Pagi yang indah ini, seorang wanita berambut hitam pekat sebahu sudah siap dengan baju seragamnya yang sudah hampir tiga tahun ini dia lihat.
Rambut dikuncir rapi, sepatu putih polosnya, serta tas hitam kesayangannya membuat wanita itu kembali bahagia mengingat dirinya seperti anak baru lulus yang akan masuk ke SMA kelas 10.
"aduhh.. Anak Mama udah rapi pagi-pagi. Kelihatannya semangat sekali mau masuk sekolah barunya" goda Andien sambil menaruh roti yang baru diolesinya ke piring Eylin.
"iya dong Ma. Papa hari ini udah masuk ke kantor baru kan? " tanya Eylin.
"bukan kantor baru sebenarnya. Papa kamu kan, biasa kesini kalau ada urusan bisnis" Bastian memang sudah beberapa kali datang kesini untuk mengurus bisnisnya. Jadi dia sudah terbiasa.
"oh, yaudah yuk Pa. Kita berangkat, sarapan aku udah habis nih. Punya papa juga kan? "
Kelihatannya, Eylin sangat bersemangat untuk masuk sekolah sekarang. "iya, yuk berangkat. Ma, Bi, saya sama Eylin berangkat dulu ya" pamit Bastian.
"dada Mama, dada Bibi.. Asalamualaikum.. " salam Eylin.
***
Diperjalanan, Eylin hanya menghabiskan waktunya dengan membaca novel sambil mendengarkan musik dari mobil yang diputar Bastian.
"kamu santai banget ya, mau masuk sekolah baru. Gak kayak yang lain, pasti grogi" ujar Bastian. Eylin langsung terkekeh "sebenarnya, aku grogi Pa. Hehe" Eylin sedikit malu kepada Papanya karna dari kemarin Dirinya mengakui kalau dia ingin sekali masuk sekolah barunya cepat.
"hahaha.. Papa tau kok. jangan lupa berdoa, biar gak grogi lagi" pesan Bastian langsung diangguki Eylin.
Wanita itu langsung membaca Doa nya pelan sampai selesai.
"udah sampai sayang. Belajar yang bener ya" pesan Bastian sambil mengelus puncak kepala anaknya.
"iya Pa. Asalamualaikum.." pamit Eylin.
"walaikum salam"
***
Langkah kaki wanita itu memasuki sekolah barunya dengan semangat dan rasa groginya yang masih ada sedikit.
Dia harus menuju ke ruang guru untuk mencari guru yang akan mengantarnya ke kelas barunya.
"asalamualaikum Buk" sapa Eylin ramah kepada seorang guru yang berjalan melewatinya.
"walaikumsalam. Ada apa? " tanya Buk Guru yang memiliki name tag Mianti.
"saya murid baru disini Buk." belum selesai berbicara Buk Mia langsung memotong pembicaraannya.
"oh, kamu Eylin kan? Anaknya Pak Bastian? " pertanyaan benar itu langsung ditujukan kepada Eylin.
"ibu kenal Papa saya? " tanya nya dengan mengerutkan dahinya.
"iya, Papa kamu teman saya waktu SMA dulu. Dan Pak Bastian juga, donatur disekolah ini. Jadi tak heran kalau guru-guru disini mengenalnya"Seterkenal itukah papanya disekolah barunya ini. Padahal selama ini Bastian tak pernah mengatakan soal ini kepadanya.
"yasudah, mari saya yang antarkan langsung kekelas baru kamu. Kebetulan Papa kamu meminta kamu masuk dikelas bimbingan saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER
Teen Fictionwelcome new story! "Jangan mendekat.., " "Kenapa? " "Aku gak suka Geng motor, apa lagi LEADER nya," "Gak selamanya, Geng motor itu orang jahat" "Terserahh," "Aku janji, bakalan buat trauma itu hilang dari hidup kamu." Trauma yang dirasakan Seorang w...