#41. Makan Malam

105K 6.1K 120
                                    

Arjuna sedari tadi gelisah mondar mandir. Sesekali dirinya membenarkan letas jas hitamnya yang melekat pas di tubuh atletisnya.

Berbeda dengan abangnya,Satya justru terkesan bodo amat sama tuxedo-nya yang mungkin saja bisa kusut karena tidur tiduran di sofa.

Merlin menggelengkan kepalanya.

"Kamu tuh kenapa sih mondar mandir kaya setrikaan?"

"Grogi mah"

"Alah gayanya---

Ting...nong...

"Nah itu pasti Ferita sama Dennis" ujar Merlin semangat sambil berlari pelan menuju pintu utama.

Arjuna terperangah saat melihat kecantikan Vella. Ini bukan sekali dua kali dirinya melihat Vella berdandan seperti ini. Karena dirinya juga pernah melihat Vella seperti ini di acara ulang tahun Satya kemarin.

 Karena dirinya juga pernah melihat Vella seperti ini di acara ulang tahun Satya kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*gaun Vella

Tapi ini berbeda. Terlihat jelas raut bahagia di sana.

Mungkin karena ada keluarganya dan Vella berasa berasa lengkap saat ini.

Vella tersenyum manis saat melihat Arjuna menatapnya tak percaya.

"Hey!"

Arjuna tersentak saat suara lembut memasuki indra pendengarannya.

Anjir ini seriusan cewek gua?!kok jadi lemah lembut gini.

"Yaelah tau kok gua adek gua cantik" sahut Dave yang sudah duduk di ruang makan.

Arjuna yang mendengar hanya meringis pelan lalu memberikan tangannya untuk di gandeng oleh Vella.

Dengan senang hati Vella menyentuh tangan besar milik Arjuna. Bahkan tangannya nampak mungil di genggaman lelaki itu.

"Mah,pah,om,tante,bang Juna bawa Vella sebentar ya" pamit Arjuna.

"Mau bawa adek gua kemana lo?"

"Kamar!" Jawab Arjuna santai namun bereaksi berbeda dengan Vella yang nampak memerah karena malu.

"Yee..ngebet bener"

Arjuna menarik Vella ke taman belakang mansion keluarganya.

Vella mengerutkan keningnya saat Arjuna membawanya ke taman belakang bukannya---

"Kecewa ya gak jadi gua bawa ke kamar?" Goda Arjuna dengan alis di naik turunkan.

Vella memalingkan wajahnya sambil memukul pelan lengan atas Arjuna. "Pede banget sih!"

Arjuna tersenyum sambil menarik tangan kanan Vella dan menyematkan sesuatu yang membuat Vella tersentak.

"Apapun keadaannya jangan pernah lepas cincin ini lagi Vel"

VELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang