"Semangat No, lo pasti bisa!" teriak Kevin menyemangati Ryano dari jauh.
Ryano hanya mengancungkan jempolnya.
Balapan liar pun dimulai. Teriakan semangat dan tepukan tangan memenuhi tempat balapan itu.
"Semangat Ryano... "
"Kamu bisa, yayang Ryano"
"Semangat sayang.. "
Itulah teriakan alay dari beberapa fansh Ryano.
Kini Ryano dan Lando akan tiba digaris finis.
Ryano menancap tinggi kecepatan motornya. Dan alhasil, 'THE WINNER IS RYANO'"Gue tau lo pasti menang.. Congrats bro," ucap Danil dan Kevin bangga sambil bertos ala mereka.
"Selamat ya Bang, lo mah selalu jadi juara," ucap Radit yang ada disitu juga.
"Lo bisa aja. Thanks ya,"
Tiba-tiba Lando datang membawa amplop sambil mendekati Ryano dkk.
"Oke, karna lo yang menang jadi 20juta lo boleh ambil. Tapi ada syaratnya.. " ucap Lando menggantung."Kenapa dari awal gak bilang? " kini Kevin yang menjawab.
"Gampang kok syaratnya. Lo tinggal kasih Eylin ke gue. Gampangkan? Lagian, lo kan bukan siapa-siapa Eylin juga kan?" persyaratan yang enteng menurut Lando diucapkan begitu saja.
Bugh...
Ryano berhasil meninju perut Lando dengan keras. Dia sudah muak dengan perkataan Lando tadi. Sebenarnya dia tidak suka menyelesaikan semua masalah dengan perkelahian. Tapi perkataan Lando membuat Ryano tak dapat menahan pukulannya.
Ryano kini sudah menghajar Lando membabi buta membuat semua penonton yang masih ada mengerumini mereka.
"Yan.. Cukup. Tahan emosi lo." cegah Danil sambil memisahkan Ryano yang berada diatas Lando. Ryano tak menghiraukan Danil.
"No, cukup. Lo masih peduli sama Eylin kan? "
Deg..
Perkataan Kevin berhasil membuat Ryano berhenti dan berpikir sebentar.
Beberapa lebam kembali ada di wajah nya yang mulus itu setelah sembuh dari perkelahiannya dengan Varo."Kita pulang sekarang!" ajak Danil kemudian diikuti Kevin yang membawa Ryano dengan paksa.
"Pengecut. Ambil uang lo." ucap Ryano sambil melempar uang didalam amplop itu kewajah Lando.
***
Matahari baru saja menenggelamkan sinarnya dan memunculkan bintang dan bulan untuk menerangi bumi.
Seorang Eylin sedang duduk menikmati angin malam dibalkon kamarnya sambil menopang dagu pada kedua lututnya.
Dia sudah pulang dari beberapa menit yang lalu di antar oleh Dea dan Putra.
"Sayang, belum tidur? " suara wibawa sang Ayah membuat Eylin mendongak kepalanya.
"Papa..," sapa Eylin sambil memeluk Bastian.
"aaku masih mau cari angin," ucap Eylin sambil tersenyum.
Bastian melihat wajah anak gadisnya itu begitu pucat. Mata yang kelihatan sembab, serta senyum yang dipaksakan membuat Bastian menjadi prihatin dengan keadaan Eylin.
"Jangan keseringan juga. Mendingan kamu istirahat sekarang. Ayuk" ajak Bastian sambil menarik tangan Eylin.
Eylin hanya pasrah dengan perintah Papanya. Mau bagaimana pun juga, Eylin tau kalau seorang Ayah pasti akan khawatir pada anaknya, seperti keadaan nya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER
Teen Fictionwelcome new story! "Jangan mendekat.., " "Kenapa? " "Aku gak suka Geng motor, apa lagi LEADER nya," "Gak selamanya, Geng motor itu orang jahat" "Terserahh," "Aku janji, bakalan buat trauma itu hilang dari hidup kamu." Trauma yang dirasakan Seorang w...