#27. Arjuna dan Keromantisannya

127K 7.4K 301
                                    

Saat ini Vella sedang berkumpul bersama ketiga sahabatnya di pesta ulang tahun Satya.

Rani berkali kali menatap gemas adiknya Arjuna yang sedang berdiri tampan di dekat kue ulang tahun.

Berbeda dengan Syila yang pandangannya terfokus kepada satu titik. Siapa lagi kalau bukan Reihan.

Reihan yang sadar bahwa ada yang menatapnya langsung menoleh ke arah Syila yang menunduk malu.

Tanpa sadar Reihan tersenyum tipis. Sangat tipis. Bahkan mungkin orang orang tidak menyadarinya jika tidak melihat wajahnya detail.

Wajah Syila merona saat Reihan menatap dirinya tadi. Jeje yang melihat wajah Syila yang memerah langsung bertanya bingung.

"Muka lu ngapa Syil?" Tanya Jeje heran.

"Reihan tadi liat gue balik" cicit Syila sambil menahan teriakannya supaya dirinya tidak membuat malu disini.

Vella memutar bola matanya jengah.

"Biasanya kaya kucing garong sekarang ngapa jadi kaya kucing anggora sih Syil" ucap Vella.

Syila menatap Vella datar. "Yeee lo mah belom ngerasain rasanya jatuh cinta Vel"

Vella terdiam. Ucapan Syila salah. Bahkan Vella sudah merasakan kembali rasanya jatuh cinta. Vella merasakan jantungnya berdetak lebih keras saat bersama Arjuna.

Vella nyaman di dekat Arjuna.

Vella takut Arjuna pergi.

Vella selalu rindu suara Arjuna.

Vella selalu ingin melihat Arjuna.

Vella khawatir dengan Arjuna.

Jadi?apakah itu bisa membuktikan bahwa dirinya mencintai Arjuna?

Rani menyenggol Syila saat melihat Vella yang nampak terdiam.

Syila yang mengerti kode Rani langsung menatap Vella bersalah.

"Sorry Vel,gak maksut" ucap Syila.

Vella menatap Syila lalu tersenyum.

"Sans"

Jeje menatap Vella dengan pandangan menggoda.

"Pangeran lu di atas panggung tuh Vel"

Vella langsung mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang barusan di sebut 'Pangeran' oleh Jeje.

Ia terkesiap. Arjuna memang sangat tampan ditambah berdiri di atas sana membuat dirinya dua kali lebih dewasa dan tampan.

Padahal di sekolah nyari rusuh mulu:)

"Anjir si Arjuna bajunya mencolok banget ampe cewek cewek jerit jerit" ucap Septian ketika melihat perempuan di sekitarnya menjerit karena melihat ketampanan sahabatnya.

"Gua juga ganteng ah" ucap Julian sombong sambil membenarkan rambutnya.

Reihan mendengus.

"Gua yang lebih tampan dari lo semua aja gak sombong"

"Bacot Rei!!"

"Trus tadi apa anjir"

Reihan terkekeh ketika mendengar nada ketus dari Julian dan Septian.

"Para an an mending kita diem, lu berdua gak usah malu maluin paman tampan mu ini disini" ucap Reihan sambil membenarkan jas nya.

"Iya pakde" ucap Julian kesal.

"Sialan lo!"

"Ah pakde marah marah mulu" sahut Septian ikut ikutan.

Reihan menatap Septian garang.

VELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang