"Senior Tsuhira benar-benar gila! Dia bertarung seperti orang kerasukan!"
"Senior Rigen juga, lihatlah! Tidak ada yang mampu menembus baju zirahnya!"
"Keras sekali!"
Setelah beberapa pekan tinggal di Desa Sehan, nampaknya Tsuhira dan Rigen telah berkembang menjadi lebih kuat.
Tsuhira melirik ke arah Rigen yang saat itu terlihat seperti kewalahan saat melawan 6 orang bandit sekaligus.
"Rigen! Kau memerlukan bantuan? Hahaha.... " Teriak Tsuhira disela-sela pertarungannya.
"Jangan sembarangan! Aku justru sedang menikmatinya!
"Jangan terlalu lama, kita harus kembali!"
"Perhatikan saja belakangmu!"
Sebuah pedang besar dilayangkan kepada Tsuhira dari arah belakang.
Bbboomm.
Tanah hancur seketika. "Cih, licin sekali orang itu!"
Empat bandit yang lain langsung berlari menerjang dan terus menyerangnya tanpa henti.
Namun Tsuhira menghindarinya dengan memiringkan kepalanya, membungkukkan badannya, melompat dan memutarkan tubuhnya. Dan pada saat itu sekilas Tsuhira terlihat seperti seolah sedang menari.
"Hey Rigen, Aku mulai bosan. Mereka terlalu lemah untuk sebuah kelinci percobaan."
"Sial, Dia meremehkan kita!"
Seketika para bandit yang tersisa menerjang secara bersamaan sambil mengeluarkan jurus-jurusnya.
Namun di saat yang bersamaan sebelum seranga tersebut mengenainya, dengan cepat Tsuhira langsung menancapkan pedang Element Es miliknya nya ke dalam tanah.
"Ice Ground!"
Bongkahan Es yang sangat tajam pun keluar dari dalam tanah, lalu kemudian menjalar dengan cepat ke sekitarnya hingga 20 meter dari tempatnya berdiri.
Dan para bandit yang berada di sekitar Tsuhira pun membeku. Kemudian Tsuhira menghantam satu persatu bandit tersebut dengan pedang Element Api miliknya.
Sebuah ledakan berkali-kali terdengar dengan sangat keras. Percikan api kecil layaknya bola api melayang kemana-kemana mengiringi munculnya suara ledakan tersebut.
Setelah beberapa lama, asap akibat dari ledakan tersebut pun mulai menipis dan mulai memulihkan padangan.
Namun tubuh dari para Bandit itu pun tidak lagi terlihat, dan nampaknya mereka telah dihancur leburkan selebur-leburnya.
Disisi lain Rigen hanya terdiam mematung dan tidak melakukan apa-apa. Dirinya terlihat seperti sengaja membiarkan para bandit itu menyerangnya.
Dan ternyata benar saja, Rigen sengaja membiarkan para bandit itu menyerangnya untuk menguji sejauh mana kekuatan dari Armor baru miliknya tersebut.
Alhasil serangan para bandit itupun tidak mampu menembus zirah milik Rigen. Damage dari serangan yang mereka lancarkan sangat kecil sekali, padahal saat itu mereka telah mengerahkan berbagai jurus yang mereka miliki.
"Woy, dia bukan Paladin kan? Kenapa dia bisa sekeras itu?!"
"Sudah kubilang, kita ini salah pilih orang! Ayolah kita lari saja!"
Mendengar hal itu Rigen emosi dan sedikit kecewa. "Sepertinya apa yang dikatakan Tsuhira benar, mereka terlalu lemah untuk menguji kekuatan dari zirahku."
"Buang-Buang waktu saja!" Rigen menghantamkan Perisainya ke tanah. "Shield Punch!"
Bbaaam.
Gelombang dari hantaman itu membuat tanah yang menjadi pijakan para bandit tersebut melemparkannya ke udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Of The Crown
FantasyKisah ini bercerita tentang seseorang yang bernama Rhaka seorang pria muda berumur 19thn, dia adalah seorang anak yatim piatu yang sedang berjuang mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Namun siapa sangka, dulu dia adalah seorang top player di...