yang lalu masih belum terbuka.
Pelaku penabrak tadi melarikan diri. Lebih tepatnya tabrak lari.
Dennis yakin tabrakan ini pasti di rencanakan. Karena ketika mendengar ciri ciri mobil yang di sebutkan beberapa orang di sana--mobil itu mobil milik orang kalangan berada.
Dave sedari tadi tak henti hentinya mengelus pundak mama-nya. Ia tau luka Vella tadi cukup parah. Dirinya juga seorang dokter yang pasti tau tentang luka apa yang di alam adiknya.
Alasan kenapa Dave saja yang turun tangan menangani adikna di ruangan sana. Jawabannya adalah karena hati Dave terlalu lembut.
Dave tak akan kuat melihat kondisi adiknya yang mengenaskan.
"Bang Dave operasi Vella gimana?" Teriak Rani khawatir diikuti oleh Syila,Jeje,Septian,Reihan,Julian,Satya dan kedua orang tua Arjuna----tanpa Arjuna.
Entahlah Dave tak mau memusingkan hal itu. Karena yang penting adiknya selamat sudah lebih dari syukur.
"Dave menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Rani,sahabat adiknya.
Syila terduduk lemas sambil sesekali menyeka air matanya yang keluar.
Kenapa lu jadi begini sih Vel.
Jeje bahkan sudah lemas di pundak Julian yang sedari tadi mengucapkan beberapa kalimat penenang untuk gadis pujaannya.
Reihan dan Septian mengumpat Arjuna. Karena bodohnya laki-laki itu keluar rumah sejak pagi tadi tetapi handphone nya tak aktif sama sekali.Merlin memposisikan dirinya di depan Ferita. "Gua yakin Vella anak kuat"
Ferita tersenyum lalu memeluk Merlin sambil menangis di sana.
"Gua bakal bantu lu nyari tau siapa dalang di balik semua ini,karena menurut gua kecelakaan ini pasti di sengaja" ujar Ferren tiba-tiba.
Dennis mengangguk setuju. "Gua juga satu pemikiran sama lu"
"Rei?gimana?Arjuna udah bisa di telfon?"
"Belom Om" ucap Reihan frustasi.
"Kemana lagi anak itu" gumam Ferren geram.
Ferren mengetikkan sesuatu di layar handphone-nya dan menelfon seseorang.
"Halo tuan?"
"Cari tau keberadaan anak saya,Arjuna. Jika sudah ketemu langsung tarik dia di hadapan saya"
"Baik tuan"
TUT.
"Semua ini salah aku,kalo aja aku gak minta Vella buat ke cafe tadi mungkin aja---
"Ssttt kita juga gak tau bakalan ada kecelakaan gini" ucap Zaro pelan.
Dennis menatap Mawar dengan senyumnya. "Iya benar kata Zaro,jangan salahin diri kamu sendiri ini semua takdir"
-🕊-
Sedangkan di sebuah apartemen. Seorang laki-laki memeluk seorang perempuan erat untuk melepaskan rindu mereka yang tertahan.
Perempuan di pelukan laki-laki itu tak henti hentinya menangis sambil menggumamkan kata maaf sejak tadi.
"Jangan pernah pergi lagi"
"Maafin aku,aku gak bisa janji" lirih perempuan itu sambil menunduk.
"Hey kenapa?apa karena Bayu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
VELLA
Teen Fiction"Dasar cowo gila!seenak jidat ngeklaim gua!" -Vella Rachellia Smith. "lo gak akan pernah bisa lepas dari gue setelah apa yang lo lakuin pertama kali sama gue" -Arjuna Ghio Majahessa. https://my.w.tt/LXn5OwJFy6 https://my.w.tt/ZeGfi6LFy6