kenyataan pahit

3.1K 136 11
                                    

setelah lama menunggu, akhirnya kamu kembali. Tapi tidak dengan cintamu. Hanya ada sebuah kenyataan pahit disana~

-RyanoGeovano

---------------------------------------------------------

"anda tolong keluar sebentar ya, biar kami memeriksanya" perintah dokter yang akan menangani Eylin.

Ryano mengangguk sebelum ia benar-benar pergi. Dia meutuskan akan memberitahukan kedua orangtua Eylin dan teman-temannya.

Ketika sampai didepan pintu, Ryano menemukan Andien dan Bastian serta teman-temannya baru saja datang.

"Tante, Om, Eylin udah sadar. Dan masih diperiksa dokter" ujarnya antusias.

Andien menangis sambil menutup mulutnya. Dia begitu kaget sekaligus bahagia, akhirnya anak gadisnya sudah bangun dari tidurnya yang panjang selama seminggu ini.

"Alhamdulilah ya Allah. Terima kasih, akhirnya anak kami sadar" Bastian mengucap syukur sambil memeluk Andien yang begitu bahagia.

Tak lupa dengan Dea yang ikut menangis dan Kevin, Danil, Radit ikut bahagia disana.

Tak lama kemudian dokter keluar bersama suster yang memeriksa Eylin didalam. Dengan antusias Ryano langsung bertanya keadaan Eylin.
"Dok, gimana Eylin?  Dia udah sadar kan? "

Dokter dan sister mengulas senyum yang bahagia disana. Sepertinya mereka memiliki kabar gembira yang akan mereka sampaikan.
"karna berkat Tuhan, akhirnya nona Eylin sadar dari koma nya"

Semua yang disitu turut bahagia.
"sekarang kalian boleh menjenguknya. Saya permisi dulu" pamit dokter bersamaan dengan Suster.

***

"Asalamualaikum sayang... " Andien dan Bastian mengucapkan salam bersamaan kepada Eylin.

Matanya terbuka perlahan. Mata indah itu yang sangat dirindukan, akhirnya menatap kearah mereka.
Senyum yang begitu teduh di ulasnya dengan manis.

"mama, papa.. " panggilnya sambil meneteskan air mata. Wajah yang pucat dan lemah itu masih terlihat disana.

"alhamdulilah ya Allah..
Iya sayang, ini mama sama papa" Andien tersenyum bahagia menatap anak gadisnya. Dia begitu sangat bersyukur akhirnya bisa mengingat kembali kedua orang tuanya. Dan bagimana dengan yang lain, apakah dia mengingatnya juga.

"Eylin, lo inget gue kan? " tanya Dea memastikan sambil menunjuk dirinya sendiri.

Wanita itu diam sebentar sebelum menjawab " lo kan Dea, sahabat gue masa gue lupa sih. Dan lo Kevin, Danil, Radit. Bener kan? " Eylin menebak dengan tepat sambil tersenyum. Mereka semua mengangguk senang.

Sekarang tinggal seseorang yang belum disebut namanya oleh Eylin. Ryano mendekat dan tersenyum bahagia. Tangannya terbuka dan akan memeluk Eylin dengan rindunya yang panjang.

Tiba-tiba dorongan keras terjadi di dada bidang milik Ryano. Eylin baru saja mendorong bahunya.
Ryano yang heran dengan kelakuan kekasihnya langsung mengernyitkan dahinya bingung.

"hey, ini aku Ryano" ucap Ryano seolah memperkenalkan dirinya kembali.

Tak ada respon sama sekali dari Eylin. Ryano langsung mengarahkan pandangannya menuju Andien dan Bastian, seolah meminta jawaban disana tapi tak ada yang mengatakan sepatah kata pun.

LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang