Marah🌟

95 24 0
                                    

Bulan hanya diam mengikuti kemauan kakaknya.

Bintang yang melihat itu juga hanya bisa melihat Bulan pergi.

Didalam mobil...

"Kak..."ucap Bulan.
"Hm?"gumam Surya.
"Kakak kenapa?"ucap Bulan.
"Jauhin dia Bulan!"ucap Surya.
"Tap-"ucap Bulan.
"Jauhin dia! Kakak nggak mau tau pokoknya jangan deket deket sama dia!"bentak Surya membuat Bulan bungkam.
"Kenapa kakak jadi kayak gini? Salah Bulan apa kak?"ucap Bulan.
"Kakak cuma nggak mau kehilangan kamu jadi jauhin dia ya tolong! Maaf kakak nggak berniat buat bentak kamu!"ucap Surya membawa Bulan kedalam dekapannya.
"Tapi dia baik sama bulan banget malahan"cicit Bulan membuat Surya menghela nafas pelan.

-⭐🌕⭐-

Sesampainya dirumah...

Bulan masuk ke kamar nya lalu mengganti bajunya denga baju tidur.

Bulan duduk dibalkon kamarnya lalu menatap langit yang penuh dengan bintang.

"Maafin aku..."lirih Bulan lalu masuk kembali kedalam kamar.

Bruk!

Bulan membalik badannya ada suara orang terjatuh.

Bulan kembali keluar menuju balkonnya matanya terbelalak.

"Teo!"ucap Bulan.
"Maaf kalo ngagetin lo"ucap Teo.
"Ngapain disini? Dan kok bisa sampe kesini?"ucap Bulan.
"Bisalah Teo! Oh gue ini!"ucap Teo memberikan dompet.
"Kok bisa?"ucap Bulan menerima dompetnya dia bahkan tak sadar dompetnya hilang.
"Jatuh di pesta tadi"ucap Teo.
"Makasih banyak"ucap Bulan.
"Sama sama"ucap Teo.

Teo menatap lekat Bulan membuat Bulan bingung.

"Ada yang salah?"ucap Bulan.
"Jangan nangis tolong... Gue nggak suka lo nangis Lan..."ucap Teo.
"Hah?"ucap Bulan.
"Semua pasti ada jalannya jangan nyerah dan jangan pernah ngerasa lo sendiri ada gue! Gue selalu ada buat lo kapanpun itu inget!"ucap Teo mengusap kepala Bulan lalu turun meloncat begitu saja.

Bulan segera menengok kebawah takut Teo kenapa napa tapi dia malah tersenyum melambaikan tangannya lalu pergi.

"Maksud kamu apa Teo?"lirih Bulan.

-⭐🌕⭐-

Keesokan harinya...

Bulan berangkat kesekolah diantar oleh Surya.

Bulan sampai dikelasnya lalu pandangannya langsung tertuju pada Bintang.

Bulan berjalan lalu duduk disamping Bintang.

"Lan..."ucap Bintang.
"Kenapa?"ucap Bulan menoleh padanya dan mata mereka bertemu.
"Kamu nggak papa?"ucap Bintang menggenggam tangan Bulan.
"Aku baik"ucap Bulan menganggukkan kepalanya.
"Lan-"ucap Bintang.
"Lebih baik kamu jauhin aku mulai sekarang Tang"ucap Bulan.
"Lan kamu-"ucap Bintang.
"Jauhin aku! Anggap aja aku nggak ada didunia ini!"ucap Bulan.
"Kamu kenapa sih? Itu nggak akan mungkin! Ngelupain kamu adalah hal mustahil buat aku!"ucap Bintang.

"Tolong... Jangan buat semuanya semakin sulit..."batin Bulan.




Jangan lupa tinggalkan jejak!
Vote and komen!

BulBin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang