vacation plan

3K 137 3
                                    

Sinar mentari sudah terbit sedari tadi. Tak lupa kicauan burung membangunkan setiap orang yang masih tidur di pagi ini.

"Eylin.. Udah sehat? " tanya Andien yang baru saja datang kekamar Eylin.

Wanita rambut sebahu itu sedang duduk dipinggir tempat tidurnya sambil mengeringkan rambut.

Wajah datar, bibir pucat itu sudah tidak ada lagi. Dia sudah kembali segar dan terlihat sudah baikan.

"Udah kok Ma. Maaf ya, kemarin ngerepotin," tutur Eylin sambil memeluk mamanya.

Andien langsung membalas pelukan anak wanita nya dengan lembut.
"Gak papa kok sayang. Oh iya, Dea ada dibawah nungguin kamu. Kesana
gih,"

"yaudah, aku kebawah dulu"

Andien mengangguk.

***

"Eylin.. Ya ampun, gue kangen senyum lo," pekik Dea sambil menghamburkan pelukannya.

"Baru sehari gak ketemu aja udah kangen, gimana kalau seminggu," ujar Eylin sambil melepas pelukan itu, dan memilih duduk disamping Dea.

"Oh iya, lo jadikan ikut ke Bali. Tapi kalau lo gak bisa, gak papa kok. Nanti kita pending dulu sampai lo bisa pergi,"

Selain baik, Dea adalah salah satu sahabat yang pengertian. Dia dapat merasakan apa yang dirasakan siapa pun. Termasuk Eylin.

"Jadi lah. Lagian gue udah gak papa kok, nanti gue izin sama Mama dulu" Eylin menolak saran Dea yang ingin menunda liburan mereka.

"Yaudah, kalau di ijinin ya,"

"Dea, ini tante punya cemilan buat kamu, dimakan ya" kata Andien yang datang bersama Bi Marni sambil membawa dua toples cemilan dan minuman.

"Iya tante. Maaksih udah repot-repot " kata Dea sambil membantu menaruh minumannya diatas meja.

"Bibi ke belakang dulu ya" pamit Bi Marni sambil membawa nampang berisi minuman tadi.

"Gimana keadaan Mami papi kamu? " tanya Andien sambil ikut duduk bersama mereka.

Ini adalah waktu yang tepat untuk minta Izin.
"Baik-baik aja Tan." jawab Dea yang diangguki Andien.

"Ma, Eylin boleh minta ijin gak? " tanya Eylin hati-hati.

Andien mengernyitkan dahinya
"Minta ijin apa sayang? "

"Mm.. Eylin mau ikut liburan ke Bali bareng temen-temen Eylin Ma. Dea juga ikut kok. Boleh ya?" mohon Eylin.

Andien tampak berpikir sebentar.
"Mama sih ijinin, tapi gimana kamunya aja. Udah yakin belum? "

"Udah kok Ma,"

"Yasudah kamu boleh kesana. Tapi inget, hati-hati. Kapan mau berangkat? " tanya Andien lagi.

"Besok Ma. Kita udah rencanain ini dari pas penerimaan raport,"

"Yasudah. Habis ini langsung packing ya.  Mama kebelakang dulu." pesan Andien diangguki Eylin dan Dea.

"Yeeeyyy... Akhirnya bisa liburan bareng" pekik Dea senang sambil memeluk erat tubuh Eylin.

"Yaudah. Nanti gue kasi tau Kevin ya, biar dibahas semuanya di grup" jelas Dea.

"Okay."

"Gue pulang dulu ya. Lagian gue kesini cuma mau cek keadaan lo sama nanya itu doang. Makasih ya cemilan nya,"
Kata Dea sambil berdiri diikuti Eylin.

"Ma.. Dea pamit mau pulang," celetuk Eylin kepada Andien yang ada didapur bersama Bi Marni.

"Dea pamit dulu Tan. Asalamualaikum" ucap Dea.

LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang