Perjalanan yang cukup jauh telah para sahabat tempuh. Mereka memacu kudanya dengan tanpa tergesa-gesa, dan di sepanjang perjalanannya pun mereka tidak mendapati suatu masalah.
Hingga akhirnya mereka pun tiba di suatu desa, yaitu Desa Ashura.
Kala itu cahaya langit terlihat meredup, dan nampaknya matahari sebentar lagi akan segera terbenam.
Merekapun dengan segera memacu kudanya menuju jalan utama untuk memasuki desa.
Namun mereka cukup terheran-heran dan sempat ragu untuk memasuki desa tersebut.
Hingga beberpa kali Rigen sempat bertanya kepada Nero, untuk memastikan bahwa desa tersebut adalah benar desa yang mereka tuju.
Desa Ashura ini merupakan desa yang cukup padat penduduk, namun mereka sama sekali tidak melihat cahaya penerangan sedikitpun di desa itu.
Perlahan merekapun mulai melewati pintu masuk Desa Ashura, dan mereka di sambut oleh kata selamat datang yang tertuliskan di pintu masuk tersebut.
Selama mereka memacu kudanya, tidak ada satupun penduduk desa yang terlihat keluar untuk menyambutnya. Hal itu seketika membuat para sahabat merasa semakin gelisah.
"Apa yang terjadi, kemana para penduduk desa ini?" Tanya Tsuhira.
"Jangan tanya Aku, Aku juga tidak tahu." Sahut Tetsu.
Hari semakin gelap, pandangan pun semakin terbatas, keheningan malam melengkapi kesunyian di desa itu dan membuatnya menjadi terasa semakin mencekam.
Beberapa kali para sahabat mencoba berteriak untuk memanggil para penduduk di sana, namun panggilan mereka tidak pernah ada jawaban.
Hingga kemudian roda kereta pun berhenti berputar, dan nampaknya sesuatu yang besar telah mengganjalnya.
Kemudian Rigen memutuskan untuk turun dan memeriksanya. "WOY!!! Mayat nih...!"
Mereka semua dikejutkan oleh sebuah mayat tanpa kepala yang merupakan salah satu penduduk di desa itu.
"Ke-Kepalanya... Putus!"
Melihat sesuatu yang mengganjal, Hama langsung menghentakkan tongkatnya ke tanah. "Light Of Life!"
Sebuah bola cahaya muncul dan menerangi penglihatan mereka.
Cahaya tersebut cukup terang hingga mampu memperlihatkan apa-apa yang ada dihadapan dan disekitarnya.
Dan saat itu juga sebuah pemandangan yang sangat mengerikan mau tidak mau harus mereka saksikan.
Sekumpulan mayat terlihat berserakan di sepanjang jalan hingga ke alun-alun desa, dengan kondisi kepalanya yang terpisah dari setiap badannya.
Dan jika diamati, akan nampak terlihat jelas bahwa mereka telah dibunuh hanya dengan satu kali tebasan saja.
"Bukankah mereka semua adalah penduduk desa ini?"
"Siapa yang telah tega melakukan semua ini?"
Kemudian Nero memeriksa salah satu mayat yang tergeletak di depannya. "Jika dilihat dari ciri-cirinya, sepertinya mereka belum lama mati."
"Benarkah...?!"
"Hmm... Mungkin saja pembantaian ini terjadi tadi siang."
"Cih, andai saja kita datang lebih awal... Mungkin ini semua takan terjadi." Sahut Tsuhira.
"Teman-Teman bagaimana jika kita periksa seluruh tempat di desa ini, siapa tau ada penduduk yang masih selamat disini." Seru Tetsu.
"Ide bagus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
King Of The Crown
FantasyKisah ini bercerita tentang seseorang yang bernama Rhaka seorang pria muda berumur 19thn, dia adalah seorang anak yatim piatu yang sedang berjuang mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Namun siapa sangka, dulu dia adalah seorang top player di...