Jawaban..

6.7K 282 2
                                    

Kita hampir sedekat nadi

-----------------

Hari berlalu begitu cepat. Membuat Eylin harus bangun pagi-pagi subuh untuk menyiapkan makanan sendiri. Di karenakan tidak ingin merepotkan pembantu barunya.

Orang tuanya beserta omanya sedang keluar kota dari kemarin sore waktu Eylin pulang bersama Ryano. Sebenarnya Eylin ingin ikut, karna itu adalah acara peminangan tante nya. Tapi kedua orang tuanya dan oma tidak mengijinkannya dikarenakan Eylin harus mementingkan sekolah, karna beberapa bulan lagi akan ada ujian semester.

Sebenarnya, dirumah Eylin tidak ada pembantu. Tapi karna orang tuanya akan pergi keluar kota selama beberapa minggu, jadi Bastian dan Andien mencari pembantu rumah tangga. Bukan berarti Eylin tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri, ini semua karena mamanya kawatir kalau Eylin akan kecapean, dan keadaan Eylin yang sering pulang sore akibat beberapa ekskul di sekolahnya.

"Pagi non.., " sapa bibi yang memiliki kelebihan, yaitu hobinya membuat humor dan suka memuji kelebihan orang secara terang-terangan.
Nama bibi itu adalah Bibi Marni. Dengan usia yang sudah 48 tapi masih ingin seperti ABG.

"Pagi bibi.. " sapa Eylin balik dengan girang. "Mau nyiapin sarapan ya?  Biar bibi Marni cantik yang cantiknya sejagat raya" kata bi marni dengan pede nya.


"Gak usah bi. Biar Eylin aja" tolak Eylin sambil tersenyum hangat.
"

Ehh.. Eh.. Jangan non, biar Bibi aja.

Ini tugas bibi."

Kringg..
Kring...

Bunyi telfon rumah yang ada di ruang keluarga membuat Eylin dan bi marni sama-sama menoleh.

"Nahh..  Mending, non angkat telfonnya aja.. Siapa tau dari pacar non!? " goda Bi Marni yang sok tau.

"Ih bibi mah.. Eylin gak punya pacar" ketus Eylin sambil berjalan mengangkat telfon tersebut.

"Masa, non Eylin cantik kayak bidadari 9 kayangan kok gak punya pacar." keluh bi Marni pada dirinya sendiri.

"Halo..," sapa Eylin yang sudah mengangkat telfon rumahnya.

"Selamat pagi.. Bisa bicara dengan nona Eylin Eleanor? " tanya orang diseberang telfon. Tapi itu suara laki-laki.

"Iya.. Saya sendiri"

"Huuhh.. Aku kira mamanya yang ngangkat"

"Emangnya suara aku mirip
ibu-ibu? " umpat Eylin pelan.

"Berangkat bareng," kata orang itu disebarang telfon dengan to the point. Padahal Eylin belum mengetahui itu siapa.

"Maaf. Salah sambung." Eylin langsung mematikan telfon itu. Karna mungkin orang itu salah sambung. Dan lumayan aneh bagi Eylin.

"Loh, kok di matiin telfonnya," tanya Bi Marni heran. Berarti sedari tadi bi Marni sedang mendengar pembicaraan nya.

"Salah sambung kayaknya bi. Masa tiba-tiba ngajak Eylin berangkat bareng." ucap Eylin sambil membantu bi Marni mengolesi selai di roti tawarnya.

LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang