Episode 43 - Bersatunya Para Sahabat

890 79 0
                                    

"Apa-apaan ini semua?"

Belum sempat para Hunter itu menjawab, seseorang yang lain kemudian datang memasuki ruangan tersebut.

"Ada apa, Gen?"

Seseorang yang tinggi besar tersebut adalah Rigen, dan yang datang kemudian adalah Tsuhira.

"Ada apa ini? Apa yang terjadi?!" Tsuhira melihat seorang Hunter menodongkan senjatanya kepada leher seorang Pemuda.

"Turunkan senjatamu! Jangan mentang-mentang kau seorang Hunter kau bisa melakukan sesukamu!" Bentak Rigen.

"Apa maksudmu?" Tanya Eren.

"Pemuda itu sudah menahan diri," Rigen berjalan mendekat. "Jika bukan disini, mungkin dia sudah menghajarmu!"

"Hah? Ahahaha... Dia," Sambil tertawa Eren menunjuk ke arah Tetsu. "Menghajarku? Apa Aku tidak salah dengar?"

"Eren! Orang berbadan besar itu adalah Rigen!" Teriak salah satu Hunter di ruangan tersebut.

Rigen dan Eren sama-sama berada di peringkat yang sama, yaitu Rank A.

Para Hunter di ruangan tersebut didominasi oleh Hunter Rank B, dan tidak ada sama sekali Hunter Rank S di dalam ruangan tersebut.

Mendengar informasi itu Eren menjadi semakin besar kepala. "Rupanya kau si anak baru, ya. Hmm... Dengar, saat kau berbicara dengan senior mu... Berbicaralah dengan sopan!!!" Eren melemparkan Kursi ke arah Rigen.

BRRAAAG.

Rigen memukul kursi tersebut hingga membuatnya hancur.

Suasana di ruangan itu terasa semakin tegang, namun Tsuhira dengan sifat cueknya mencoba untuk tidak ikut campur dengan apa yang dilakukan Rigen saat itu.

Tsuhira memilih untuk duduk sambil menikmati Bir yang dia beli di sebuah Bar yang ada di dalam ruangan tersebut.

Dia merapatkan dua buah kursi, lalu membentangkan kakinya di kursi tersebut. Dia terlihat santai dan nampak begitu menikmatinya.

"Aku tidak pernah menganggapmu sebagai Senior!"

"Cih, ucapanmu itu, akan kubuat kau menyesalinya!!!"

Eren merupakan Hunter dengan Class Warrior. Dia mengunakan senjata berjenis pedang Long Sword dengan Grade Epic.

Pedang tersebut berwarna putih dengan perpaduan warna merah terang menyala, bilahnya tidak terlalu lebar ataupun besar namun cukup keras dan tajam untuk mengoyak zirah musuh dengan mudah.

Eren berlari memutari Rigen sambil memainkan senjatanya.

"Dia terlihat seperti Tsuhira, terlalu banyak gaya."

"Dia tidak mirip denganku! Dia terlalu lebay!" Teriak Tsuhira.

"Eh... Dia tau apa yang gue pikirin."

Ketika pandangan Rigen teralihkan, Eren dengan cepat menerjang dan lalu menghantamnya. "Death Slash.

BTAANKK.

Rigen menangkis serangan tersebut dengan pelindung tangan miliknya. Benturan keras dari keduanya membuat senjata Eren terlepas dari tangannya dan lalu terlempar ke udara.

"Ti-Tidak mung-aarrkkk...." Rigen memotong ucapan Eren dengan mencekik lehernya.

"Jangan buat aku muak! Sudah cukup satu orang saja yang banyak gaya, dan jangan ada lagi!"

"Apa maksudmu?" Ucap Eren dengan nada yang berat dan dipaksakan.

"Lupakan saja!"

Dengan tubuhnya yang jauh lebih besar, Rigen mengangkat Eren ke udara hingga membuat kakinya tidak lagi berpijak di lantai.

King Of The CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang