Kousei membaca sebuah surat dari K yang dikirim oleh utusannya.
Saat melihat surat tersebut, raut wajah Kousei seketika berubah.
Dia mengerutkan dahinya dengan diiringi helaan nafas yang berat, telapak tangannya dikepalkan dan dia terlihat sangat marah.
Nampaknya, rasa dendam dihatinya masih belum dia lupakan. Namun dirinya berusaha menahan diri, dan menunggu untuk membalasnya di waktu yang tepat.
Kemudian Kousei memanggil salah satu penjagaannya yang berada diluar ruangan.
"Bawalah surat ini dan tunjukan kepada Ken, biarkan dia yang memutuskannya!"
"Baik, Master!"
Para Hunter Penjaga pun kemudian berlarian pergi ke tempat Ken dan Kai berada, yang saat itu mereka sedang melatih para anggotanya.
"Bagaimana ini?" Tanya Rigen.
"Biarkan saja, selama Divisi Tempur tidak dikumpulkan, itu berarti bukan suatu masalah yang besar.
"Kalau begitu tunggu apa lagi, ayo kita berangkat!" Seru Rigen.
"Yosha...." Teriak Tsuhira.
"Ikut aku! Kita akan pergi dengan kereta kudaku."
"Mantap!"
**
Kala itu, tiga Hunter dari Divisi Bayangan mencoba mengikuti seseorang yang terlihat sangat mencurigakan. Dan mereka mengikutinya dari tempat yang berbeda.
Hingga kemudian orang-orang yang dicurigai itu pun berhenti di satu tempat yang sama, dan tempat itu terletak jauh di dalam Hutan Terlarang.
Akan tetapi mereka ini tidak datang ke tempat tersebut dengan waktu yang bersamaan.
Sesampainya mereka di sana, mereka selalu meletakan telapak tangannya di salah satu pohon besar yang terdapat di tempat tersebut.
Setiap kali telapak tangan mereka menyentuh pohon tersebut, mereka pun seolah seperti terhisap kedalamnya dan seketika menghilang dengan cepat.
Kemudian seorang Hunter dari Divisi Bayangan yang bernama Erick muncul. Dia berjalan mendekati pohon tersebut dan mencoba melakukan hal yang sama.
Namun sebelum tangannya menyentuh pohon tersebut, tiba-tiba saja seseorang datang dan dengan cepat menjauhkannya dari pohon tersebut.
Orang itu memegangi Erick dengan kencang, dan kemudian dia melompat kesebuah pohon yang tinggi untuk membawanya bersembunyi.
"Senior, Ron...."
"Ssssttt...," Rondo menutup mulut Erick. "Pelankan suaramu." Bisik Rondo, dan Erick pun menganggukan kepalanya.
"Senior, apa yang terjadi?"
"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kamu mengikutinya sampai kepohon itu?"
"Entahlah aku juga tidak mengerti. Aku mendengar suara-suara aneh yang agak samar, dan tiba-tiba saja tubuhku seperti seolah bergerak dengan sendirinya."
"Hmm... Ternyata dia merasakannya juga."
Saat itu ketika pertama kali Rondo sampai di tempat tersebut, dia sempat merasakan hal yang sama seperti yang baru saja dialami oleh Erick.
Namun beruntung saat itu Rondo masih bisa mengendalikan pikirannya, sehingga dia pun terlepas dari efek sihir negatif tersebut.
"Senior...? Apa yang Anda lakukan disini?"
"Dengar, Aku sudah berada disini sebelum kamu datang. Aku mengikuti seseorang dengan ciri-ciri yang sama masuk kedalam pohon itu."
"Jadi, apa mereka kelompok yang dimaksud itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
King Of The Crown
FantasyKisah ini bercerita tentang seseorang yang bernama Rhaka seorang pria muda berumur 19thn, dia adalah seorang anak yatim piatu yang sedang berjuang mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Namun siapa sangka, dulu dia adalah seorang top player di...