Empat Hari berlalu setelah pengangkatan para keluarga kerajaan XStrike.
Dan dalam waktu yang sesingkat itu, Ares telah berhasil membentuk dan melatih pasukan khusus yang Scarra perintahkan. Kini dia kembali untuk menemui Scarra dan menyampaikan laporannya.
Ares berjalan kesana-kemari dengan sangat tergesa-gesa. Nampaknya dia cukup kesulitan untuk mencari keberadaan Scarra di Kastil yang begitu besar tersebut.
Meskipun begitu, raut kebahagian nampak terlihat jelas di wajahnya saat itu. Dan sepertinya sebuah kabar baik sudah tidak sabar dia sampaikan.
Hingga akhirnya, dia pun menemukan Scarra yang saat itu sedang bersama Maggie disebuah ruangan yang kosong.
"My Lord!" Ares bersujud.
"Kau telah menyelesaikannya, ya?"
"Dia mengetahuinya," Ares terkejut. Sang Raja Agung memang luar biasa."
Ares cukup terkejut ketika Scarra mengetahui kabar yang akan dia sampaikan. Namun sebenarnya itu bukanlah hal yang luar biasa, siapapun bisa dengan mudah menebaknya.
Ketika seseorang telah kembali dari tugasnya dengan ekspresi senang di wajahnya, maka sudah dipastikan dia membawa sesuatu kabar yang baik.
Kepolosan Ares telah membuat dirinya sendiri semakin mengagumi Scarra.
"Jelaskan!" Lanjut Scarra.
Saat itu sehari setelah pengangkatannya sebagai The X Commander, Ares langsung bergerak cepat dengan mengumpulkan seluruh prajurit yang Scarra miliki. Dan mereka tidaklah sedikit.
Seharian penuh Ares memilih dan menyeleksi para prajurit tersebut. Setelah mendapatkan prajurit yang sesuai dengan kriterianya, Ares pun membawa mereka ke suatu tempat di Hutan Terlarang.
Di sana Ares menguji kekuatan dari para prajurit yang telah dipilihnya tersebut. Ares mengujinya dengan berbagai tes yang telah dia persiapkan.
Dimana ujian tersebut tidak hanya dilakukan dengan satu tahapan, melainkan berlapis-lapis tahapan.
Ujian itu berlangsung seharian penuh, dan Ares sama-sekali tidak memberikan para prajurit itu waktu untuk beristirahat.
Namun bukan maksud dia berlaku seperti itu. Saat itu Ares terlalu bersemangat hingga dirinya lupa akan waktu.
Disisi lain, para prajurit pilihan tersebut menganggap hal itu adalah sebuah tes baginya. Sehingga merekapun tidak memprotesnya.
Di tengah hutan para prajurit itu di uji dengan saling bertarung satu lawan satu, bertarung secara berkelompok, bertarung dengan Monster Boss berlevel tinggi dan berbagai ujian fisik lainya.
Setelah mereka melewati itu semua, para prajurit yang lolos langsung dilatih ditempat yang sama.
Ares melatih mereka untuk bisa memasuki alam bawah sadar mereka dan mengendalikannya.
Memahami suara dari kesunyian, membaca gerak-gerik hewan, menyikapi setiap hembusan angin, dan mengimajinasikan sesuatu dari ketiadaan.
Mereka semua dilatih untuk bisa merasakan dan memahami energi dari setiap makhluk hidup yang ada disekitarnya.
Semua itu dilakukan untuk meningkatkan daya Indra, Insting, Intuisi, Reflek dan Spiritual yang mereka miliki.
Sehingga nantinya mereka akan tumbuh menjadi prajurit yang tangguh dan serba bisa, yang juga tidak akan pernah goyah dan termakan oleh sihir ilusi apapun.
Entah ide dan terinspirasi dari mana dia melakukan itu semua. Yang jelas, berkat tugas inilah bakat terpendam seorang jendral besar muncul dan mulai terlihat dari dalam diri Ares.
Maka dari penjelasan singkat tersebut kita bisa simpulkan, bahwa pasukan ini adalah pasukan yang sangat mengerikan.
Dan kini, Satuan Pasukan Khusus Kerajaan XStrike pun telah terbentuk.
Satuan ini dinamai dengan nama The Titan, dan orang lain akan lebih mengenalnya dengan nama Sang Monster Penghancur.
"Bagus, tidak salah aku mempercayakannya padamu."
Mendengar pujian tersebut Ares merasa sangat senang dan bangga. Dan tanpa dirinya sadari, senyuman indah yang sangat lebar terlukis di wajahnya.
"Ares aku ingin kau melakukan sesuatu."
"Katakan saja, My Lord. Aku pasti akan melakukannya."
Tiba-Tiba Riku datang menghadap. "My Lord."
"Kebetulan sekali Riku sudah datang. Baiklah langsung saja, Aku ingin kalian berdua melakukan sesuatu."
"Katakan saja, My Lord!" Serentak.
"Apa kalian masih ingat dengan rencana kita?"
"Tentu saja, My Lord!"
"Inilah saatnya, waktunya kita untuk memulainya." Ares dan Riku menganggukkan kepalanya.
"Riku, pergilah kamu dan temui Kakek tua yang pernah kamu ceritakan itu. Dan bujuk dia untuk bekerja disini bersamaku, di kastil ku." Riku pun menganggukkan kepalanya.
"Jelaskan padanya, selama dia bekerja dengan bagus disini, berapapun bayaran yang dia minta maka akan aku penuhi."
"Baik, My Lord!"
Kemudian mengingat penduduk Desa Ashura yang sebagian besarnya adalah seorang petani, Scarra pun memerintahkan Ares untuk membujuk mereka juga.
Scarra ingin mereka memanfaatkan lahan luas yang terdapat di area luar kastil, untuk dijadikan sebuah ladang dan sumber makanan bagi dirinya dan bagi para anak buahnya.
"Dengar! Bawalah sebanyak-banyaknya orang yang mau bekerja disini. Siapapun dia, jika dia ingin bekerja, maka bawalah kesini. Akan lebih bagus jika kalian membawa seorang pandai besi kesini. Apa kalian mengerti?!"
"Yes, My Lord!"
"Laksanakan!"
Akhirnya Ares dan Riku pun pergi untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Mereka berdua pergi dengan ditemani oleh beberapa prajurit elit bentukan Ares, yaitu prajurit The Titan.
"Oh ya Maggie, apa Cezar sudah pergi?"
....
"Maggie?" Scarra menengok kebelakang, namun Maggie sudah tidak ada di tempatnya.
"Lah... Kemana dia? Bukanya tadi dia disini, ya?!"
Saat itu Scarra tinggal sendiri di ruangan tersebut, dan di sana sangat hening sekali.
"Wah ga bener nih!"
**
Seorang Hunter pembawa pesan berlari memasuki Guild Hall Gagak Hitam dengan sangat tergesa-gesa.
Kedatangan orang tersebut membuat gaduh sehingga menarik perhatian para Hunter yang ada di sana.
"Nero, apa yang terjadi?" Tanya Rigen.
"Sepertinya sebentar lagi kita akan mendapatkan sebuah kabar buruk."
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Of The Crown
FantasyKisah ini bercerita tentang seseorang yang bernama Rhaka seorang pria muda berumur 19thn, dia adalah seorang anak yatim piatu yang sedang berjuang mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Namun siapa sangka, dulu dia adalah seorang top player di...