~PROLOG~

7.6K 343 20
                                    


🌸بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 🌸

Assalamualaikum

Alhamdulillah kita dipertemukan kembali oleh Allah Swt. lewat cerita baru yang baru seumuran jagung ini. Kisah yang menceritakan tentang jalan hidup dua wanita cantik kembar anak dari Aisyah dan Rivan.

Hmm... Bagi pembaca setia KHB pasti udah kenal dengan pasangan diataskaan? Bagi yang belum kenal ama mereka berdua, silahkan ke lapak sebelah ya. (Malah promosi)
Tapi Author nggak maksa kok ehehe...
Okelah, sebaiknya langsung ke bagian ceritanya aja..

Happy Reading^^

####

Dua pintu kamar yang berhadapan kini masih tertutup. Pintu sebelah kiri berwarna merah dan pintu sebelah kanan berwarna putih dengan garis-garis kecil berwarna merah jambu.

Jika seseorang berada disana dan melihat dua kamar yang berhadapan dengan pintu yang masih tertutup itu pasti akan berpikiran bahwa kedua ruangan itu tidak berpenghuni. Tetapi semua orang rumah tau bahwa jam 8 pagi seseorang yang berada pada masing-masing kamar itu pasti sedang sibuk merapikan pakaian juga penampilan untuk ke suatu tempat.

Rivan menuruni anak tangga rumahnya dengan wajah cemberut, "Sayang!" Panggilnya.

"Iya, Mas!" Jawab Aisyah. Ia tidak akan bertanya 'Ada apa, Mas?' lagi. Karena ia sudah tentu tau bahwa jika pagi-pagi seperti ini Suaminya akan memanggilnya untuk membantunya melakukan sesuatu.

"Dari dulu sampai sekarang Mas belum bisa ya make dasi sendiri," sahut Aisyah dengan mulai memakaikan dasi pada keran baju Rivan.
Rivan terkekeh pelan, "Biarin, Mas sengaja nggak pintar bikin dasi,"
pernyataan itu membuat kening Aisyah mengkerut,"Kenapa?"

"Ya kalau Mas udah bisa bikin dasi sendiri, pasti Mas nggak akan dekat gini sama istri," seketika pipi Aisyah terasa memanas. Ia yakin pasti saat ini pipinya sedang memerah lagi.

Walau mereka sudah lama dan sering berdekatan seperti ini tetapi mengapa sampai detik ini juga Aisyah masih saja dibuat tersipu malu oleh suaminya sendiri. "Iiih, Mas. Udah tua juga masih aja ngegombal!" timpal Aisyah mencoba menetralkan detak jantungnya.

"Walau udah tua sih tapi kalau Mas mau, masih banyak kok cewe yang antri buat jadi istri kedua Mas," Rivan lalu memasang wajah sok gantengnya. Walau harus diakui bahwa diusianya yang sudah kepala empat, aura ketampanannya masih terpancar diwajahnya.

"Mas iih! Yaudah sana cari perempuan lain untuk kamu jadiin istri kedua. Abis itu Mas akan ninggalin Isyah disini!"

"Ya Allah, istri Mas yang cantik ini emang gampang banget ngambek ya. Kan Mas cuma bercanda, nggak mungkin Mas akan cari perempuan  lain kalau Mas udah punya bidadari di hidup Mas," Rivan lalu membawa Aisyah kedalam dekapannya.

Bi Ipah selaku asisten rumah tangga di rumah Aisyah yang ingin menyiapkan sarapan seketika menghentikan langkahnya dan mundur kembali memasuki dapur, "Kenapa kembali lagi?" tanya Bi Inah yang juga adalah asisten rumah tangga.

"Tuh lihat, Aku tuh pengeeen banget jadi seorang istri kayak Non Aisyah dan dapat suami romantis kayak Den Rivan. Semakin hari mereka itu semakin harmonis. Kita yang lihat jadi ikut bahagia," puji Bi Ipah yang masih memegang mangkuk besar berisi nasi goreng.

RSS[2]: Mumtaaz of Love [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang