Angit mengunci pintu kamarnya tak membiarkan siapapun orang masuk.
Angit terus saja menangis mengingat bahwa Teo bersama cewe lain.
"Arrgghhhh!!! Kenapa gue harus pesta sialan itu?! Harusnya gue nggak ke sana! Kalo gue nggak ke sana pasti gue baik baik aja sekarang!!"pekik Angit kesal.
"Anggit!! Woy!! Buka pintunya jangan bikin orang khawatir dong!! Buka ya elah!!"ucap Soni di depan kamar Angit.
"Berisik!! Jangan ganggu gue!!"ucap Angit.
"Ish! Lo kenapa sih? Kalo ada masalah cerita ke gue!!"ucap Soni.
"Lo nggak tau yang gue rasain sakit Son!!"ucap Angit.
"Ya makanya lo cerita ke gue siapa tau gue bisa bantu!"ucap Soni.
"Nggak!!"ucap Angit.
"Yakin?"ucap Soni.
"Iya!!"ucap Angit.
"Ya udah gue pulang nih ya?"ucap Soni.Angit cemberut sepupunya itu bukannya berusaha memaksa malah ingin pulang.
"Ya udah sana!!"ucap Angit.
"Serius Ngit?"ucap Soni.
"Arrggghhh!! Bego lo!!"ucap Angit lalu berlari membuka pintu dan Soni berdiri tegap di sana.
"Masuk!"ucap Angit.Soni tersenyum kemenangan lalu masuk berbaring di tempat tidur Angit.
"Jadi kenapa?"ucap Soni memejamkan matanya.
Angit sudah duduk di sebuah kursi mengahadap Soni yang berbaring.
"Dia punya cewe ya?"ucap Angit.
Soni langsung mengerti saat Angit mengatakan 'dia' dan itu pasti Teo.
"Tuan Wijaya? Sepertinya tidak gue nggak pernah liat dia sama cewe sekalipun!"ucap Soni.
"Tapi gue liat dia pegangan tangan sama cewe di pesta tadi!"ucap Angit dan Soni langsung membuka matanya.
"Harusnya gue tadi nggak nolak ajakan tuan Andreas!"kesal Soni.
"Ish! Lo sih! Harusnya lo ada di sana... Huaaaa...."ucap Angit kembali menangis.
"Aduh udah dong jangan nangis! Siapa tau itu saudaranya? Temennya? Gitu?"ucap Soni membuat tangis Angit berhenti.
"Bener juga!"ucap Angit lalu mengusap air matanya.
"Makanya punya otak itu di pakek!" ucap Soni membuat Angit mendengus kesal.-⭐🌕⭐-
Keesokan harinya...
Bintang sudah berada di kantornya karena ada rapat pagi ini.
"Soni! Apakah semuanya sudah siap?" ucap Bintang tanpa menoleh pada Soni di depannya.
"Sudah tuan!"ucap Soni.
"Bagus kalau begitu!"ucap Bintang.Dengan ragu Soni berkata pada Bintang.
"Tuan boleh saya bertanya sesuatu tentang tuan Wijaya?"ucap Soni membuat Bintang menoleh dengan dahi mengkerut.
"Apa apa?"ucap Bintang.
"Apakah tuan Wijaya memiliki kekasih?"ucap Soni membuat Bintang tergelak.
"Hahahaha... Teo punya pacar? Nggak lah dapet gosip dari mana kamu? Kalau pun dia punya pacar saya orang pertama yang bakal tau!"ucap Bintang membuat Soni menghela nafas lega.
"Tapi kenapa kamu bertanya seperti itu?"ucap Bintang.
"Sepupu saya ingin tahu tuan karena dia fans berat tuan Wijaya!"ucap Soni dan Bintang mengangguk paham.Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BulBin (END)
Roman pour AdolescentsCERITA UDAH END BUT PART MASIH LENGKAP! SO HAPPY READING❤ BulBin -> My Moon / Bintang Untuk Bulan "Kamu nggak laper?"ucap Bulan. Tunggu Bulan kenal suara ini lalu dia melihat dengan ekor matanya dan benar dia Bintang. "Nggak"ucap Bulan lalu kembal...