Angit menatap tajam putra ini.
"Alen minta maaf mom... Lepasin..." ucap Daren.
"Huft... Jangan lagi lagi ya? Mom pusing kamu ngilang mulu kerjanya!" ucap Angit melepas jewerannya lalu mengusap kepala Daren.
"Iya mom... Janji!"ucap Daren menautkan kelingkingnya di kelingking Angit.
"Gue kira Daren udah izin tadi!"ucap Bintang.
"Huh... Dasar punya anak satu berasa seribu! Ribet!"ucap Angit membuat Bulan terkikik.
"Sabar Ngit... Namanya juga anak anak btw Teo mana?"ucap Bulan.Tiba tiba Teo datang dengan bibir sobeknya mengeluarkan darah.
"Lo kenapa?"ucap Bintang.
"Ditonjok sama Angit!"ucap Teo.Bulan menggulum senyumnya lalu mendekat pada Teo.
"Kok bisa?"ucap Bulan.
"Gara gara gue nggak becus jaga Daren! Sekarang mana tuh anak gue ikat juga nanti baru tau rasa!"ucap Teo langsung menatap tajam Daren.Daren hanya meringis melihat daddy-nya.
"Hai dad..."ucap Daren.
"Jangan sok polos gitu dad kayak gini gara gara kamu!"ucap Teo.
"Maaf... Soalnya Alen udah pengin banget ketemu Enus sama bang Mal!" ucap Daren.
"Ya tapi jangan nyelonong gitu aja liat nih daddy jadi kena tonjok lagi sama mommy!"ucap Teo mendengus kesal.
"Harusnya daddy lawan aja mommy!" ucap Daren.
"Bener juga ya!"ucap Teo.Bugh!
Bugh!
Angit segera memukul kepala Teo dan Daren.
"Dasar anak sama bapa sama aja!"ucap Angit."Hahahahahahahaha..."
Bulan dan Bintang tertawa lepas melihat adegan tersebut.
Ya Daren benar benar mewarisi sifat asburd dari Teo daddy-nya.
"Mom! Sakit!"ucap Teo dan Daren.
"Bodo amat!"ucap Angit.
"Aduh udah dong kalo mau berantem liat tempat!"ucap Bintang.Teo segera menarik Angit kedalam pelukannya.
"Maaf sayang aku keceplosan!"ucap Teo mengusap kepala Angit.
"Mana mungkin aku lakuin hal itu cuma bercanda ya kan Ren?"ucap Teo menoleh manatap tajam anaknya itu.
"I-iya mom... Alen cuma belcanda jangan malah dong..."ucap Daren memeluk kaki Angit.
"Iya iya mommy nggak marah..."ucap Angit.Bulan dan Bintang mengendong anak mereka satu satu.
"Udah selesai marah marahnya kan? Makan yuk aku baru masak tadi!"ucap Bulan.
"Iya mau!"ucap Mars, Daren dan Venus secara bersamaan.
"Mau juga laper nih!"ucap Angit.
"Ya udah yuk!"ucap Bulan mengapit Angit.Bulan, Angit dan Venus yang di gendong Bulan langsung menuju ruang makan.
Bintang, Mars, Teo dan Daren menatap jengah mereka bertiga.
"Makan aja cepet banget!"ucap Bintang.
"Bener gercep banget gitu! Makan nomor satu buat mereka!"ucap Teo lalu menggendong Daren.
"Bang Mal! Nanti main lagi ya?"ucap Daren.
"Nggak mau! Males!"ucap Mars.Daren mengerucutkan bibirnya sedangkan Bintang dan Teo terkekeh geli.
"Mars jangan kayak gitu!"ucap Bintang.
"Terus Mal kudu kepiwe?"ucap Mars membuat Daren terbahak.
"Hahahahahahahahaha..."tawa Daren.Membuat yang lain mengkerutkan keningnya bingung.
"Bahaca apa tuh bang?"ucap Daren menghentikan tawanya menatap polos Mars.
"Aduh anak gue kek gini amat polos ama bego itu beda tipis!"ucap Teo.
"Hahaha... Jahat banget lo!"ucap Bintang.
"Itu bahaca jawa! Kalo mau cama Enus harus pintel! Banyak banyak belajal! Alen harus inget itu! Balu Mal akan ikhlas dan pelcaya Alen bisa jagain Enus!"ucap Mars datar.
"Alen pasti belajal dan akan jadi anak yang pintel! Kalena Alen sayang banget ama Enus!"ucap Daren."Hadeh anak gue seenaknya banget kalo ngomong!"batin Teo.
"Gue nggak nyangka anak gue udah bijak gitu!"batin Bintang.
"ALEN SAYANG ENUS!!"teriak Daren menggelegar di rumah Bintang.
"ENUS SAYANG JUGA SAMA KAK ALEN!"teriak Venus yang mendengar teriakkan Daren."Aduh masih kecil aja udah kek gini gimana gedenya nanti?"batin Angit.
"Lucu banget sih mereka masih kecil juga... Udah sayang sayangan aja kayaknya Daren jodohnya Venus deh!" batin Bulan.
"Dasar anak nggak tau malu!"batin Teo.
"Bar bar banget anaknya si Teo!"batin Bintang.
"Dacal Alen..."batin Mars.
- END-
Horeyyyy!!!!!!!
Akhirnya 'My Moon' selesai makasih buat yang mau baca ya...
Maaf kalo selama penulisan ada kesan tak mengenakkan...
Author meminta maaf sebesar besarnya...
Oh ya!
Cek cerita lainnya di profil ku ya...
Jangan lupa mampir!
Jangan lupa tinggalkan jejak juga!
Vote and komen!!Author akan menunggu kunjungan kalian...
Bye!
Bye!
Bye!
Love you all❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BulBin (END)
Roman pour AdolescentsCERITA UDAH END BUT PART MASIH LENGKAP! SO HAPPY READING❤ BulBin -> My Moon / Bintang Untuk Bulan "Kamu nggak laper?"ucap Bulan. Tunggu Bulan kenal suara ini lalu dia melihat dengan ekor matanya dan benar dia Bintang. "Nggak"ucap Bulan lalu kembal...