Eylin Koma,

3.7K 151 0
                                    

Ryano, Radit, kevin, dan Danil sedang berada dikantor polisi. Mereka diminta untuk menjelaskan kejadian yang sesungguhnya mengenai kecelakaan Eylin.

Perlu diketahui, kenapa Ryano masih hidup? Padahal suara tembakan di markas tersembunyi itu terdengar jelas. Sebenarnya tembakan itu bersumber dari polisi yang datang atas permintaan Kevin dan mereka membunyikan tembakan sebagai tembakan peringatan. Raka yang takut dengan itu langsung membuang pistolnya kesembarang arah dan mengangkat kedua tangannya dan polisi kemudian membawa Raka, Alvaro, Rania, dan Caramel ke dalam penjara.

Bagaimana dengan Jasmine dan Intan. Mereka dibebaskan karena tidak ikut campur dengan urusan itu, dan mereka hanya mengikut kemana Caramel pergi semua itu atas dasar paksaan dari caramel. Tetapi mereka dibebaskan dengan syarat, tidak mengganggu kehidupan Eylin lagi dan harus keluar dari SMA Gemilang. Mau tidak mau mereka menyetujui itu.

Setelah memberikan beberapa penjelasan dan bukti yang kuat atas rekaman tadi, Ryano, Danil, Kevin dan Radit diperbolehkan pulang. Tapi sebelum itu, Ryano meminta ijin untuk menemui Alvaro dan Raka melalui sel.

"Thanks udah mau serahin diri kalian disini. Dan gue mau minta maaf udah buat kalian masuk kesini tapi semua itu karna ulah kalian. Gue pamit dulu" ucap Ryano sambil beranjak pergi dari depan besi pembatas sel itu.

"tunggu.. " perintah Alvaro.

Ryano berhenti dan menoleh kearah mereka. " lo belum berhasil sepenuhnya" ucap Alvaro angkuh.

Ryano tak mengerti maksud dari Alvaro barusan.

"masih ada satu orang dibalik semua ini. Dan lo belum pernah tau kalau orang yang membunuh Eylan adalah orang yang pernah berurusan dengan lo. Dia berhasil lolos dari penjara karna dia bayar orang untuk menjadi pelaku pembunuhan Eylan gantiin dia dan dengan bodohnya, orang itu mau"
"dan satu lagi.. Dia adalah Leader dari geng motor GASTOR. Dan lo gak bakalan bisa tau siapa dan dimana itu GASTOR" kali ini Raka yang bersuara.

Sungguh pernyataan yang tak terduga. Semua ini dibikin rumit sekarang. Lelaki itu tak habis pikir kalau usahanya belum selesai. Dia pikir semua ini adalah akhir dari semua. Dan kedepannya tak ada lagi yang mengganggu kehidupannya bersama Eylin.

Emosi Ryano kembali memburu dan ingin sekali memukul orang disana. Dengan berusaha dia menahan semua itu, karna berhubungan ini di kantor polisi.

"bangsat!! Lo liat aja, gue bakalan bawa pembunuh itu kesini." katanya dengan nada geram.

***

"asalamualaikum.." salam itu terdengar dari arah pintu. Tampaknya ada 4 orang yang baru saja datang keruangan itu.

"walaikum salam... " jawab semua yang ada dalam ruangan Rumah sakit.
Mata Ryano langsung terpaku pada seorang gadis yang sedang tertidur lemah dengan bantuan alat pernapasan yang dipasang di hidungnya serta kepala yang diperban.

Hatinya begitu hancur melihat keadaan gadisnya, Eylin Eleanor. Ingin sekali dia mendengar suara sapaan balik dari Eylin. Dia begitu rindu melihat kelakuan Gadis itu yang lucu, ketus, dan cemberut bila dijahili oleh nya.

Ryano melangkahkan kakinya dan mendekat duduk disamping ranjang tempat Eylin tidur. Digenggamnya tangan mungil itu dengan lebut dan mencoba memberi kehangatan disana.

Semua yang paham dengan kondisi itu, mereka langsung keluar meninggalkan Ryano dan Eylin sendiri. Ryano butuh waktu sendiri untuk mengungkapkan isi hatinya saat ini.

"asalamualaikum Sayang..
Oh iya, aku lupa kalau kamu gak suka di panggil sayang. Tapi kali ini aja aku manggil kamu kayak gitu. Kamu bangun dong.. Gak capek apa tidurnya dari siang. Kamu cepet sembuh ya, aku pengen liat senyum kamu lagi"

LEADERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang