Semarah-marah nya aku, aku gak mungkin bisa jauh dari kamu, percayalah..
-----------------------------------------Bel pulang sekolah tak terasa sudah berbunyi. Dengan sigap, sebagian murid keluar dengan berhamburan untuk pulang dan melakukan aktifitas mereka selanjutnya.
Begitupun dengan Ryano, Kevin dan Danil yang sedang menuruni anak tangga satu-persatu.
Tiba-tiba Eylin dan Dea lewat begitu saja dari samping Ryano tanpa memperdulikannya.
Tatapan datar milik Ryano Geovano berubah menjadi tatapan heran, sambil mengerutkan dahinya.
"Tumbenan? Belum baikan? " tanya Kevin sambil memakai sweater hoodie coklatnya.
"Seharusnya yang marah kan elo? Kenapa malah kebalikan? " Danil bingung.
"Anehh," ucap Ryano sambil tersenyum tipis tapi mendalam, kemudian berlalu meninggalkan Kevin dan Danil di koridoor sekolah. Toh, nanti juga mereka nyusul keparkiran.
***
Parkiran
"Lin, yakin nih gak mau pesen taxi online aja? Disini taxi nya susah loh," ujar Dea.
Cucaca panas disiang hari membuat Eylin dan Dea harus berkeringat sambil menunggu taxi atau angkot untuk pulang.
"Gak deh. Palingan bentar lagi dateng" jawab Eylin sabar walaupun dia tau, kalau taxi atau angkot disini sangat susah makanya hampir semua murid SMA GEMILANG pulang menaiki kendaraan masing-masing, ada yang di jemput, dan ada juga yang berjalan kaki karna jarak rumah mereka yang lumayan dekat dengan sekolah.
Dari arah belakang, sebuah mobil berwarna hitam putih sedang keluar dari arah pekarangan sekolah dan tiba-tiba berhenti didepan Eylin dan Dea.
Seorang dari dalam mobil itu keluar dan menghampiri mereka.
"Loh Eylin kan? " tanya lelaki itu.
Dia adalah Alvaro, lelaki yang menjadi bahan perbincangan dengan Eylin karna video tabrakan yang gak sengaja terjadi, yang direkam oleh Caramel. Salah satunya adalah membuat Ryano menjadi marah dengan Eylin.
"Iya," jawab Eylin datar. Dia harus bersikap datar agar tidak terlalu dekat dengan Varo yang membuat dia dan Ryano menjadi marahan.
"Balik bareng yuk? Kasian kan, cewek-cewek cantik kayak kalian nunggu taxi panas-panasan" kata Varo seolah dia mengejek Eylin dan Dea.
"Gak usah, makasih." kini Dea yang menjawab dengan nada ketusnya.
Varo dengan sigap menarik tangan Eylin untuk mengajaknya pulang bareng tanpa menghiraukan Dea.
"Kali ini aja, pulang bareng sama
gue,""Gak usah Varo. Gue bisa pulang naik taxi" tolak Eylin sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan dari Varo.
Sekarang Eylin harus lebih waspada dengan Varo, karna ternyata Varo ingin berteman dengannya karna mempunyai maksud lebih.
"Dia pulang bareng gue,"
Suara itu keluar dari mulut seorang LEADER METEOR yang sudah berdiri disamping Eylin sambil menggenggam tangan sebelahnya Eylin. Tak lupa dengan Kevin dan Danil yang baru datang juga.
Dengan tatapan horor Varo, dia melepaskan cengkramannya begitu saja. Entah kenapa dia menyerah bila sudah berlawanan dengan Ryano.
"Gue tunggu loh, di tempat balapan biasa," ucap Varo kemudian beranjak pergi.
Ryano mencerna kembali omongan Varo barusan yang menantangnya untuk balapan liar lagi. Sebagai seorang pemimpin geng motor METEOR, Ryano tak pernah ada rasa takut sedikit pun. Dia akan mengikuti balapan itu malam ini, tanpa sepengetahuan Eylin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER
Teen Fictionwelcome new story! "Jangan mendekat.., " "Kenapa? " "Aku gak suka Geng motor, apa lagi LEADER nya," "Gak selamanya, Geng motor itu orang jahat" "Terserahh," "Aku janji, bakalan buat trauma itu hilang dari hidup kamu." Trauma yang dirasakan Seorang w...