CARAMEL

4.8K 208 6
                                    

Hari semakin sore, jika dia kesekolah hari ini, mungkin saja dia baru pulang karna selalu saja menghabiskan waktunya dengan novel,novel, dan novel. Sebwnarnya dia bukan kutu buku. Hanya saja, dia sangat suka membaca novel karna baginya novel membuat pikirannya tenang dan terfokus lada satu titik. Novel ada candu baginya.

Seperti yang dilakukannya sedari tadi. Dia masih setia duduk disamping ranjang Ryano yang tak kinjung sadar. Dia tak henti-hentinya menggenggam dan mengelus tangan milik LEADER METEOR itu.

Kemudian suara ketukan pintu kamar Ryano berbunyi, dan membuatnya mengalih pandangannya.

Kemudian yang mengetuk pun masuk. Terlihat 2 orang dengan masih menggunakan pakaian seragam putih abu mereka dengan menenteng keranjang buah ditangan wanita disamping lelaki itu.

"Eylin....," panggil wanita itu dengan ber name tag Dea.

Eylin yang melihat itu pun langsung menatap Dea dengan tatapan sayunya. Bibir yang sedari tadi datar dipaksanya untuk tersenyum. Dea melihat wajah Eylin sepertinya pucat. Mata yang selalu indah kini meninggalkan sembab. Dea tau, mungkin Eylin selalu menangis dihadapan Ryano.

"Gue kangen sama lo," rengek Dea sambil memeluk tubuh Eylin yang sedang duduk dikursi.

"Gimana Ryano? Udah sadar? " tanya Kevin yang membuka suara.

Eylin hanya menggeleng sebagai jawaban.
Kevin yang melihat itupun langsung mendekat ke ranjang Ryano.

"No.. Cepet sadar dong. Kita nungguin loh nih. Kasian anak-anak yang lain, hampa banget gak ada lo. Lo tau gak, gue tadi habis berantem sama Lando. Habisnya dia nyari masalah duluan. Tapi tenang aja gue udah gak berantem lagi kok, masalahnya usah selesai" ucap Kevin seolah berbicara dengan Ryano yang masih menutup matanya.

"Lin.. Bunda, ayah sama adik-adiknya gak dateng? " tanya Kevin.

"Dateng kok. Tapi Ayah nya lagi sibuk kerja, kayaknya maleman baru kesini. Kalau Bunda lagi jemput Asya sama Vio dirumah, bentar lagi dateng" jawab Eylin.

"Ya ampun.. Ryanoo," tiba-tiba teriak seorang wanita dari arah pintu kamar Ryano yang membuat semuanya serempak menoleh.

Ternyata itu adalah Caramel dan 2 curutnya. Kevin yang mendengar itu pun langsung memasang wajah marahnya, karna Caramel masuk sambil teriak-teriak.

"Heh.. Kalau mau teriak-teriak diluar sana.. Ini rumah sakit, kasian Ryano lagi tidur lo gangguin," umpat Dea.

"Ihh, terserah gue..
Bebeb, kamu belum bangun ya. Kamu gak kangen apa sama aku. Kamu kenapa sampe kayak gini sih? " tanya Caramel sambil memegang tangan Ryano.

Eylin yang melihat itu pun, hanya membiarka saja. Mungkin Caramel merasakan hal yang sama dengan mereka.

"aini semua pasti gara-gara loh kan? Lo yang udah buat bebeb Ryan kecelakaan kan? Ngaku deh loh? " tiba tiba  Caramel menyambar Eylin dengan tuduhannya yang salah besar.

"Apa lo bilang? Lo kalau gak tau buktinya jangan asal nuduh orang" kini Dea yang menyambarnya balik.

Kevin yang melihat itu pun langsung menenangkan Dea.
"Dea stop.. Ini rumah sakit. Gak usa perpanjang masalah," tegur Kevin.

Tiba-tiba tangan kanan Caramel memegang bahu Eylin dengan cengkraman kuat.
"Dasar loh tu ya, gak tau malu. Gara-gara lo masuk di kehidupan Ryano, dia gak deket lagi sama gue, dia selalu aja dalam bahaya. Kayak sekarang" tuduh Caramel sambil menambah tekanan cengkramannya.

"Lepasin gak.. Atau gue manggilin satpam," ancam Dea yang sudah muak dengan Caramel.

Eylin hanya meringis kesakitan. Tanpa sengaja air matanya jatuh

LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang