Pingsan!🌟

84 3 0
                                    

Angit menatap sekeliling tempat ini sangat sepi membuatnya bergidik ngeri.

"Aduh gue harus gimana nih? Nggak tau jalan lagi..."gerutu Angit.

Angit tidak membawa handphone dan juga dompet dia menitipkan nya pada Meli.

"Bego! Bego! Bego!"ucap Angit sambil memukul mukul kepalanya.
"Jadi anak ilang deh gue!"ucap Angit.
"Ya Allah tolong Angit ya Allah..."
Ucap Angit.

Tiba tiba ada mobil berhenti di depan Angit membuat mata Angit melotot.

Siapa didalem?

Apa penjahat?

"Siapa nih? Gimana kalo gue dijulik? Terus dibunuh... dijual organ dalamnya?"batin Angit.

Lalu keluarlah seseorang dari dalam mobil membuat Angit siap mengeluarkan jurus langkah seribu nya.

Tapi dia tak cukup cepat karena tangannya ditahan terlebih dahulu oleh orang itu.

"Mau kemana?"ucapnya membuat Angit melotot dia mengenali suara ini.
"Kenapa kabur? Asisten lo nyariin!"ucap Teo.

Angit bungkam bingung mau mengatakan apa lidahnya kelu.

Apa lagi tangannya digenggam oleh Teo Idolanya selama ini.

Rasanya Angit ingin pingsan sekarang kakinya lemas SANGAT!.

Angit terhungyung kebelakang dan Teo langsung menangkapnya.

"Eh! Lo nggak papa?"ucap Teo panik.

Angit merasa kepalanya berputar lalu gelap dia benar benar pingsan.

"Yah kok pingsan?"ucap Teo menghela nafas pelan lalu mengangkat Angit.

Teo menggendong Angit ala bridal style dan memasukkannya ke dalam mobilnya.

-⭐🌕⭐-

Teo membawa kembali Angit ke tempat pesta.

Teo melepas sabuk pengaman nya lalu menoleh pada Angit.

Menatapnya dalam lalu tersenyum tipis.

"Kenapa gue jadi kayak gini ya?"ucap Teo mengusap tengkuknya yang tak gatal.

Tok! Tok! Tok!

Teo membuka kaca mobilnya.

"Tuan apakah berhasil menemukan nona Adijaya?"ucap Meli dan Teo mengangguk membuat Meli bernafas lega.
"Alhamdulilah... Terima kasih banyak tuan!"ucap Meli dan Teo mengangguk.

Meli berjalan menuju pintu didekat Angit lalu membukanya.

Meli menepuk nepuk pipi Angit membuat Angit membuka matanya.

"

Nona apakah nona baik baik saja?" ucap Meli.
"Hah? Iya!"ucap Angit menatap Meli lalu menoleh kesamping matanya melotot kaget.

Teo tersenyum tipis membuat Angit terbang kelangit ketujuh.

Angit segera keluar dari mobil Teo lalu berjalan mendahului Meli.

Meli segera mengejar Angit dan Teo mengerutkan dahinya bingung.

"Woy!"ucap Bintang membuat Teo kaget.
"Sialan lo!"umpat Teo lalu keluar dari mobilnya dan Bintang tertawa sudah lama tak Teo lihat.
"Lo ngapain di sini? Mau cabut?"ucap Bintang.
"Nggak tadi habis nolongin orang" ucap Teo.
"Nolongin?"ucap Bintang kepo.
"Tadi ada cewe kehilangan bos nya terus gue bantu nyari dan udah ketemu kok!"ucap Teo.
"Cewe? Lo kenal?"ucap Bintang dan Teo menggeleng lalu mereka kembali masuk ke pesta.

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!

BulBin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang