Keesokan harinya...
Dengan mata sembab sehabis menangis Bulan berjalan dikoridor sekolahnya.
"Bulan kamu kenapa? Kamu nangis? Ada apa?"ucap Bintang menahan kedua bahu Bulan.
"Nggak papa"ucap Bulan membuat Bintang mendengus kesal.
"Kamu itu kenapa napa Bulan!"ucap Bintang.
"Jangan terlalu perduliin aku kamu cuma temen Tang"ucap Bulan lalu meninggalkan Bintang.
"Bagaimana bisa aku nggak perduli sama kamu Lan?"lirih Bintang lalu mengacak acak rambutnya emosi siapa yang berani membuat nangis bulannya?-⭐🌕⭐-
Bulan tak fokus pada pelajarannya pikirannya berkelana entah kemana.
Sudah waktunya istirahat Bulan tak bergeming dari tempat duduknya sedangkan Bintang pergi tanpa bilang apa apa.
"Apa aku terlalu kasar? Apa dia sangat marah?"batin Bulan.
Bulan menghela nafas pelan menenggelamkan kepalanya dilipatan tangannya.
"Lo disuruh buat ke rooftop sama Bintang!"ucap seseorang membuat Bulan mendongak.
"Oke makasih"ucap Bulan segera berjalan menuju rooftop dia benar benar merasa bersalah.-⭐🌕⭐-
Sesampainya di rooftop...
Hening dari lima menit setelah mereka bertemu mereka duduk berdampingan.
"Bulan..."ucap Bintang.
"apa?"ucap Bulan.
"aku cinta sama kamu!"ucap Bintang.
"kamu salah orang!"ucap Bulan.
"salah orang gimana?! aku Bintang Angkasa Andreas cinta sama kamu Cahaya Putria Bulan!"ucap Bintang.
"jauhin aku!"ucap Bulan ingin berdiri tapi Bintang segera menariknya dalam pelukannya.
"Jangan gitu Lan... Aku nggak bisa aku nggak bisa jauhin kamu!"ucap Bintang.
"Bintang lepasin"ucap Bulan.
"Kenapa? Kenapa Lan?"ucap Bintang."Ini yang aku takutin aku nggak mau kamu terluka karena aku Bintang" batin Bulan.
"Ini yang aku takutin"ucap Bulan.
"Apa maksud kamu?"ucap Bintang melepas pelukannya menangkup kedua pipi Bulan.
"Lebih baik kamu jauhin aku lu-"ucap Bulan.
"Lupain kamu bagaimana bisa?!"ucap Bintang.
"Kita baru kenal seminggu-"ucap Bulan.
"Kita kenal jauh dari itu!"ucap Bintang membuat Bulan bingung.Flashback on!
Seorang anak perempuan berumur 7 tahun sedang menangis diatas pohon di taman dia adalah Bulan.
"Hiks... Aku takut hiks... Tolong..." ucap Bulan.
"Hei pergi! hus! hus! hus!"ucap seorang anak laki laki dan dia adalah Bintang.Anjing itu akhirnya pergi setelah diusir oleh Bintang membuat tangis Bulan berhenti.
"Turunlah!"ucap Bintang mendongak pada Bulan.
"I-iya"ucap Bulan.Bulan turun dari pohon dengan hati hati dan tersenyum manis menatap Bintang.
"Manisnya..."batin Bintang.
"Kamu nggak papa?"ucap Bintang.
"Nggak papa kok makasih ya udah nolongin aku!"ucap Bulan.
"Sama sama lain kali hati hati!" ucap Bintang dan Bulan mengangguk.
"Nama kamu siapa?"ucap Bintang.
"Bulan! Kamu?"ucap Bulan menyondorkan tangannya dan diterima oleh Bintang.
"Bintang!"ucap Bintang tersenyum juga.Flashback off.
Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
BulBin (END)
Ficção AdolescenteCERITA UDAH END BUT PART MASIH LENGKAP! SO HAPPY READING❤ BulBin -> My Moon / Bintang Untuk Bulan "Kamu nggak laper?"ucap Bulan. Tunggu Bulan kenal suara ini lalu dia melihat dengan ekor matanya dan benar dia Bintang. "Nggak"ucap Bulan lalu kembal...