Siswa siswi SMA Gemilang baru saja pulang sekolah. Berbondong-bondong mereka berjalan untuk pulang.
Sekarang, Ryano, Kevin, Danil, Radit sedang melajukan motor mereka di tengah jalanan yang sedang ramai dengan santai. Hari ini mereka akan melaksanakan rencana yang sudah disusun tadi, sore nanti.
Dari arah samping seorang lelaki menggunakan jacket hoodie hitam dan celananya bukan celana SMA, melainkan celaan pendek basket dengan tulisan di sapingnya yang membuat Kevin langsung terkejut.
"woyy... No!! Itu si target baru aja terobos lampu merah" Danil sedikit berteriak kepada Ryano karna mereka sedang tertutup helm full face.
Ryano, Danil, Kevin, Radit, langsung melajukan motor mereka dengan kecepatan diatas rata-rata dan mengrjar orang yang menerobos lampu merah tadi.
Mereka terus saja melajukan motor dengan memantau orang itu dari belakang agar tidak ketahuan.
Rencana mereka akan dimulai sekarang ini. Seseorang yang menjadi target mereka telah ada didepan mereka.
"Lando dari mana? Perasaan tanding basket udah selesai tadi pagi" gumam Kevin pada dirinya sendiri.
Makin mengikuti orang itu, mereka makin sampai di jalanan sepi yang hanya ada sebuah bangunan besar seperti rumah kosong yang sudah tidak ada penghuinya lagi.
Lando, adalah sasaran mereka dalam rencana itu karna mereka mencurigai dirinya lah yang pelaku pembunuhan atas nama Alm. Reylano raka. Karna hanya dia yang sudah tak pernah terlihat lagi semenjak perselisihan antara nya dengan Ryano waktu balapan itu. Dan kebetulan, mereka mendapat informasi dari anggota Meteor yang lain, bahwa Lando adalah sebuah pemimpin dari geng motor yang namanya masih menjadi rahasia.
Mereka semua memberhentikan motor agak jauh dari rumah itu sambil melihat Lando yang melaju masuk kedalam.
"Vin, handphone lo harus selalu aktif. Dan kalau ada apa-apa langsung tenfon polisi" perinta Ryano.
Mereka memang sudah bekerja sama dengan polisi dari awal penangkapan Raka, Alvaro dan dua wanita itu. Polisi juga sedang mencari pelaku yang sebenarnya karna setelah mereka mengumpulkan data ternyata orang yang mengaku sebagai pembunuh itu adalah palsu.
"kita pencar!! " Ryano memerintah mereka semua dan mereka langsung menyebar ke beberapa tempat.
Ryano sebagai Leader, masuk kedalam melalui pintu utama. Kevin sebagai tangan kanan Ryano, melalui pintu kedua yang ada disamping. Sedangkan Danil dan radit, mereka berdua melalui belakang agar mudah jika menangkapnya.
Rumah tua itu terlihat gelap didalamnya. Hanya ada beberapa kursi sofa yang tertutup kain putih, serta kursi kayu yang berdebu dan tembok-tembok terdapat sarang laba-laba.
Dengan nyali yang begitu berani tanpa membawa senjata apapun, Ryano melajukan langkahnya hati-hati dan menelusuri sebuah pintu kecil diruangan itu.
Pintu itu akan dibuka oleh Ryano. Dia begitu penasaran pada pintu kecil itu.
Krekkk...
Pintu itu terbuka begitu saja, karna tidak ada yang menguncinya.
Filling Ryano bahwa ruangan itu kecil, dan tak ada apa-apa disana ternyata salah. Ruangan itu begitu besar dan memiliki tembok pembatas lagi disampingnya.
Ryano mengepalkan tangannya dan masuk pelan-pelan kesamping sudut ruangan itu.
Betapa kagetnya Ryano, ketika melihat tiga orang wanita yang sedang terikat dengan kain putih dimulut mereka serta tubuh mereka di ikat dikursi kayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER
Teen Fictionwelcome new story! "Jangan mendekat.., " "Kenapa? " "Aku gak suka Geng motor, apa lagi LEADER nya," "Gak selamanya, Geng motor itu orang jahat" "Terserahh," "Aku janji, bakalan buat trauma itu hilang dari hidup kamu." Trauma yang dirasakan Seorang w...