#46. See You Mom & Dad

105K 5.9K 160
                                    

"Pokoknya kamu baik baik disini ya sayang!"

Entah sudah keberapa kali mama-nya mengucapkan kalimat itu. Vella menatap mama-nya malas.

"Mama udah berapa kali coba ngomong gitu"ujar Vella gemas.

Ferita tertawa melihat wajah gemas anaknya. "Bang Dave sementara di sini dulu jagain kamu"

"Tumben"ucap Vella sambil melirik kakaknya sinis. Dave menatap Vella bingung saat adiknya menatap dirinya sinis.

Dennis mengacak rambut putri-nya.

"Jaga diri baik baik,papa tau kamu udah jadi putri papa yang berani sekarang"

Vella tersenyum lebar sambil menepuk dadanya bangga.

"Iyalah!"

"Cih!bangga banget"cibir Dave membuat Vella mendelik sebal.

"Mama pulang dulu. Vella kalo liburan kamu ke Canada ya nak"

"Iya mah.."

Vella tersenyum sendu melihat punggung kedua orang tua-nya yang sudah menghilang----masuk ke dalam pesawat pribadi keluarga Smith.

"Udah ayo pulang, nanti kalo liburan ketemu lagi kok"

"Bang.."panggil Vella yang hanya di balas deheman singkat oleh Dave.

"Kangen kumpul bareng lagi" rengek Vella sambil memeluk kakaknya erat.

Dave tersenyum sambil mencium rambut adik kesayangannya.

"Bisa kok lain waktu"












-🕊-

Arjuna tersenyum sinis saat melihat perempuan yang menyebabkan gadisnya kecelakaan bahkan hampir sebulan menutup matanya.

Setelah mendapat laporan dari tangan kanan papa-nya bahwa Luna memiliki penyakit kejiwaan membuat Luna selalu terobsesi dengan apa yang dia mau.

Termasuk Arjuna.

Arjuna memijit pelipisnya pelan saat kembali mengingat raut bersalah kedua orang tua Luna dengan Arjuna yang memasukkan anak perempuannya ke dalam rumah sakit jiwa.

Bahkan suatu fakta yang baru Arjuna ketahui. Rangga,orang yang pernah menyukai Vella ternyata saudara kembar Luna.

Tetapi Rangga menutupi nama belakangnya dengan hebat tanpa terbongkar sedikit-pun. Bahkan Rangga tadi ikut mengantarkan Luna ke rumah sakit jiwa.

Rangga juga selalu berakting seolah olah dirinya membenci Luna dan tak mengenali. Tentu saja membuat dirinya tak curiga sedikit-pun.

Tetapi hati Rangga lebih baik di banding Luna,saudara kembarnya yang jahatnya gak ketulungan.

Ferren menatap Arjuna bangga.

"Kamu bijak ngambil keputusan nak"

Arjuna tersenyum menatap papa-nya.

"Arjuna gak ada apa apanya tanpa kuasa papa" ucap Arjuna sambil terkekeh pelan.

Ferren tersenyum menatap anak sulungnya. "Kapan kamu pertemuin Natha sama Vella?"

Raut wajah Arjuna seketika menjadi datar saat mendengar nama 'Natha' disebut.

"Secepatnya pah.."

VELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang