"Dasar cowo gila!seenak jidat ngeklaim gua!" -Vella Rachellia Smith.
"lo gak akan pernah bisa lepas dari gue setelah apa yang lo lakuin pertama kali sama gue" -Arjuna Ghio Majahessa.
https://my.w.tt/LXn5OwJFy6
https://my.w.tt/ZeGfi6LFy6
'Cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu. Kaya perasaan aku ke kamu' -Vella-
-🕊-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arjuna membuka pintu mobil untuk Vella yang saat ini sibuk menatap takjub pemandangan di depannya.
Bagaimana tidak. Tempat ini sangat bagus di tambah jika malam hari.
"Jun,kamu kok tau tempat sebagus ini?"
Arjuna menepuk dada-nya bangga.
"Iyalah!aku gitu loh"
Vella mencibir ucapan Arjuna yang terkesan sombong.
"Aku juga pernah kesini,cuma bang Dave gak pernah ajak aku ke tempat sebagus ini"
"Abang kamu itu mah norak,mana tau tempat bagus begini----akhhh"
Vella melotot menatap tajam Arjuna yang baru saja menjelek jelekkan kakak laki-laki kebanggaannya.
"Ngomong apa tadi hah?!"
"Gak tau salah denger kali kamu"
Vella mendengus saat mendengar alasan Arjuna. Klasik.
Vella mengusah lengannya yang tak tertutup sehelai gaun-pun karena memang model gaun-nya yang terbuka dan hanya sepanjang lutut.
Vella merasa sesuatu hangat menutupi bahu telanjangnya. Jas milik lelaki itu.
Kini Arjuna hanya memakai kemeja putihnya dengan dasi hitam. Tanpa jas.
Namun malah menambah kesan seksi di tambah Arjuna sengaja menggulung lengan kemeja tersebut sampai sebatas siku.
Vella menggelengkam kepalanya pelan berusaha mengenyahkan segala fikiran kotor di otaknya.
Ia mengeratkan jas Arjuna di tubuhnya. Wangi maskulinnya membuat Vella merasa seolah olah Arjuna sedang memeluknya dari belakang.
"Jun---kamu ngapain ajak aku ke---ih kamu ngapain?!"
Vella tersentak saat Arjuna berjongkok di hadapannya dengan mengenggam satu tangannya erat.
"Vel?aku tau pertuangan kita gak seromantis Bayu sama Natha yang di saksiin semua orang di gedung kaya tadi"
"Jun--
Arjuna mengkode Vella supaya dirinya tidak memotong ucapannya. Vella hanya diam menurut.
"Seenggaknya aku berusaha buat yang terbaik buat kamu---awalnya aku gak pernah nyangka kalo aku punya perasaan sama kamu karena dari awal aku ngajak kamu tunangan buat bales dendam aku ke kamu karena kamu udah malu maluin aku di tempat umum"