Kafe dengan nama SS alias sweet seventeen baru saja selesai di renovasi dan tepat hari ini, kafe yang mengusung tema remaja tersebut buka tepat dengan perayaan ulang tahun sang pemilik yang ke 17 tahun.
Kiera Anastasia hari ini merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun.
Perayaan tidak terlalu meriah atau mewah dan hanya mengundang anak yatim serta teman-teman dekat Kiera saja.
"Kiera, make a wish dulu, Sayang," ujar mamanya sebelum Kiera berniat untuk meniup lilin.
Kiera tersenyum dan mengangguk. Gadis itu menengadah tangannya sambil memejamkan mata dan berdoa sejenak. Setelah itu, Kiera mulai membuka kelopak matanya dan meniup lilin dengan satu kali tarikan napas.
Senyum semua orang yang mengelilingi Kiera merekah. Gadis cantik yang masih lugu dan polos itu kini genap berusia 17 tahun, tahun ini.
Mauren dengan ponsel di tangannya menayangkan siaran langsung di aplikasi instagram miliknya. Ia mulai merekam suasana kafe tempat Kiera merayakan ulang tahunnya dan juga turut menjelaskan jika kafe miliki Kiera resmi di buka. Mauren bahkan dengan trampil mempromosikan kafe Kiera pada pengikut instagram miliknya.
"Pokoknya gaes, jangan bilang lo anak hits, kalau belum pernah nyoba nongkrong di sini." Mauren tersenyum menghadap kamera, kemudian ia kembali merekam area sekitar kafe yang terlihat ramai oleh anak-anak yatim juga teman satu kelas Kiera dan Alif
Hanya Naomi, Mauren, dan Reza yang merupakan murid dari kelas lain. Tapi, tidak ada yang peduli akan hal itu. Mereka semua bersenang-senang dan menikmati hari minggu ini dengan berbincang riang bersama teman-teman.
Kembali ke Kiera berada. Kue pertama Kiera berikan pada papanya yang menyambutnya dengan senyum merekah.
"Selamat ulang tahun, Sayang. Kafe ini sebagai hadiah papa untuk kamu," ucap Dewa sambil mengecup kening putrinya.
"Terima kasih, Papa. Kiera sayang sekali dengan papa. Kiera love papa." Kiera tersenyum lebar dan memeluk tubuh besar papanya.
Lalu, kue kedua di berikan pada mamanya yang di sambut Alya dengan mata berkaca-kaca.
Dari dulu ia lumpuh dan sulit bergerak. Dirinya hamil saja sudah menjadi keajaiban. Meski harus di tangani intensif oleh dokter selama 24 jam tapi Alya berhasil melahirkan putrinya dengan selamat.
Perawatan putrinya, Kiera, lebih banyak di lakukan oleh Dewa. Dewa yang sering mengganti popok Kiera. Dewa yang menyuapi Kiera makan. Dewa yang sering membuat putrinya susu. Dewa yang sering menenangkan ketika Kiera bayi sedang menangis, dan Dewa yang melatih Kiera berjalan ketika usia gadis itu memasuki angka ke 11 bulan.
"Mama punya sesuatu buat Kiera." Alya tersenyum sayang menatap putrinya yang teramat ia sayangi.
Bola mata Kiera berkedip lucu. "Apa itu, Mama? Kiera jadi penasaran."
"Ini." Alya mengacungkan sebuah kunci yang terlihat seperti kunci mobil di hadapan Kiera.
"Mama kasih Kiera mobil?" Bola mata Kiera membulat sempurna. "Tapi, kan, Kiera enggak tahu cara bawa mobil mama," lirihnya menatap sang mama.
"Siapa bilang ini kunci mobil?" Alya tersenyum penuh arti, membuat Kiera bingung.
"Terus?" Kening Kiera mengerut tak mengerti.
"Ini kunci sebagai simbol hadiah untuk kamu. Nanti, kamu akan tahu setelah kita datang ke tempat itu," jelas Alya.
Kiera mengangguk saja karena memang ia tahu mama dan papanya akan mengantarkannya ke tempat yang di maksud.
Ucapan selamat datang silih berganti dari orang-orang di sekitarnya. Terakhir, kini Alif yang melangkah maju dan berdiri di depan Kiera.
Alif tersenyum lembut. Tangannya terulur mengusap rambut atas Kiera, kemudian ia merapikannya kembali.
"Selamat ulang tahun, Kiera. Semoga kebahagiaan dan umur panjang akan selalu menyertai lo dan orang-orang di sekitar lo," ucap Alif tulus.Kiera membulat matanya. Dia tertegun sejenak sebelum akhirnya sebuah pertanyaan muncul dari bibir Kiera yang juga membuat Alif tertegun.
"Alif, doa Alif seperti doa yang Kiera ucapkan tadi di dalam hati."
Alif tersenyum tulus. Pemuda itu berujar, "mungkin karena kita berjodoh."
"Cie!"
Suara sorakan yang di kompori oleh Reza dan Veno membuat suasana terlihat ramai karena di ikuti sorakan dari yang lain.
Sementara Alif yang menyadari apa yang ia ucapkan barusan di buat tertegun sebelum akhirnya ia menundukkan kepalanya dengan rona merah yang menghiasi wajah tampannya.
"Uhuy, jodoh!" seru Naomi paling bersemangat.
"Iya, gaes, saat ini Alif sudah mendekralasi dirinya kalau dia mungkin aja jodohnya Kiera!" seru Mauren sambil merekam di mana Alif dan Kiera berada.
Mauren kemudian menyadari sesuatu. Keningnya mengerut sebelum akhirnya ia berteriak, "Alif, kita mau lihat dong hadiah dari lo buat Kiera!"
Yang lain pun ikut berseru meminta Alif untuk menunjukkan hadiahnya untuk Kiera.
Dipaksa mengeluarkan hadiahnya, Alif terpaksa merogoh sakunya dan mngeluarkan sebuah cincin putih polos tanpa kotak.
"Gue enggak tahu mau kasih lo hadiah apa." Alif mengusap peluh di keningnya. "Gue juga jujur aja enggak ada uang buat beli sesuatu untuk gue kasih ke lo. Jadi, ini gue kasih cincin hadiah snack yang gue makan kemarin siang." Alif berujar gugup.
Jelas, Alif berbohong tentang penemuan cincin dalam snack. Cincin putih polos dengan mutiara kecil di tengah sengaja ia beli dengan membongkar tabungannya dan menjual tiga pasang sepatu miliknya yang masih bagus.
Kiera tersenyum lebar.
"Enggak apa-apa kok Alif. Kiera suka. Alif mau pakai ke jari Kiera?" ujarnya menatap Alif polos.Alif menggaruk kepalanya. Jantungnya berdegup kencang membuat wajahnya semakin merah karena interaksi yang ia lakukan di depan orang banyak.
Alif menatap Dewa dan Alya yang diam-diam mengangguk menatap Alif dengan tatapan yang mereka sendiri yang tahu maknanya.
Alif dengan tangan gemetar memasang cincin tersebut di jari manis Kiera. Tanpa melepaskan tangannya dari tangan Kiera, Alif menatap gadis itu dengan tatapan lembut, sementara Kiera menatap Alif dengan mata polosnya. Kali ini, senyum Kiera semakin melebar hingga matanya menyipit.
"Gaes, lo semua lihat ya, Alif dan Kiera official tunangan! Buat mbak-mbak yang suka merebut pacar orang mending menyingkir jauh-jauh. Hus, sanaaa." Mauren melambaikan tangannya dengan gerakan sensual seperti tengah mengusir hantu.
"Kita enggak tunangan," ujar Alif tak menghilangkan rona merah di pipinya.
"Iya. Enggak tunangan." Kiera menyahut sambil mengangguk yakin.
"Iya enggak tunangan. Cuma lagi latihan tunangan aja. Siapa tahu beberapa tahun lagi Alif beneran tunangan sama Kiera," timpal Reza ikut menggoda.
"Cie Alif, cie Kiera. Alif-Alif. Lo diam-diam menghanyutkan ya," ujar Veno semakin memanaskan suasana.
Suasana meriah di ulang tahun Kiera membuat gadis berusia 17 tahun itu bahagia karena di kelilingi orang-orang yang ia sayangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKIE (POSSESSIVE)
Dla nastolatkówHidup Alif syegaf hancur berantakan ketika ayahnya dinyatakan meninggal akibat serangan jantung ketika mengetahui istrinya kabur membawa semua aset berharganya. Alif yang terbiasa hidup enak kini harus berjuang seorang diri guna mencari uang untuk m...