Haii.. LEADER datang lagi. Ini adalah extra part bonus untuk kalian yg pernah nanyain ada extra part nya. Selamat membaca, semoga suka ya♥
Eylin Elisabeth Eleanor. Wanita yang tidak lagi tersiksa oleh trauma itu serta ingatan yang sempat hilang mengenai seorang yang sangat berarti baginya. Kini trauma itu telah hilang bersama kenangan pahit dan ingatan itu telah kembali ketika Ryano sendiri yang berusaha mengingatkannya.
Tak lupa kejadian kemarin, yang membuatnya masih terbawa perasaan bahagia ketika kejadian yang sama dilakukan Ryano didepan kedua orangtua mereka, sekaligus sahabat-sahabatnya.
Kini empat dari enam orang itu sedang berkumpul disalah satu restaurant dipinggir pantai untuk menikmati seafood disore hari sekaligus merayakan hari terakhir mereka berkumpul bersama Eylin dan Ryano.
Mereka nampaknya sedang menunggu kedatangan Radit dan Danil yang entah kemana dari tadi.
"Udah setengah jam nih, kok Radit sama Danil belum balik-balik?" pertanyaan itu dilontarkan oleh Dea."Kita makan aja yuk, keburu dingin makanannya." Baru saja mereka ingin menyetuji ajakan Eylin, kedua lelaki yang mereka tunggu akhirnya datang. Mereka tak sendiri rupanya. Ada dua wanita lagi yang berjalan disamping mereka.
"Jasmine, Rania, kenapa kalian disini?" Tanya Dea dengan nada tak terima. Jujur saja, seorang Dea belum bisa memaafkan orang yang pernah mencelakai sahabatnya. Kedua wanita otu nampaknya gugup. Saking gugupnya mereka hanya menunduk dan tak berani menatap kearah Dea dan lainnya.
"Santai. Mereka kesini punya tujuan baik kok. Mereka berdua cuma mau minta maaf sama Eylin dan kita juga" jelas Danil. " Dea, jangan emosi dulu dong." bisik Eylin.
"emm.. Bukannya kalian dipenjara? " tanya Eylin hati-hati. "I-iya, tapi kita berdua yang dipercepat masa tahanannya. Sebenarnya kita udah keluar dari satu minggu yang lalu." jelas Jasmine sedikit gugup.
"Dan, kita kesini mau minta maaf sama kalian terutama Eylin. Selama ini kita udah jahat sama lo. Kalian mau kan maafin kita? " kini giliran Rania yang angkat bicara.
Sejujurnya, Dea sangat merindukan Rania sebagai sepupunya. Bagi Dea, semenjak Rania masuk penjara, rumahnya begitu sepi dan dia tak ada teman.
"Jadi gimana nih? Maafin kan? " tanya Radit meminta jawaban. Mereka semua nampak menimang-nimang pertanyaan adik kelas mereka itu.
"Iya, kita maafin kok. Dan, selama ini gue gak punya dendam sama kalian"
Jawaban dari Eylin membuat mereka senang. Dengan refleks Jasmine dan Rania memeluk Eylin yang sedang berdiri. "Thanks ya Lin.. Kita janji gak bakalan ulangi lagi," ucap Rania. "Iya, makasih ya." jawab Eylin.Dea yang disebelahnya hanya memasang wajah datar. Dia berharap kalau Rania peka, bahwa dirinya juga rindu dengan sosok sepupunya itu.
Tiba-tiba sebuah pelukan diberikan oleh Rania dengan erat kepada Dea. Wanita itu kaget, ternyata Rania bisa mengerti maksudnya. "Maaf ya, udah kecewain lo sama keluarga," kata Rania. Dea langsung membalas pelukan itu. Nampak bulir air mata itu keluar dari mata Dea. "Tuh kan. Jadi nangis." kali ini Kevin yang bersuara.
"Okay, karna sekarang kalian udah ada disini dan ada Rania sama Jasmine juga, gimana kalau kita langsung makan. Keburu dingin soalnya" tumben-tumbenan seorang Leader yang sangat cuek itu bersuara soal makanan.
"Tumbenan peduli sama makanan," kata Eylin sambil terkekeh. "Selain makanan, ada kamu juga yang aku selalu peduli" gombal Ryano. Walaupun cuma gombalan receh, tapi sukses membuat pipi gadisnya memerah. "Ihh, lagi serius juga." ketus Eylin. Sementara Ryano hanya terkekeh.
Mereka akhirnya menyantap seafood yang sudah dipesan mereka sedari tadi. Begitupun dengan Rania dan Jasmine. "Oh iya, kok Rania sama Jasmine bisa barengan sama Radit dan Danil? " tanya Dea disela-sela makan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER
Teen Fictionwelcome new story! "Jangan mendekat.., " "Kenapa? " "Aku gak suka Geng motor, apa lagi LEADER nya," "Gak selamanya, Geng motor itu orang jahat" "Terserahh," "Aku janji, bakalan buat trauma itu hilang dari hidup kamu." Trauma yang dirasakan Seorang w...