Darah?🌟

99 14 0
                                    

Gina membalikkan badannya lalu membekap mulutnya menahan isakan yang keluar.

"Gin..."ucap Niko.
"Mas..."ucap Gina segera memeluk Niko.
"Kenapa semuanya harus kayak gini mas?"ucap Gina.
"Kamu harus sabar..."ucap Niko.
"Aku takut aku bener bener takut aku nggak mau kehilangan Bulan! Aku nggak mau tolong..."ucap Gina.
"Aku juga takut Gina aku juga..."ucap Niko.

Surya menatap sendu kedua orang tuanya.

"Kenapa harus seperti ini ya Allah engkau terlalu jahat pada kami?! Kau ingin mengambil Bulan kami!"ucap Surya.

-⭐🌕⭐-

Bintang masih dirumah Bulan menatap Bulan yang duduk didepannya.

"Kamu harus pulang papah sama mamah nanti nyariin kamu"ucap Bulan.
"Aku sangat takut kamu menghilang nantinya"ucap Bintang.
"Bintang..."ucap Bulan.
"Aku takut Bulan tolong tetep sama aku walau kita cuma temen! Tolong jangan pernah menghilang dari pandangan aku!"ucap Bintang.

Hati Bulan bagaikan teriris mendengar permintaan Bintang.

"Akan aku coba"ucap Bulan.

-⭐🌕⭐-

Satu minggu kemudian!!!

Waktu istirahat Bulan duduk dikelas sendirian.

"Ini!"ucap Teo meletakan sebuah kotak bekal.
"Buat aku?"ucap Bulan dan Teo mengangguk.
"Makasih"ucap Bulan.
"Sama sama jangan lupa minum juga obatnya!"ucap Teo dan Bulan mengangguk.
"Gue pergi dulu!"ucap Teo lalu pergi.

Beberapa lama kemudian Bintang kembali.

"Itu dari siapa?"ucap Bintang.
"Dari Teo"ucap Bulan membuat Bintang mengangguk.
"Kalian makin deket aja"ucap Bintang tersenyum tipis.

"Maafin aku Tang..."batin Bulan.

"Mungkin"ucap Bulan juga tersenyum tipis.

"Aku bahagia hanya dapat melihatmu walaupun aku tak bisa memilikimu seutuhnya itu sudah cukup untukku" batin Bintang.

"Jika aku bisa mengulang kembali waktu aku akan memilih aku tak ingin bertemu denganmu jika akhirnya harus menyakitkan seperti ini"batin Bulan.

-⭐🌕⭐-

Bulan duduk di halte bus dan hujan sedang turun tiba tiba Bintang datang.

"Tang kamu ngapain?"ucap Bintang.
"Aku mau nemenin kamu! Aku nggak mau kamu sendirian"ucap Bintang duduk disamping Bulan.
"Kamu kedinginan?"ucap Bintang membuat Bulan menoleh.
"Ini pakek jaket aku!"ucap Bintang.
"Tap-"ucap Bulan.
"Pakek Bulan!"ucap Bintang dan Bulan menurut.
"Makasih"ucap Bulan dan Bintang mengangguk.
"Kak Surya kok lama ya?"ucap Bulan celingukan kanan dan kiri.
"Lan hidung kamu..."ucap Bintang kaget.
"Hidung ak-"ucap Bulan.

Bulan menyentuh hidungnya darah hindungnya mengeluarkan darah! Ya Allah kenapa harus didepan Bintang.

"Lan kamu kenapa? Apa yang sakit?" ucap Bintang.
"Nggak papa aku baik baik aja ini udah biasa kok!"ucap Bulan membuat Bintang kaget.
"Biasa?"ucap Bintang membuat Bulan merutuki mulutnya.

Ini biasa bagi Bulan tapi tak bagi Bintang kamu benar benar bodoh Bulan.

Jangan kupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!

BulBin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang