TUJUH TAHUN KEMUDIAN.
Seorang anak laki laki sedang berlari menuju rumah di samping rumahnya."Acalammualaikum!"ucapnya.
Lalu keluarlah sebuah perempuan yang tersenyum manis dia adalah Bulan.
"Hai Daren!"ucap Bulan pada anak laki laki itu.
Dia adalah Daren Nanda Wijaya anak pertama dari Teo dan Angit.
"Bunda! Enus mana?"ucap Daren.
"Venus di dalem ayuk masuk!"ucap Bulan.Bulan menggandeng tangan Daren lalu mereka masuk ke dalam rumah.
"Eh! Ada Daren!"ucap Bintang yang sedang menggendong Venus Putria Andreas anak kedua Bulan dan Bintang.
"Enus..."ucap Daren melompat lompat ingin melihat Venus.Bintang terkekeh lalu berjongkok di depan Daren.
"Hai Enus celamat pagi! Ihhh... Emes angettt..."ucap Daren melompat kegirangan melihat wajah Venus yang tersenyum.
"Pagi..."ucap Venus.
"Aduh... Kayaknya Daren suka banget sama Venus ya?"ucap Bintang.
"Iya Alen cuka Enus! Alen mau cama Enus telus jangan pisahin Alen sama Enus ya ayah..."ucap Daren.
"Jangan dengelin yah..."ucap Mars Panji Andreas anak pertama Bulan dan Bintang.
"Bang Mal!"ucap Daren memeluk Mars tapi Mars hanya diam tak membalas.
"Bang Mal main yuk!"ucap Daren melepas pelukannya.
"Males!"ucap Mars lalu duduk di sofa.
"Ish... Bun! Yah! Liat bang Mal jahat ama Alen!"ucap Daren.Bulan dan Bintang terkikik melihat wajah cemberut Daren.
"Daren sabar ya... Mars emang kayak gitu..."ucap Bulan lalu duduk di samping Mars.
"Mars itu Daren kesini mau main sama kamu!"ucap Bulan.
"Dia cuma mau ketemu Enus bunda..." ucap Mars kesal.
"Kata ciapa Alen kesini juga mau main sama bang Mal!"ucap Daren.
"Iya main sana kamu juga dari tadi cuma diem aja kan di kamar hari ini sekolah kamu libur!"ucap Bintang.
"Ya udah deh! Ayuk!"ucap Mars membuat Daren tersenyum senang lalu mengikuti Mars.
"Unggu... Ikut..."ucap Venus di gendongan Bintang.Bintang segera menurunkan Venus dan Venus mengejar Mars.
Bulan dan Bintang mengikutinya dari belakang takut Venus terjatuh.
-⭐🌕⭐-
Sekarang Bulan, Bintang, Mars, Daren dan Venus sedang bermain di ruang bermain.
"Dol! Dol! Dol! Bang Mal kalah!"ucap Daren.
Mars langsung tiduran menutup matanya pura pura mati.
Venus menatap abangnya itu tak berkedip lalu mendekatinya.
"Bang... Angun..."ucap Venus mengguncang badan Mars.
"Eh! Enus angan! Bang Mal udah kalah tau..."ucap Daren menahan tangan Venus.
"Bang Mal..."rengek Venus dan Mars langsung membuka matanya.
"Enus diem..."ucap Mars.
"Bang Mal..."ucap Venus langsung memeluk Mars membuat Mars bingung.
"Enus enapa sih?"ucap Mars.
"Angan tinggalin Enus bang..."ucap Venus.
"Yah... Ini kan cuma pula pula Enus..." ucap Daren.
"Nggak ada yang bilang Enus jadi Enus nggak tau!"ucap Enus.Daren dan Mars menghela nafas pelan sedangkan Bulan dan Bintang terkekeh Geli.
Lalu tiba tiba Angit datang langsung menjewer telinga Daren.
"Dasar anak nakal!"ucap Angit.
"Ish.. Mom... Lepas..."ucap Daren.
"Udah mom bilang kalau mau main izin dulu jangan main nyelonong aja!"ucap Angit.Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!

KAMU SEDANG MEMBACA
BulBin (END)
Teen FictionCERITA UDAH END BUT PART MASIH LENGKAP! SO HAPPY READING❤ BulBin -> My Moon / Bintang Untuk Bulan "Kamu nggak laper?"ucap Bulan. Tunggu Bulan kenal suara ini lalu dia melihat dengan ekor matanya dan benar dia Bintang. "Nggak"ucap Bulan lalu kembal...