Sadar & kejutan

4.6K 212 5
                                    

Maaf update nya kelamaan..
Selamat membaca.


Hari ini Eylin memutuskan untuk masuk sekolah karna selama 3 hari dia tidak mengikuti pelajaran di sekolahnya alias Ijin, karna Ryano yang tak kunjung sadar dari komanya.

Wanita rambut sebahu itu sebenarnya malas kesekolah karna Ryano yang tak kunjung sadar membuatnya jadi Bad Mood.

Dia berjalan tergontai menelusuri koridoor SMA GEMILANG dengan tangan yang memegang kedua sisi tas nya.

Dengan tatapan kosong dan wajah yang datar membuatnya tidak sadar kalau ada orang yang berjalan didepannya.

Brukk..

Tubuh Eylin ambruk seketika. Dia baru saja menabrak tubuh seseorang dihadapannya.

Lelaki itu mendongakkan kepalanya melihat siapa yang menabraknya. Perkataan kasar hampir saja keluar dari lelaki yang ditabraknya, namun diurungkan karna yang menabraknya wanita yang memiliki wajah yang cantik seperti wanita blasteran karna kulit putihnya mendukung serta matanya yang kecoklatan.

"So-sory.. Gue gak sengaja," tutur Eylin yang berusaha bangun.

"It's okay. Gue alvaro Erlangga. Lo bisa manggil gue Varo atau Al" kata lelaki itu sambil mengulurkan tangannya sebagai tanda kenalan.

Eylin masih melamun sambil melihat laki-laki ini dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Lelaki yang memiliki penampilan hampir sama dengan Ryano yang tidak taat peraturan sekolah.

Tapi wajah nya yang mirip orang luar negeri dan kulit putih serta postur badan yang bagus sukses menutup penampilan amburadul nya.

Tampan? Iyaa..

Tinggi? Iyaa...

Badan atletis? Iya..

Sayangnya Eylin dapat membaca pikirannya. Dia seolah ingin mengenal Eylin lebih dalam dan bisa Eylin ketahui dia punya maksud lain kepada Eylin.

"Helo...," kata Alvaro memecahkan lamunan Eylin.

"Eh-iyaa... Gue Eylin. Perimisi," kata Eylin dan langsung beranjak pergi sebelum lelaki itu bertanya banyak tentang nya.

"Cantik...," gumam Varo pelan sambil tersenyum miring.

Tanpa sadar seorang wanita tak lupa dengan 2 temannya sedang tersenyum sumringah.

"Ini bakalan jadi bahan omongan satu sekolah." katanya tersenyum.

***

"Eylinnn," teriak Dea yang kaget dengan orang yang berdiri dihadapannya. Tanpa menunggu lama tangannya memeluk erat tubuh sahabatnya.

"Akhirnya lo masuk juga" kata Dea senang sambil mempersilahkan Eylin duduk.

"Iya, dari pada ketinggalan pelajaran,"

Tanpa menunggu lama, jam pelajaran pertama sudah dimulai dan guru mata pelajaran sudah dimulai.

Semua mengikuti pelajaran seperti biasanya.

***

Kringg...

Bel istirahat sudah berbunyi 3 kali semua murid berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka dikantin.
Sementara berjalan dengan wajah datarnya bersama Dea, tiba-tiba dering telfon berbunyi yang harus memberhentikan langkahnya diikuti Dea.

Yang menelfon adalah Bunda Melani. Sepertinya ini berhubungan dengan Ryano.

"Halo Bun," sapa Eylin.

LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang