Menjelang pertandingan kedua dimulai, dengan cepat para Hunter Class Mage Gagak Hitam memasuki arena, dengan sihir gabungan mereka mulai merekonstruksi kembali arena pertarungan yang saat itu cukup hancur.
"Para hadirin sekalian, apa kalian masih bersemangat!" Tanya Shiro kepada para penonton, dan di jawab dengan sorakan yang membuat arena semakin bergemuruh.
"Selanjutnya, mari kita panggil, inilah dia, Maggie! The Exotic Witch!" Seketika para penonton bersorak dan memanggil namanya.
"Maggie! Maggie! Maggie!" Sorak para penonton menyambut dan menyemangati Maggie.
"Aku duluan." Ucap Maggie kepada para peserta yang lain.
Di saat Maggie hendak meninggalkan ruangan tersebut Tsuhira memanggilnya "Maggie!" Maggie pun berhenti dan menoleh "Beri Lion sang apalah itu pelajaran!" Ucap Tsuhira dengan emosi yang membara.
"Maggie, semangat! kamu pasti bisa! Ucap Nero menyemangati.
Tanpa mereka sadari, rasa cemas yang mereka rasakan membuat mereka menjadi saling menyemangati satu sama lain.
" Ya," Maggie menganggukkan kepalanya "Aku berangkat!"
Maggie berjalan dan mulai memasuki arena dengan diiringi sorakan dari para penonton yang memanggil namanya.
"Akan kuberi pelajaran ke orang yang tidak punya belas kasih." Ucap Maggie dengan tatapan tajam kepada Lion.
"Hahaha... Dengar, saat dua Hunter bertarung, itu bukan olahraga, nyawamu dipertaruhkan, kalau kau sudah memutuskan seperti apa masa depanmu, kau tidak perlu lagi menghawatirkan ini." Sahut Lion sambil tersenyum.
"Pertandingan kedua, Lion melawan Maggie, Ready...! Fight!" Ucap Shiro memulai pertandingan.
"Mind Controller" Tanpa pikir panjang Maggie langsung menggunakan Skillnya.
Tiba-tiba saja langit menjadi gelap dan Maggie mulai melancarkan serangan dengan Skill Black Fire Ball miliknya, tanpa henti Maggie terus menerus menghujani Lion dengan bola api hitamnya.
"Sial, tidak ada habisnya." Lion berusaha menghindari bola hitam tersebut, karena dia tau bahwa bola hitam itu memiliki efek racun yang dapat mengurangi kecepatan lawannya.
Lion berusaha berlari mendekati Maggie, namun pergerakannya selalu berhasil di tutup dan di hentikan oleh bola hitam miliknya.
"Tidak ada cara lain!" Lion melompat ke udara untuk melakukan Rising Smash, namun saat hendak melompat sebuah petir menyambarnya.
"Duuaarr."
"Huwaaa..." Lion merasa sedikit kesakitan, armor logam miliknya yang rentan terhadap listrik membuat Damage Tunderbolt menjadi meningkat.
Saat lion terjatuh dan tergeletak, tiba-tiba beberapa akar berduri muncul dari lantai, dan dengan cepat akar itu langsung melilit tubuh Lion dengan sangat ketat.
"Hei, hei, ada apa?! apa yang terjadi?! Maggie bahkan belum menyerangnya!" Ucap Shiro.
"Apa yang terjadi? ini pertandingan penting! harusnya ini jadi seru!" Ucap salah satu penonton.
Dari pandangan Shiro dan yang lainya, Lion terlihat tergeletak di lantai dengan tubuh yang kaku seperti seolah tercengkram sesuatu.
"Lion! pertandingan baru saja dimulai... dan dia hanya tertidur kaku di lantai! tatapannya kosong dan dia tidak bergerak sama sekali! apakah ini kekuatan sihir milik Maggie?!" Ucap Shiro setelah melihat keanehan pada diri Lion.
Apa yang di lihat Lion selama ini ternyata hanyalah sebuah ilusi, namun setiap serangan yang diterimanya benar-benar mempengaruhi jumlah HP nya, dan apa yang di lihatnya sama sekali tidak terlihat oleh orang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
King Of The Crown
FantasyKisah ini bercerita tentang seseorang yang bernama Rhaka seorang pria muda berumur 19thn, dia adalah seorang anak yatim piatu yang sedang berjuang mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Namun siapa sangka, dulu dia adalah seorang top player di...