Bulan menatap wajah Bintang.
"Makasih"ucap Bulan.
"Sama sama yuk keluar!"ucap Bintang mengulurkan tangannya dan Bulan segera memeluk lengan Bintang.Bintang tersenyum senang lalu mereka berjalan keluar.
Bintang dan Bulan berhenti menatap Rachel yang sedang sok akrab dengan papah dan mamah Bintang.
"Dasar ular!"ucap Bintang.
"Bintang..."ucap Bulan menenangkan Bintang mengusap usap tangannya.
"Pah! Mah!"ucap Bintang.
"Ahhh... Akhirnya mah ayuk kesana!" ucap Arlan menggandeng Sintia Alfina istrinya.Rachel langsung mendengus kesal lalu pergi.
"Wahh... Kamu sangat cantik Bulan!" ucap Arlan.
"Terima kasih"ucap Bulan.
"Wahh... Kalian benar dia memang cantik! Aku suka dia Ar! Tapi kenapa sama gaun kamu?"ucap Sintia.
"Ini gara gara-"ucap Bintang.
"Tadi nggak sengaja jatuh jadi sobek" ucap Bulan membuat Bintang menatapnya tak percaya.
"Ikut mamah yuk!"ucap Sintia.
"Mah aku baru ketemu loh sama Bulan!"ucap Bintang.
"Emangnya mamah pikirin!"ucap Sintia membawa Bulan pergi.Arlan menahan Bintang yang ingin mengejar mereka.
"Mamah kamu tau apa yang harus dia lakuin!"ucap Arlan dan Bintang mengangguk mengerti.
-⭐🌕⭐-
Sintia membawa Bulan kekamar pribadinya disini banyak sekali baju, sepatu dan juga tas sudah dipastikan semua itu mahal harganya.
"Coba kamu pakek yang ini!"ucap Sintia menunjukan sebuah gaun.
"Tapi nyo-"ucap Bulan.
"Mamah! Ini biar kamu lebih nyaman sama pestanya"ucap Sintia.
"Baiklah mah"ucap Bulan menerimanya lalu segera menuju ruang ganti.-⭐🌕⭐-
Bintang dan Arlan sedang berbincang bincang dengan rekan bisnis keluarga Andreas.
"Pah! Tang!"ucap Sintia membuat mereka menoleh kepadanya.
"Mamah kemana aja?"ucap Bintang mendekat begitu juga Arlan.
"Liat kejutan mamah!"ucap Sintia lalu menggeser dirinya ada Bulan menggunakan gaun pilihan Sintia.Arlan dan Bintang menatap kagum Bulan sedangkan Sintia tersenyum puas dengan hasil kerjanya.
"Cantik banget!"ucap Bintang membuat Arlan dan Sintia terkekeh lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Lan..."ucap Bintang dan Bulan menatap manik mata Bintang yang begitu menenangkan baginya.
"Kenapa?"ucap Bulan.Bintang mengulurkan tangannya lalu Bulan menerimanya.
Mereka berjalan kelantai dansa, mereka berhenti di suatu tempat.
Bintang menuntun tangan Bulan untuk di bahu nya dan tangan satunya dia satukan dengan tangannya.
Sedangkan tangan Bintang yang satunya memeluk pinggang Bulan.
Bulan dan Bintang saling bertatapan dan musik mulai menyala semuanya berdansa dengan senang.
"Lan..."ucap Bintang.
"Kenapa?"ucap Bulan.
"Kamu cantik!"ucap Bintang.
"Makasih semuanya juga karena mamah kamu"ucap Bulan.
"Mamah emang hebat kan?"ucap Bintang membuat Bulan mengangguk.Tiba tiba ada yang menarik tangan Bulan.
"Kakak"ucap Bulan menahan tangannya.
"Kita pulang!"ucap Surya.
"Tap-"ucap Bulan.
"Nggak ada tapi tapian!"ucap Surya.Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
BulBin (END)
Teen FictionCERITA UDAH END BUT PART MASIH LENGKAP! SO HAPPY READING❤ BulBin -> My Moon / Bintang Untuk Bulan "Kamu nggak laper?"ucap Bulan. Tunggu Bulan kenal suara ini lalu dia melihat dengan ekor matanya dan benar dia Bintang. "Nggak"ucap Bulan lalu kembal...