#04. Penyusup

203K 12K 906
                                    

"Mana ada penyusup gantengnya kaya
Gue. Justin Bieber aja kalah ama gue"
-Arjuna Ghio Majahessa.

🕊🕊🕊


Vella baru saja pulang dari supermarket. Ia menenteng dua kantong belanjaan yang isinya semua kebutuhannya sehari hari selama sebulan.

Vella memasukkan password apartemen nya dan mengernyit bingung saat ada seseorang yang duduk membelakangi nya. Ia seperti mengenali tubuh itu. Tapi siapa.

Dan juga password apartemen nya tidak ada yang mengetahui nya kecuali keluarganya. Bahkan sahabat sahabatnya pun tidak tau.

Apa mungkin itu kak Dave? Ah masa iya. Tadi saat di telfon kak Dave bilang bahwa ia sedang sibuk karena di rumah sakit banyak pasien yang membutuhkannya. Lalu yang disana siapa?

Vella memberanikan diri untuk menghampiri sosok itu. Ia membawa sapu berjaga jaga kalau sosok itu adalah maling.

"Dari mana aja lo,tunangannya dateng bukannya di sambut malah di tinggal pergi ck!"

Deg.

Suara itu.

"Ar--Arjuna?"

"Why honey?" Vella bergidik ngeri saat mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Arjuna.

Bibir Arjuna berkedut mencoba untuk tidak tertawa detik ini juga karna akan menghancurkan moment moment wajah imut Vella.

"Masakin gue dong laper nih gue..."

"Enak aja!lo pikir apartemen gua ini warteg apa seenaknya dateng trus minta makan"ketus Vella sambil menata nata bahan bahan masakan di kulkas.

"Emang lo mau kalo besok ada berita 'seorang Tunangan membiarkan tunangannya mati di apartemen karena kelaparan' Mau?" Tanya Arjuna sambil duduk di sofa dan menyalakan Tv.

Vella menghela nafasnya. Sabar Vella sabar yang waras ngalah aja oke.

"Mau makan apa?"tawar Vella akhirnya. Senyum Arjuna mengembang saat mendengar pertanyaan itu akhirnya keluar dari mulut gadis bar bar itu.

"Apa aja asalkan lu yang masak pasti di terima di perut gua dengan baik" ujar Arjuna mendramatis.

"Berarti kalo makanannya gua campur sianida diterima baik di perut lo yang buncit itu tuan Majahessa?"

"Lo mau bunuh gue ya?!"

"Lah elo---

"Dan juga perut gua itu kotak kotak bukan buncit. Gak percaya? Mau liat?" Dengan bodohnya Arjuna membuka kaos nya yang mempertontonkan perut kotak kotaknya.

"JUNAAA BEGOOO TUTUP GAK!!!" Teriak Vella kesal.

Arjuna malah semakin gencar menggoda Vella. Sepertinya membuat Vella marah akan menjadi kebiasaannya sehari hari.

"Iya iya ah ngambekan lu"ucap Arjuna saat Vella duduk di karpet dengan wajah di tekuk.

Arjuna menoel noel pipi Vella saat Vella tak merespon ucapannya. "Woy lah bercanda gua"

Vella mengangkat satu alisnya acuh.

"Yaudah si lagian gua juga udah sering liat punya oppa oppa korea"sinis Vella sambil berjalan menuju dapur. Arjuna yang mendengar ucapan Vella lantas melotot.

"Laptop lu mana?!"

"Di rak tv. Kenapa emang?"tanya Vella santai tanpa mengetahui tujuan Arjuna mencari keberadaan laptopnya. Arjuna membuka laci kaca tersebut dan mengambil laptop rosegold milik Vella.

Ia mengotak atik laptop Vella dan lagi lagi rahangnya mengeras.

"LO NYIMPENIN COWOK SHIRTLES AMPE 100 AN FOTO VELLA RACHELLIA!!!!"Teriak Arjuna.

Vella yang merasa apartemen nya geter langsung berlari menuju depan tv.

"Eh jun tadi apaan?kok apartemen gua geter?gempa?WAH GAWAT AYO KITA KELUAR DARI SINI JUNA!!" Pekik Vella panik.

Dengan kesal Arjuna menarik pergelangan tangan Vella. Vella yang tak siap langsung jatuh terduduk di samping Arjuna.

"Bukan gempa tomblo!itu suara gue"kesal Arjuna membuat Vella mendelik.

"Suara manusia apa raksasa si ampe bikin apartemen gua pengen roboh?!"

"Raksasa"ketus Arjuna.

"Tuh liat!" Arjuna mengarahkan dagunya ke layar laptop Vella yang sedang menampilkan.



Menghapus foto "OPPA OPPA KU❣" dari 95 ke 100.



Vella melotot saat melihat koleksi foto oppa oppa nya di hapus oleh Arjuna. Terutama yang sedang menampilkan perut kotak kotaknya.

"Si monyet kenapa lu apus semua jurig!!!" Teriak Vella kesal.

Arjuna mencebikkan bibirnya.

"Lo itu tunangan gue. Gak wajar kalo liat liat perut cowok lain. Lu kalo mau liat perut kotak kotak tinggal bilang ke gua pasti gua turutin kok. Megang juga bol---

"ARJUNA GHIO MAJAHESSA!!!!!!"

"Yes me!my baby"

Arjuna mengendus endus. Vella menatap Arjuna bingung. "Lu nyiumin apaan si anjir kaya kambing tau gak!"

"Kok kaya bau gosong ya Vel?"

"Astagfirullah gua lupa lagi goreng ayam!" Panik Vella sambil melesat menuju dapur.

Arjuna yang melihat Vella panik ikut ikutan panik. Ia mencari handphone nya. Ia terdiam sejenak.

"Vel telfon pemadam kebakaran gak?"

"GAUSAH BEGO!Arjuna bantuinnn gueeee!!!!!!"teriak Vella dari dapur. Dengan segera Arjuna berlari menuju dapur.

"Gila kaya suami siaga gua. Udah ganteng,cool bertanggung jawab,siaga sama tunangan lagi"ucap Arjuna sambil senyum senyum membayangkan saat saat Vella membutuhkan dirinya dan Arjuna datang saat itu ju---

"Nanti aja ngehayalnya bodoh!cepetan!!" Ucap Vella kesal saat melihat Arjuna yang malah berdiri seperti patung di depan pintu dapur.

"Gila api nya Vel--

"Ini lu padamin gc!"

Arjuna melempar lap basah ke arah wajan dan wusshhhh seketika api padam membuat Vella menghela nafas lega.

🕊🕊🕊

Arjuna dan Vella tiduran depan tv. Vella di sofa atas dan Arjuna di karpet. Vella membayangkan jika saja dapur nya beneran hangus.

"Lo sih Jun segala teriak teriak kek raksasa tadi jadi begini kan"

"Kok gua?"ketus Arjuna tak terima.

"Ya emang elo---

"Udah berisik!sekarang delivery cepetan gua laper" Vella mendelik sebal. Enak aja udah bikin dapurnya hangus sekarang nyuruh nyuruh lagi.

"Tapi lo yang bayar ya"

"Ck iya bawel" dengan semangat Vella memesan banyak makanan. Biarin aja bangkrut sekalian sono trus Vella bebas deh gak jadi tunangan Arjuna lagi kan mayan bisa pepet cogan. Eh tapi Juna cogan juga si banget malah.

Arjuna tersenyum kecil saat melihat aksi Vella yang sepertinya ingin membuatnya bangkrut.

'Uang gua gak akan pernah habis sampai 7 turunan kali!eh uang bokap deng hehe'
















Bersambung.

VELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang