~Dan jika takdir berkata IYA, dengan senang hati aku harus menerimanya~
~RyanoGvn&EylinElnr~
-----------------------------------------------------
Tiupan angin malam terasa sampai kekulit. Taburan bintang diatas sana selalu menemani Bulan.
Kini, lelaki yang pernah memiliki jabatan sebagai LEADER dari METEOR itu, sedang merebahkan tubuhnya diatas kasur yang sangat dia rindukan. Kamar yang penuh dengan koleksian motor, dan beberapa stiker geng motornya dulu, mampu mengingatkannya kepada sahabat-sahabat nya yang entah sedang apa sekarang.
Lelaki itu baru sampai dari beberapa menit yang lalu, dan dia lebih memilih mengistirahatkan tubuhnya sebentar sebelum Bundanya memanggil untuk makan malam.
Tiba-tiba pikirannya mengarah pada salah satu wanita yang akhir-akhir ini membuatnya rindu setengah mati.
Hanya ada harapan kecil disana, semoga ingatannya waktu ditaman itu benar adanya.
***
Dua wanita cantik yang sudah bersahabat dari dulu sedang duduk diruang bersantai keluarga milik Eylin.
"Lin... Gue gak nyangka akhirnya lo balik juga kesini, gue rindu lo bangettt.. Lo tau gak, setelah lo pindah ke Bandung, gue kesepian, gak ada temen main. Ya terpaksa deh gue temenan sama popon, jadi tiap hari gue disuru makan cemilan apa aja yang dia bawa" Dea mengadu kepada Eylin sejak kepergian sahabatnya.
Pelukan hangat itu diberikan Eylin untuk menyalurkan rindunya. Bastian dan Andien yang melihat itu, sangat senang. "iyaa.. Yang intinya, kita udah ketemu. Oh iya, Lo nginep disini ya bareng gue" ajak Eylin.
Dengan senang hati Dea mengangguk sambil melepas pelukan itu.
"kapan pun lo mau, gue selalu ada"."yasudah, kalian istirahat gih. Dan jangan lupa sama rencana kita besok" pesan Andien.
Eylin dan Dea menepuk testa mereka. Mereka berdua baru mengingatnya.
"oh iya... Makasih ya Ma, udah ingetin" kata Eylin."yaudah, Om, Tante, kita istirahat dulu ya. Kasian Eylin nya juga capek" pamit Dea.
Bastian dan Andien hanya mengangguk dan memberikan senyuman hangat.
***
Jam menunjukan pukul 00.00 berarti hari sudah berganti dan tanggal pun begitu.
Seorang gadis remaja sedang menusuk lilin berangka 17 diatas kue yang sudah dipesan dari jam 9 malam tadi. Untung saja toko kue belum ditutup.
"Bunda, Ayah, Vio, kuenya udah siap. Yuk keatas" ajak Asya dengan bisik-bisik dan mereka mengangguk.
Lelaki itu masih tertidur pulas dengan wajah yang sangat lelah. Dengan pelan-pelan dan hati-hati Asya, Vio dan kedua orangtuanya membuka pintu kamar Ryano.
Lilin itu kemudian dinyalakan.
"happy birthday to youu.. Happy birthday to youu.. Happy birthday, happy birthday, happy birthday to youuuu... "Nyanyian lagu selamat ulangtahun sukses membangunkan Ryano dari tidurnya. Dia mengucak matanya dengan pelan dan melihat ada apa didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER
Teen Fictionwelcome new story! "Jangan mendekat.., " "Kenapa? " "Aku gak suka Geng motor, apa lagi LEADER nya," "Gak selamanya, Geng motor itu orang jahat" "Terserahh," "Aku janji, bakalan buat trauma itu hilang dari hidup kamu." Trauma yang dirasakan Seorang w...